-Author pov
-15:00 ptg
Semuanya udah berkemas siap sedia untuk meninggalkan tempat menyenangkan mereka dan pulang semula ke istana di mana latihan akan kembali bermula pada esok pagi. Myungsoo sedang mengangkat bagasi sungjong dan dirinya masuk ke dalam perut bas sedangkan yunho udah bersiap sedia dengan motornya dan jaejoong di belakang hanya menunggu bas untuk bergerak. "Ada semuanya? nggak ada yang tertinggal?" tanya hanji memastikan semua anggota military nggak tertinggal dan tak hadir ketika latihan nanti "sempurna" balas levi singkat kemudian berjalan duduk di sebelah violet seperti biasa. Bas udah mula bergerak begitu juga dengan mobil mewah verden dan motor besar yunho. Myungsoo asyik sekali melihat permandangan luar juga violet "hyungie?" panggil sungjong "ya sweety?" jawab myungsoo mengalihkan padangannya memberi sepenuh perhatian pada sungjong "hyungie rasa apa tujuan anastasia sebenar nya kali ini?" myungsoo memasang wajah berfikir "yah.. kalau nggak menyeksa hyung dan violet dia mau menguasai dunia rasanya?" sungjong ketawa kecil "ada aja oppa ini.. violet rasa dia nggak bisa berdiam diri kerana itu otak sinting miliknya sentiasa berjalan untuk membunuh kita"
"Bercakap tentang anastasia.. levi apa kau nggak sedar semasa anastasia mendekatimu?" pertanyaan myungsoo beralih kepada levi "tidak.. aku langsung tak menyedarinya" balas levi "tubuhku sangat lemah ketika itu" sambungnya lagi violet tersenyum mengurut tangan kekar itu perlahan "udah biarkan aja aku sempat menghalangnya kok.." levi tersenyum tipis mendaratkan kecupan ringan di sisi kepala violet "aduh... kenapa kalian begitu romantiss? aku iri" rungut sungjong dengan wajah memelas "percayalah kalau aku berkelakuan romantis seperti mana myungsoo padamu, violet mungkin jauhkan dirinya dariku untuk beberapa minggu" dari memelas wajah sungjong bertukar menjadi aneh "loh kenapa?" . "Itu kerana violet tak bisa menahan suasana romantis dengan baik.. wajahnya akan memerah dia juga mungkin menangis, jadi lakukan apa saja secara spontan seperti hal itu sering berlaku" sungjong mengangguk faham.
Keadaan kembali diam myungsoo dan violet kembali kepada aktiviti asal iaitu melihat ke luar banyak sekali mobil yang memotong bas mereka "mau kemana laju-laju?" tanya violet seorang diri "mungkin mereka terlewat?" balas myungsoo dengan pertanyaan kembali keduanya mengangkat kedua bahu membiarkan soalan itu terbang di bawa angin. Tiba-tiba mata violet menajam aura pada tubuhnya turut bertukar ke pada mood bertempur bisa dirasakan myungsoo "oppa liat" kata violet menunjuk kepada beberapa biji mobil yang mau memotong bas mereka "ada yang nggak beres di sini.." tak lama kemudian kelajuan bas mereka semakin berkurang myungsoo bangun dari tempat duduknya berjalan ke hadapan "apa yang berlaku?" tanya myungsoo "mobil-mobil ini.. mereka mengepung bas" myungsoo mengangguk faham dan berjalan pulang ke tempat duduknya melihat keluar jendela "mereka sepenuhnya mengepung kita" mereka mengangguk faham "aku nggak kisah dengan keadaan kita, paman dan jaejoong oppa bisa melindungi diri mereka sendiri tapi papa dan bonda"
"Kita tak punya masa untuk berfikit sayang" senyuman kejam terbentuk di bibir myungsoo turut mengukir senyuman pada bibir violet "benar sekali myungie oppa~" berdiri dari duduk violet berjalan ke kerusi penumpang di samping levi yang di duduki military german "es tut mir leid, dass ich etwas tun müssen, dank (maaf aku perlu lakukan sesuatu, thanks)" ucap violet sebaik saja military germen memberi laluan untuknya masuk pergi ke tingkap.
"1"
"2"
"3"
PRAANGG!
Serentak dengan itu myungsoo dan violet memecahkan tingkap bas gunakan siku mereka "dieu de la destruction (dewa peperangan)" ucap violet "ne perdez jamais (nggak pernah tewas)" sambung myungsoo sebelum keduanya terjun keluar melalui tingkap. Sungjong turut bangun siap mengikuti langkah myungsoo dan violet tapi dihalang levi "kau hanya merosakan rancangan mereka, kita tunggu aja disini" kata levi "apa? siapa bilang aku mau merosak rancangan mereka aku hanya mau membantu lagi pula mereka bergerak tanpa rancangan" levi menghembuskan nafas perlahan "apa kau masih nggak bisa membaca pergerakan mereka?" sungjong memasang wajah aneh "memang benar mereka bertindak tanpa rancangan, tapi cara permikiran dan pertempuran mereka hampir sama, myungsoo dan violet mereka bagaikan dua tubuh yang mempunyai satu hati, tanpa rancangan mereka tetap akan berjaya, jadi sekarang tenangkan dirimu, ikuti aja permainan mereka" tak mendengarkan ucapan levi sungjong tetap berjalan ke tingkap sisi kiri bas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Commander & Mr. Leftenan General with Mrs. Sweet -Went Devil Play Their Game-
HumorSequel Mr.Commander & Mr. Leftenan General