Part 16

2K 88 18
                                    

Ami Pov
Tiga hari sudah aku tidak mendapat kabar dari gadisku di sana. Beberapa pesan singkat chat bbm maupun Wa ku tidak ada yang dibalas olehnya. Jangankan dibalas dibaca pun tidak.
Kemana dia???berkali kali ku menghubungi nya juga tidak diangkat juga.
Aku sangat sangat khawatir pada nya.
"Ya tuhan jagalah dia untukku" doaku selalu.
Tugasku hari ini sudah selesai menemani diana yang sudah aku anggap seperti adik sendiri itu tapi ternyata dia memiliki perasaan lain padaku.
Dia menyukaiku. Semoga saja itu hanya perasaan kagum dan suatu hari nanti rasa itu pergi dengan sendirinya dari pikirannya.
Malam ini sepi sangat sepi tidak ada suara Amanda selama 3 malam ini kudengar. Ya tuhan aku merindukannya batinku.
Lama aku melamun terdengar hp ku berdering setelah kulihat namanya dengan segera aku angkat telponnya.
"Hallo...manda kamu kemana aja?kenapa tidak ada kabar?aku merindukanmu...aku sangat khawatir sayang kamu baik baik aja kan??" Tanyaku panjang lebar.
".................."
Ya tuhan dia menangis ada apa. Kenapa dengannya. Perasaanku semakin tidak enak dadaku terasa sesak mendengar tangisannya.
"Yasudah puaskan dulu nangisnya sayang, manti kamu ceritakan semua nya kalau kamu memang sudah siap" ucapku untuk menenangkannya.
Sekarang benar benar hanya isak tangis yang kudengar dari seberang sana. Terdengar sangat pilu sekali suara tangisan amanda.
Ya tuhan ada apa dengannya, kenapa dia seperti ini, apakah aku menyakiti nya sehingga dia seperti ini. Aku hanya bisa bertanya dibenakku.
Setelah cukup lama hingga aku tidak mendengar suara tangisnya dan terdengar nafas halus yang mulai beraturan.
"Sayang" kupanggil Amanda. Tapi tidak ada jawaban hanya suara nafas dan sesekali sesegukan yang kudengar.
Kupastikan dia sudah tertidur lelap mungkin dia kelelahan menangis.
"Maaf tidak bisa disisimu saat kau membutuhkanku sayang. Aku mencintaimu dan menyayangimu selamanya." Bisikku padanya.
Lalu kumatikan sambungan telponnya.

***

Amanda bingung apakah dia harus cerita pada Ami atau tidak. Sebenarnya amanda merindukan Ami kekasihnya itu, sudah tiga hari ini dia tidak mendengar suara nya.
Ami setiap kali mengirimkan pesan chat wa maupun bbm tapi Amanda sangat takut untuk sekedar membacanya. Amanda tau pasti Ami sangat sangat khawatir seperti pesan yang dikirimkannya sehari setelah Amanda tidak bisa dihubungi.
Amanda belum cukup kuat untuk memberi tau Ami tentang masalah ini. Amanda yakin sekali hal ini akan mengecewakan Ami.
Sore hari ketika Amanda mengecek hp nya ada 3 pesan masuk di hp Amanda.
Betapa terkejutnya Amanda setelah membaca pesan tersebut. Bukan dari Ami melainkan dari nomer tak dikenal.
Sungguh menyakitkan kata katanya buat Amanda. Apakah dia sehina itu pikirnya.
Tanpa pikir panjang Amanda menghampiri yang menjadi biang masalah dari pesan itu siapa lagi kalau bukan Adam.
"Maaf bisa bicara sebentar" ucap Amanda masih bersikap normal.
Terdengar bisik bisik dari karyawati disini yang memekakan telinga Amanda.
"Ssssttt...jalang mulai ngejar tuh".
Adam hanya mengangguk dan mengikuti langkah Amanda keluar dari kantornya.
Setiba di loby kantor Amanda menunjukan pesan di hp yang dari tadi dipegangnya menyuruh Adam untuk membaca nya.
'Hey km sadar diri donk, laki yg km kejar2 tu suami org udh pnya 2 ank jg.msh bnyk koq yg lajang. Apa km gak laku jd ngejar suami sy yg brnama ADAM'
'Sy yakin km bkn jalang/wanita murahan spt teman2 ktr suami sy blg. Tp kl sy liat dr cara km ngejar2 suami sy, km lbh murahan dr pelacur,km mau cpt naik jabatan jd ngejar2 suami sy yg pnya jabatan gt?inget itu smua gak mudah prshn jg liat dr skill bkn liat dr tubuh. Bego bgt pikiran km spt tu'
'tolong deh qt kn sm2 wanita tlg ngertiin posisi sy sbg istri dan ibu dr ank2 sy. Tolong jauhi suami sy kl emang km wanita mulia&trhormat'
Muka Adam langsung memerah menahan amarah setelah membacanya.
Dikembalikan hp Amanda dan tanpa berkata kata Adam langsung pergi meninggalkan Amanda.

Malam harinya, setibanya di apartemen Amanda memutuskan untuk menceritakan semuanya pada Ami. Amanda sudah tidak kuat untuk menahan dan mengatasi ini sendiri.
Amanda butuh seseorang untuk bersandar dan menceritakan ini semua.
Saat ini hanyalah Ami yang bisa dipercaya.

Amanda Pov
Malam ini kuputuskan untuk menghubungi Ami aku sudah tidak kuat, aku juga merindukan kekasihku itu.
Aku menarik nafas dalam dan menghubungi Ami nada tersambung setelah tiga kali, terdengar suara Ami dari seberang sana.
"............................" suara yang kurindukan, dia sangat menghawatirkan aku. Macam pertanyaan Ami keluar dari mulutnya setelah menyapaku.
Bodohnya aku membuat orang yang kusayangi begitu mencemaskanku.
"Maaf" hanya itu yang sanggup keluar dari mulutku. aku hanya bisa menangis mengingat aku telah mengecewakannya membuat dia menunggu kabar dari ku selama tiga hari ini.
Mengingat kejadian lalu membuat dada ini semakin sesak dan aku tidak sanggup untuk membuka suara untuk bercerita padanya.
"........................." terdengar suaranya yang mencoba untuk menenangkanku.
Terimakasih sayang makasih udah bisa ngertiin aku dulu saat ini batinku.
Tangisku semakin jadi karena sikap Ami yang begitu baik dan perhatian padaku.
Apakah setelah tau semuanya kau akan memperlakukan aku masih seperti ini tanyaku dalam hati.
Iya aku hanya bisa menangis terus dan menangis lagi. Hingga aku merasa lelah mataku terasa berat sekali hingga tak kusadari aku terbawa ke alam tidurku.

Tbc
Selamat malam penabur bintang.
:)

Inilah Aku #gxg#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang