Reality make people smile

48 5 0
                                    

-Author pov

Violet berjalan laju menyelusuri jalan berbukit untuk mendekati levi yang berada dipuncak memerhatikan suasana dari atas "kau mencariku?" soal violet dari belakang membuatkan levi menoleh "kau kemana brat? aku mencarimu!" ucap levi terlihat wajah cemasnya mendekat tapi dihentikan violet sendiri. "Jangan dekat denganku"

"Kenapa?"

"Aku perlu pastikan sesuatu" balas violet

"Brat apa hilang akal? pastikan apa lagi?" levi memasang wajah aneh pada violet.

"Betul kau mencariku? dan langkah mu membawa ke sini? ke daerah bukit ini?" levi mengangguk cuba mengambil setapak kehadapan dibalas dengan langkah mundur dari violet "iya.. aku mencarimu aku fikir mungkin kau keluar bersama myungsoo"

"Hahaha!!" violet ketawa kuat memegang perut akibat ketawanya "kenapa kau ketawa?" tanya levi "kau nggak tau? kau selalu bisa mencari ku levi.. dimana aku berada kau pasti bisa mencariku kau tak pernah sesat dalam mencariku walau aku berada di hujung dunia sekali pun kau akan muncul di hadapanku cuma lambat atau cepat membezakannya levi"

"Dan sekarang kau sesat mencariku levi.. aku sentiasa hilang dari pandanganmu aku selalu hilang dari sisimu tapi kau selalu ada disampingku sentiasa mencariku langkah kaki mu tak pernah sesat dalam menjejak ku"

"Tapi sekarang kau sesat" balas violet wajah itu serious memandang levi. "Kau sesat mencari langkahku malah kau bilang aku pengganggu hidupmu"

"Brat? benar aku bisa mencarimu tapi tak semuanya bisa tepat.. aku juga bisa sesat violet, percaya padaku aku mencintamu, jangan bertengkar sekarang ayo pulang"

"Siapa yang bertengkar? bukan ini cara biasa kita ngobrol? malah kita pernah memaki satu-sama lain untuk ketawa levi"

"Violet"

"Jawapan salah" violet mengangkat pistol yang sedia dipengangnya sedari tadi ke arah dahi levi "violet kau gila?!" teriakan levi malah dibalas dengan senyuman violet "kau tau.. levi yang sebenar tak pernah menaikan suaranya padaku, levi tak pernah mengangap kehadiran ku sebagai penganggu malah dia senang aku terus menganggu baginya aku membuka diriku padanya terus bersandar padanya jangan pernah menganggap diriku bisa menerima semunya tanpa berkongsi rasa itu padanya"

"Levi tak akan pernah sesat dalam mencariku dia tak akan gugup kalau aku mengangkat senjata malah ketika mata pisau ku berada di lehernya sekali pun dia tak akan ragu atas tindakan ku, baginya lebih baik nyawa nya di tamatkan oleh orang tercinta milik dia"

"Setiap keputusanku diterimanya dengan baik malah kalau aku bilang mau bunuh diri sekali pun dia akan merelakanya kalau aku bahagia.. satu lagi levi tak akan memanggil nama asli ku semudah itu.. baginya nama ku sangat istimewa untuk disebutkan kerana itu dia akan memanggil nama ku dengan penuh kasih sayang walau semarah apa pun dia.. jadi dia lebih memilih memanggilku dengan panggilan brat sebagai ganti"

"Dunia mimpi sememangnya indah tapi aku tak bisa selamanya berada disini levi" mata levi membulat "kau tau?" violet mengangguk "aku sedar semuanya dari awal levi.. mana mungkin aku lupa akan kebiasaan appa dan eomma malah eomma bisa memegang bunga dengan santai sedangkan aku dan eomma mempunyai alahan pada bunga"

"Untuk bangun dari mimpi aku harus hapuskan orang yang ku sayang levi.. dan iainya dirimu kerana di dunia nyata levi tak akan pernah biarkan aku merasa sakit, dia tau menyeksa dirinya bermaksud menyeksa diriku kalau aku membunuh mu maka aku membunuh diriku kerana itu levi akan menamatkan dirinya dengan cepat supaya aku bisa pergi tanpa menoleh ke belakang"

"So.. selamat tinggil levi"

DORR!!

Satu tembakan dilepaskan bersamaan air mata violet "dunia ini indah tapi bukan untuk selamanya.. halmeoni bawa violet pulang"

Mr.Commander & Mr. Leftenan General with Mrs. Sweet -Went Devil Play Their Game-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang