Haaaayyyy saya kembaliiiii.....
Saat tersadar Amanda berada disebuah ruangan beraroma bau obat.
Kepalanya pusing. Amanda mengingat kejadian terakhir kali dia berada dikantornya setelah itu.
"Aaaacchhh...." Amanda merasakan sakit dipergelangan kaki kirinya saat mencoba menggerakan kakinya.
"Man kamu udah sadar" tanya seseorang yang datang disebelahnya.
Amanda menoleh ke asal suara itu.
"Jangan pegang" ditepis nya dengan kasar tangan Adam yang mencoba menyentuh kening Amanda.
Adam hanya menarik nafas dan tersenyum melihat sikap Amanda seperti itu.
"Malam ini kamu tidur disini dulu besok pagi aku jemput kamu pulang yah" ucap Adam dengan lembut.
"Kenapa ngatur ngatur saya, saya mau pulang malam ini" bantah Amanda.
"Yasudah mau pulang sekarang?" Tanya Adam.
"Jangan urusin saya lagi, hidup saya udah rumit sejak kenal sama anda" jawab Amanda dengan kesal entah dadanya menjadi sesak mengucapkan hal itu dan kembali teringat kejadian lalu.
"Man jangan seperti ini, didalam rahim kamu ada anak ku" jelas Adam masih dengan tenang.
Seketika airmata Amanda keluar begitu saja dari pelupuk matanya dengan derasnya. Entah apa yang ada dalam pikirannya. Yang dia tahu dadanya semakin sesak mendengar hal itu.
"Gilaaaa....bohong apa lagi kamu hah" teriak Amanda tidak percaya dengan yang dikatakan Adam tadi.
"Manda aku akan tanggung jawab" jawab Adam memegang bahu Amanda untuk menenangkan Amanda.
"Tanggung jawab seperti apa hah" tanya Amanda kasar.
"Aku akan nikahin kamu Man" jawab Adam penuh keyakinan.
"Menurut lo itu udah menyelesaikan semua nya hah??? Lo punya istri??kemana hati lo" tanya Amanda berkali kali pada Adam dengan tangis yang semakin menjadi.
Adam diam matanya memandang Amanda dengan sendu.
"Man tapi aku janji aku akan tanggung jawab" jelas Adam kembali.
"Pergi loooo.....pergi dari hidup guee...gue benci looo" usir Amanda pada Adam yang masih berusaha menenangkan Amanda.
Akhirnya Adam tidak punya pilihan lain. Adam tidak mau Amanda bertambah stress dengan teriak teriak seperti tadi dan hal tersebut akan mengganggu kehamilannya yang masih sangat muda.***
Amanda Pov
Aku hanya bisa menangis mendengar pernyataan Adam tadi. Gila sungguh ini benar benar diluar dugaanku.
Aku mengingat kembali kejadian malam itu tapi tidak sama sekali aku ingat berapa kali Adam meniduri ku yang aku tau hanya rasa sakit yang menjelajah tubuh ku pada pagi harinya.
Aku hanya bisa merutuki kebodohan ku. Aku sangat menyesal lalu bagaimana hubunganku dengan Ami? Gimana aku harus menjelaskan pada Ami? Pertanyaan ini yang harus aku cari tau jawabannya.
Mengingat Ami membuat aku merasa lebih bersalah lagi padanya.
Tidak mungkin aku tutupi masalah ini dari Ami. Dengan berjalannya waktu Ami akan mengetahuinya dengan bertambah besarnya perut ini. Aku meremas perut rata ku ini.
Tangisku semakin menjadi.
"Apa aku harus membunuh bayi ini" tanyaku dalam hati.
"Gak mungkin" jawabku sambil menggelengkan kepala ku sendiri.
Aku mencari hp didalam tasku yang berada disampingku.
Setelah aku menemukan apa yang kucari segera ku membuka aplikasi untuk memesan tiket pesawat via online keberangkatan besok pagi.
Dan sekarang aku mengirim pesan kepada HRD kantor ku untuk meminta izin tidak masuk tiga hari kedepan dan surat rawat inap dari dokter akan saya kirimkan kekantor.
Untungnya HRD ku mengetahui kejadian dikantor jadi tidak harus berbelit belit menjelaskan padanya.
Dia hanya membalas pesan ku dengan kalimat
'Cepet sembuh yah Man'.
Sekarang aku tenang tinggal meminta surat rawat inap dari dokter saja.Tbc
Selamat malam penabur bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inilah Aku #gxg#
General FictionKetika merasa kecewa dengan kenyataan yang ada. Seperti membenci kehidupannya tapi bukan kematian yang menjadi jawabannya. Ini cerita dibalik dari judul terakhir d story Hi Girl Friend yang berjuduuuul,,,,, yuks cek kicek yang belum baca HGF nyaaa...