Part 27

2K 79 10
                                    

Amanda Pov
Lega rasanya setelah menceritakan kepada Ami dan akhirnya dia pun mengerti dan dia mau membantuku karena aku tau dia teramat mencintaiku begitu juga denganku.
Cinta dipikir olehku kembali, mungkin aku sudah kehabisan cinta untuk yang namanya kaum adam sehingga aku mendedikasikan diri bahwa aku mencintai sesosok wanita yang sama sepertiku.
Matahari sudah kembali menyinari sinarnya hari ini dan aku sendiri sudah tiba dikantor.
Ada rasa kepuasan dengan keputusan yang aku ambil dan sudah aku sepakati dengan Ami. Aku melangkah pasti menuju ruang HRD dimana aku akan memberikan surat pengunduran diri ini.
"Selamat pagi pak" sapaku dengan senyum pasti.
"Pagi man...tumben mampir ke sini?"
Aku hanya tersenyum menanggapi sapaan dari laki laki paruh baya depanku ini.
"Silahkan duduk" ucapnya kembali.
Akupun mengikuti instruksinya.
"Maaf menganggu saya mau menyerahkan ini". Ucapku dan menyodorkan sebuah amplop padanya.
"Apa ini man?" Tanyanya dengan bingung dan membuka amplop tersebut. Hanya sepersekian menit beliau menghela nafas panjangnya
"Apa ini ada hubungannya dengan pegawai kantor sini" tanyanya penuh selidik.
"Maksud bapak?" Tanyaku balik.
"Saya sudah tau hubungan kamu dengan salah satu pegawai disini, bukan saya membenarkan hubungan kalian tapi tolong profesional saja dalam bekerja" jelasnya panjang lebar.
"Maaf saya tidak mengerti maksud pembicaraan bapak, tapi saya keluar karena saya ingin menikah, dan pasangan saya tidak mengijinkan saya bekerja di luar kota seperti ini" bohongku yang pastinya.
Alasan itu sudah aku pikirkan dan sudah aku bicarakan dengan Ami.
"Baik kalau itu alasan mu, maaf saya sudah salah duga".
"Hmm...saya akan ajukan ini ke atasan mu dan saya akan urus penggantian orang ditempatmu" jelasnya lagi.
Aku pun melangkah keluar ruangan setelah berpamitan. Satu masalah terselesaikan semoga jalan kedepannya akan lebih mudah lagi.

****

"Amanda saya ingin bicara setelah makan siang" pinta atasan Amanda.
Amanda tau pasti ini masalah pengunduran diri yang dia ajukan.
Benar seperti dugaan Amanda dan yang seperti ucapan HRD nya pun menyimpulkan hal yang sama kalau Amanda mengundurkan diri karena ada hubungan nya dengan Adam.
Sudah waktu pulang kerja tapi Amanda masih setia duduk manis dibangkunya. Hal yang sudah diketahui kalau Amanda harus menyelesaikan pekerjaan nya yang ditinggalkan nya selama liburan kemarin ditambah lagi harus merapihkan beberapa dokumen untuk serah terima kerjaan.
Untungnya hari ini tidak ada yang mengganggu seperti kemarin jadi Amanda aman menyicil mengerjakan kerjaannya.

****

Tidak terasa besok adalah terakhir Amanda berada dikantor ini, semua pekerjaan sudah dia serahterimakan kepada penggantinya.
Selama sebulan ini Amanda bebas dari Adam entah karena apa. Dari omongan yang terdengar Adam sedang ditugaskan keluar kota dari kantornya selama seminggu baru dua hari kembali dia ditugaskan kembali keluar kota 2 minggu sampai saat ini Amanda tidak bertemu dengan Adam dan itu adalah kebahagiaan untuk Amanda karena tidak diganggu oleh Adam.
"Ka Man jangan lupa undangan nya" ucap teman kerja Amanda yang bernama Sasa dia adalah pengganti Amanda.
"Emang lo mo dateng kan nikahnya ga disini?" Tanya Amanda.
"Eh...dimana donk?" tanyanya balik. Saat ini kamu sedang makan siang bersama emang lumayan jauh dr kantor tempat kami bekerja.
"Di tempat asal ka Man tinggal" jawabku singkat.
Tanpa harus dijelaskan lagi Sasa ber oh ria.
Setelah menyelesaikan makan siang, kami pun kembali kekantor.
"Saya mau bicara" ucap seseorang dengan menarik kasar tangan Amanda.

Amanda Pov
Setelah sampai didepan pintu lobby tangan ku ditarik kasar dari arah belakang.
"Saya mau bicara" ucapnya penuh penekanan.
Aku tau laki laki yang dia hindarkan selama sebulan ini akhirnya menemukan aku juga.
"Sas duluan deh" suruhku pada Sasa karena aku gak mau ucapan yang dikatakan Adam terdengar oleh Sasa.
Sasa mengangguk tanda mengerti dan melihat kearah Adam yang memberikan tatapan intimidasi untuk segera pergi dari sini.
"Ada apa" tanyaku santai setelah Sasa pergi dari kami.
"Kamu ga bisa lari gitu aja dari saya Man" ucap Adam sangat jelas sekali.
"Saya tidak lari dari anda" jawabku ketus.
"Jelaskan kenapa kamu ngundurkan diri dari perusahaan?" Tanyanya.
"Maaf kalau hal itu tidak ada hubungannya dengan anda"
"Kamu hamil anak saya Man gimanapun juga saya berhak atas anak ini" ucap Adam dengan tegas.
"Jangan bahas hal itu lagi" entah kenapa aku jadi terpancing emosi jika mengingat anak yang ada dirahimku adalah anak dari laki laki dihadapanku ini.
Aku meneteskan air mata begitu saja. Rasa sakit ini kembali muncul. Kecewa hancur karena hanya dengan sebuah kalimat barusan.
"Aku mohon man, jangan tinggalkan aku seperti ini, aku tulus mencintai dan menyayangimu" iba nya padaku.
Aku sudah tidak kuat, aku berlari meninggalkan nya begitu saja.

Tbc.

Inilah Aku #gxg#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang