Part 29

2.2K 83 19
                                    

Amanda Pov
Aku sudah menemukan sosok nya yang sedang menunggu ku didepan sana.
Ami kekasihku. Ku lambaikan tangan ku kearahnya dan dia juga sudah melihat kearahku dengan membalas lambaian ku.
"Kamu baik baik aja?" Tanya nya langsung padaku.
"Hmmm..iya" jawabku dengan manja.
"Yuk langsung pulang" ajaknya dan menarik koper yang tadi kubawa.
Ami membawaku kesebuah daerah yang terlihat sangat damai jauh dari keramaian kota.
Kami berjalan dari kota ramai sekitar 2 jam untuk sampai ketempat ini.
Sengaja Ami menempatkan aku disini karena untuk sementara waktu aku akan menjauhkan diri dari keramaian orang. Aku melakukan ini demi menjaga kondisiku saat ini.
Aku tidak ingin ada orang tau keberadaan ku kecuali Ami dan Bian.
Yah Bian dokter yang dipercaya Ami untuk memeriksa kondisi hamilku sampai aku siap akan melahirkan.
Mengingat kata melahirkan dan aku akan menjadi seorang ibu ada rasa kebanggaan tersendiri buatku.
Tapi dibalik semua itu jika kuingat kejadian lalu seolah aku tidak percaya bahwa aku dihamili oleh laki laki bajingan macam Adam. Gimana tidak aku sebut dia bajingan. Seorang laki laki yang sudah memiliki istri dan anak masih aja ngedeketin wanita lain diluar sana bahkan dia mengambil kesempatan dibalik ketidak sadaran seseorang.
Satu kata untuk nya Benci bukan berarti aku membenci janinku ini.
"Hei man" Ami melambaikan tangan didepan wajahku.
Aku langsung tersadar dari lamunanku ini setelah sesuatu yang basah menempel dipipiku.
"Apaan sih" protesku dengan mengusap pipi kananku yang tadi dicium singkat oleh Ami.
"Lagi bengong, udah sampe nih" ucap Ami.
Mobil Ami sudah berhenti didepan sebuah rumah kecil yang keliatan sangat nyaman sekali. 

****

Ami dan Amanda masuk kedalam rumah tersebut,  rumah yang disewa oleh Ami untuk kekasihnya ini. tidak besar namun cukuplah dan sangat nyaman untuk tempat tinggal kekasihnya saat ini yang sedang menyembunyikan diri.

"Kamu istirahat dulu, nanti barang kamu aku yang turunkan" perintah Ami pada Amanda saat mereka sudah mengecek ruangan yang ada disini.

"hmmm temenin" manja Amanda pada Ami dengan bergelayutan dilengan amanda.

"iya setelah aku mengambil barangmu dulu dimobil nanti aku temenin ok" jawab Ami mengusap rambut Amanda halus.

"itu nanti aja, kan barang aku gak banyak" rengek Amanda seperti anak kecil yang minta dibelikan sesuatu dengan maksa.

"ok baiklah" Ami pun menuruti permintaan kekasihnya yang menurut Ami dalam keadaan labil.

Amanda duduk manis di sofa panjang yang sudah terdapat didalam rumah sewa ini. sambil posisi meluruskan kaki diatas pangkuan Ami yang memijat pelan kaki Amanda yang menurut dia merasa keram dan pegal.

 "besok aku akan bawa orang untuk menemani kamu disini yah" ucap Ami disela sela percakapan mereka

"siapa?" tanya Amanda. belum Ami sempat menjawab Amanda sudah bertanya lagi "emang kamu tidak akan tinggal bersamaku?" tanya amanda dengan nada sebal.

"Ish kamu ini, iya aku akan kesini tapi tidak bisa stay disini terus karena aku kan harus mengurusi perkebunan dan juga jarak dari sini ke rumah ku cukup jauh dan aku tidak akan membiarkan kamu tinggal disini sendirian" jawab Ami panjang lebar.

"satu hal lagi yang nemenin kamu nanti menantu nya mbok" jelas Ami, "rumah nya gak jauh dari sini dan dia akan tinggal disini bersama anaknya biar kamu tidak kesepian dan bisa sekalian belajar adaptasi dengan anak kecil" sambung Ami lagi.

Amanda hanya mengangguk tapi diwajah nya terlihat jelas sekali kalau dia tidak menerima keputusan dari Ami itu. "dan Bian akan mengunjungi mu kesini, tapi ingat hanya kunjungan dokter dengan pasien" ucap Ami dengan penekanan dikalimat terakhirnya.

"iya aku mengerti, dan kamu juga harus ada mengunjungiku setiap Bian kesini" balas Amanda mengajukan permintaan.

"aku usahakan ada untuk kamu sayang" balas Ami dengan senyum mengoda.


Tbc.... :)



Inilah Aku #gxg#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang