Went devil play their Game

87 6 5
                                    

-Author pov

-08:00 pgi

-Istana verden

Violet memandang tajam yeoja di hadapanya "pergi dari sini jangan mengangguku!" arah violet benci memandang wajah sarah "kau sepatutnya pergi dari sini! dasar yeoja murahan! berani sekali kau menjualkan tubuhmu pada sir levi!" violet menghembuskan nafas kasar menahan marahnya dari meletup dia nggak mau ada kes pembunuhan di istana suci papanya itu "sebaiknya kau pergi dari sini sarah aku nggak mau nyawamu melayang begitu saja ditangan ku, mati konyol" ucap violet nadanya sudah kedengaran seperti biasa. Verden memberi cuti selama 3 hari untuk mereka semua berehat dan pada pagi ini violet memilih untuk memasak sarapan pagi untuk pasangan myungjong tak lupa juga tunangnya. Tapi semuanya jadi huru-hara bila sarah melangkah masuk ke dapur dan menuduh violet menjual tubuhnya kepada levi.

Sarah memandang violet tajam hatinya panas bila mengingatkan aksi mesra levi kepada violet tempoh hari, mana boleh lelaki yang dia sukai bahkan mula dia cintai bermesra dengan perempuan lain selain dia! Violet memilih kembali ke aktiviti asal dan membiarkan sarah memandang tajam ke arahnya toh..  lama-lama penat berhenti juga nantinya fikir violet di dalam hati tenang. "Hey jalang dengarkan aku!" violet bersenandung merdu membiarkan sarah marah-marah sendiri seperti orang gila "oi! dengarkan aku! sekali lagi kau dekat-dekat sama copral levi aku akan pastikan nyawamu habis! mengerti kau yeoja jalang?!" violet menoleh perlahan ke arah sarah "bukan salahku kalau copral levi mendekati diriku" violet melihat sarah dari bawah hingga atas "mungkin kau nggak memenuhi citarasa nya? salah sendiri malah menuduhku? yah~ orang kalau akalnya letak di tapat kaki beginilah jadinya ya~?" ucap violet penuh sindiran buatkan wajah sarah memerah.

Sarah memerhatikan kuali leper di gengaman violet segera di tolak kuali itu supaya minyak panas di dalamnya tumpah mengenai tangan violet "bodoh!" balas violet singkat sebelum mengelak "apa kau fikir rancangan bodohmu akan berjaya?" tanya violet dengan nada sinis "kau pasti?" jawab sarah kembali menarik tubuh violet kehadapan membuatkan tubuh mungil yeoja itu kehilangan imbangan dan membuatkan kuali panas itu terkena pada tangan sarah.

"SARAH?!?!"

Violet terkejut dia sangat mengenali suara itu segera dia memandang ke arah suara itu kini di pintu dapur berdirinya verden dan copral levi "sakit~" adu sarah sengaja menguatkan suaranya "violet apa yang kau lakukan pada sarah?" tanya verden berjalan ke arah mereka berdua lalu menolong sarah "aku nggak melakukan apa-apa semua ini salahnya sendiri" ucap violet seperti biasa dia tahu dia nggak bersalah dan dia nggak perlu takut "apa kau bilang?! kau mencederakan sarah dan kau bilang semua ini salahnya?!" violet tersentak bila mendengar suara tinggi verden tubuhnya menjadi kaku "t.. tapi ini se.. mua memang salahnya" kata violet membela diri "usah kau menipuku violet aku sendiri melihatnya! kau melanggar sarah menggunakan kuali panas itu kepada sarah!" violet mengepal tangannya kuat "ya! aku melakukannya! aku puas dia terluka! aku puas dengan apa yang terjadi! dan aku akan lebih puas jika dia terus mati!!" kata violet lantang di hadapan wajah verden membuatkan verden terkejut sendiri selama dia hidup bersama violet tak pernah sekali pun violet meninggikan suaranya hingga hari ini "aku hanya mau menolongmu memasak violet tapi kenapa kau mencederakan aku?" lakon sarah meminta simpati kepada verden dan levi "sebaiknya kau berbicara jujur sarah! sebelum aku pastikan nyawa kau mel..."



PLAKK!!





Violet tergamang perlahan-lahan matanya melihat ke arah tangan besar verden yang menyapa pipi kananya beberapa saat lalu "dimana tatahormat mu victorique violet?!" violet memandang wajah verden nggak percaya "apa kau baru saja menamparku?" tanya violet suranya bergetar verden seakan tersadar sebaik saja mendengarkan suara violet "kau baru saja menamparku?!" ulang violet lebih kuat "kau baru saja menamparku kerana anjing ini?!" marah violet kepada verden "ya! aku baru saja melakukannya itu kerana kau sudah melangar peraturan disini dan juga sebagai hukuman!" jawab verden tegas membuatkan violet mengukirkan senyuman di bibirnya "ohh? jadi kau lebih memilih menjatuhkan hukuman dahulu sebelum melihat buktinya?" tanya violet dengan nada sinir tak ada lagi pandangan sedih "aku sudah melihatnya" jawab verden singkat "kau melihat apa yang kau sepatutnya lihat, tapi apa kau lihat helah di sebaliknya?" ucap violet kemudian melangkah pergi dari sana tapi tangan mungil itu ditahan levi "aku percayakanmu" violet mengelengkan kepalanya kecil "kau ragu-ragu" balas violet singkat sebelum melangkah pergi.

Mr.Commander & Mr. Leftenan General with Mrs. Sweet -Went Devil Play Their Game-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang