-Author pov
-05:00 pgi
Seorang gadis mungil berketinggian 153cm sedang berdiri dalam kegelapan pagi dirinya menunduk meletakan orkid gelap segar pada setiap tugu crystal kecil dihadapanya "tenanglah disana, violet baik-baik saja disini" violet kemudian tersenyum mengusap perlahan batu crystal itu "violet akan selesaikan tugas kalian secepatnya" perlahan bangun dari duduk violet mula melangkah pergi dia harus menyiapkan diri untuk menghadapi hari ini dan juga topeng baru untuk dia pakai sebentar lagi. Violet membuka pintu kamar lalu tersenyum bila melibat verden sedang menunggu dirinya "pagi papa" ucap violet menutup pintu kamar "terlalu pagi untumu bangun honey ada sesuatu menganggu fikiran mu?" violet mengelengkan kepala biarkan rambutnya dimainkan verden penuh lembut "kamu pasti? papa tak mau fikiranmu terganggu" terang verden dengan nada tenang terselit sedikit khwatir akan anak manis miliknya itu "violet ok, hanya keluar mengambil angin pagi" mengangguk verden bangun dari duduk mau melangkah keluar lalu diiringi violet dari samping "jaga dirimu angin pagi tak baik untuk tubuh kecil kamu violet" tersenyum gadis mungil itu menunduk hormat "yes papa"
Verden mengeluarkan sesuatu dari poket pajamas milik dia lalu berikan kepada violet sekotak baldu kecil bewarna kesukaan violet iaitu unggu "buka" arah verden lembut "ok" violet membuka kotak baldu itu seutas bracelat terukir indah bersama minatur eiffel tower kecil sebagai gantungan "cantik" bisik violet perlahan lalu memeluk tubuh verden erat "merchi papa" verden ketawa kecil menepuk kepala violet perlahan sesekali mengusap belakang kecil anaknya "welcome, papa sentiasa percaya padamu jadi jangan rahsiakan apa-apa dari papa ok?" violet tak membalas malah menguatkan lagi pelukan dia perlukan sokongan verden hatinya sedang sakit sekarang janji adalah janji dan harus ditunaikan violet langsung tak mengalirkan air matanya seperit mana keadaan hatinya sekarang ini. "Violet sayangkan papa" lalu melepaskan pelukan "rehatlah, kamu pasti penat bukan hampir 4 minggu melakukan misi tanpa henti papa akan mengumumkan cuti pada esok hari" , "kalau itu arahan papa, violet ikuti saja papa berkuasa disini juga atasan kepada violet" jawab violet singkat dan padat "papa pergi dulu honey" sekali lagi violet menunduk hormat menghantar verden dengan pandangan mata.
"Pagi brat" suara levi pula datang menyapa telinga kecil violet "pagi copral" balas violet perlahan sungguh suasana hatinya jatuh mendadak bila berhadapan dengan levi dia tak bisa menyembunyikan sesuatu dari levi pasti namja itu mengesanya dengan cepat sekali "kau kenapa? 2-4 hari ini kau seperti mengelakkan diri dariku" violet tak menjawab menarik pintu kamar untuk ditutup "aku hanya malas mau berbicara" pintu hampir ditutup tapi kaki levi lebih cepat "kau sembunyikan sesuatu" inilah sebab pertama violet mengelak dari bertemu levi soalannya sentiasa tepat "tidak aku hanya mengantuk" tegas violet berucap "kalau begitu biarkan aku temani mu brat" tak mau hal bertambah panjang violet benarkan levi masuk ke dalam menemaninya tidur lagi pula verden harus selesaikan hal lain yang melibatkan rakyat bersama flora bondanya. Jadi latihan akan dimulakan lewat.
-Levi pov
Aku hanya memandang wajah kecil itu teliti aku pasti dia ada merahsiakan sesuatu dariku "selesakan dirimu" kata violet lalu berbaring ke atas katil membelakangi aku "kau nggak sihat?" sekali lagi kepala kecil itu mengeleng menghembuskan nafas perlahan aku mula ikut berbaring di samping violet menarik tubuh kecilnya masuk ke dalam pelukan aku "kenapa kau selalu menyusahkan aku brat" aku tau dia bukannya tidur melainkan memejamkan mata cuba mengelak dari pertanyanku seperti sebelumnya "itu keseronokan untuku" balasnya singkat "kau tau bukan kau tak bisa sembunyikan rahsia dariku?" akhirnya violet memutar tubuhnya menghadap aku matanya terlihat sayu "aku tau, tapi buat masa sekarang biarkan iainya menjadi rahsia kerana aku belum siap untuk memberitahu mu apa yang terjadi pada diriku copral" mengusap rambut halusnya perlahan sedikit menunduk aku mengecup lama dahi violet 'aku mencintaimu violet, aku mohon berhentilah menyeksa dirimu' batinku berucap sungguh aku bukannya seorang yang romantis seperti mana myungsoo kepada tunangnya, aku dibesarkan dengan cara kejam oleh kehidupan aku masuk ke dalam camp military semuanya kerana erdwin aku tak pernah memandang mana-mana gadis yang cuba untuk mendekatiku malah tertarik kepada mereka juga nggak hati ku sentiasa tertutup hinggalah violet datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Commander & Mr. Leftenan General with Mrs. Sweet -Went Devil Play Their Game-
HumorSequel Mr.Commander & Mr. Leftenan General