Myungsoo pov
Selepas memastikan mereka semua meninggalkan tempat ini dengan jauh aku mula merenung sekeliling hinggalah bahu ditepuk dengan lembut perlahan aku menoleh ke belakang "kenapa paman?" tanyaku sebaik saja dia selesai melakukan tugasnya "saja mau melihatmu, bagaimana keadaan verden dan flora?" aku mengangguk ringan "papa dan bonda dah pulang duluan myungsoo yang memastikan keadaan mereka sendiri" paman menepuk bahuku sekali lagi "baguslah.. paman pergi dulu lakukan tugasmu" aku tersenyum menghantar paman dengan pandangan mata sahaja sebaik tubuh kekar itu menghilang di balik pintu.
"Tranformation on"
Mengembangkan sayap ke udara aku mula mengeluarkan api dari kedua belah tanganku dan membakar kesemuanya. "Oppa" aku mengangkat kepala sebaik saja keluar dari tempat itu dan menangkap suara halus violet "kenapa sayang?" tanyaku padanya "nggak apa-apa.. cuma violet mau tanya, apa oppa rasakan sesuatu yang aneh?" merenung violet dan berfikir sebentar "oppa tak menemukan anastasia kecuali anak buahnya.. selain itu oppa tak nggak melihatnya" violet mengangguk imut "semasa bertempur dengan mereka?" aku masih mengelengkan kepala "oppa nggak perhatikan mereka sebuk menebas" memeluk pinggang kecil violet kami berdua mula melangkah pergi ke tempat yang lebih selamat untuk di duduki merehatkan diri sebentar "oh ya bagaimana dengan papa dan bonda apa mereka terluka?" mengecup sisi kepala violet sebagai jawapan "syukurlah" balasnya.
"Kerja yang bagus myungie" aku tersenyum lalu masuk ke dalam pelukan paman "hehe... paman juga" paman menepuk kepalaku "uhh... anak kecil paman udah besar... rasanya mau menangis aja" menepuk belakang paman sedikit kuat mendongak ke atas "siapa bilang myungie udah besar? nggak kok.. myungie masih kecil pamannn~~" rengek ku seperti anak kecil lalu dihadiahkan tamparan kecil dari violet "udah-udalah malukan violet.. ramai orang tuh.. lagi nonto oppa" bukanya marah aku malah memberi isyarat kepada paman.
"Pelukk!"
Teriak aku dan paman lalu memeluk kuat tubuh kecil violet lalu lambungkan ke udara "uwaaa!!! oppa!! paman yunnie turunkan violet!!" kami berdua mengelengkan kepala "nggak akan selagi kamu nggak bilang kamu sayang pada kami dua" ucapku licik aku tau violet nggak akan mengaku perasaanya di hadapan orang ramai kerana malu. "Nggak akan!!" tuh, benarkan? dasar anak tsundere! dari mana datangnya juga aku nggak tau.. seingat aku eomma dan appa nggak ada sifat tsundere pasti belajarnya dari levi.
DUGG!!
HAAP!
Satu tumbukan melayang ke arahku tapi berjaya ditahan
BUGG!
Violet hadiahkan tendangan pada wajah namja yang ingin menumbuk ku, segera paman menyambut tubuh vioet dari jatuh ke tanah "berani sekali kau memukul curi oppaku" suara violet mendingin aku memandang victor yang tersungkur lemah atas tanah "hehe..hahahahaah!!! lihatlah dengan sekali tendangan aja dia udah tumbang seperti botol kosong" ketawa violet semakin kuat sambil memegang perutnya turut membuatkan aku tersenyum "hey perlukan bantuan?" tanyaku pada victor sungguh aku ngga tega melihat keadaan lemahnya sekarang "lepaskan tanganmu dariku sialan" desis victor tajam membuatkan aku menangkat kedua tanganku ke atas tanda nggak menyentuhnya sedikit pun. Dengan susah payah victor cuba untuk bangun dari jatuhnya "aku akan membunuhmu myungsoo kau tunggu dan liat aja!" aku memutar mata malas "dengan segala hormatnya tuan victor.." ucapku malas mau bertengkar lagi. Victor melangkah pergi sambil memegang bahunya yang terluka "pastikan lukanya dirawat akhir sekali" kataku pada violet lalu dianggukinya "ayo" panggil paman kembali menarik mask untuk menutup wajahnya daripada dilihat yang lain.. "Paman~ violet mau digendong~~"
-Author pov
Yunho tanpa banyak bicara mengangkat tubuh ringan anak saudaranya lalu digendong layaknya anak kecil pada tangan kanan dengan senang violet melengkarkan kedua tangan miliknya pada leher yunho. "Paman?" kali ini myungsoo memanggil pamanya "ya myungie?" sahut yunho perlahan "apa paman perlu menutup wajah paman sepanjang misi?" yunho mengangguk "ya.. selain mengelakan diri dari dikenali iainya udah menjadi peraturan pertama dalam S.I.I.S, kenapa kamu mau menyertai paman?" myungsoo mengeleng lalu sandarkan kepalanya pada bahu bidang yunho "malas... myungie udah nyaman dengan kehidupan military payah mau mengubahnya.. lagi pula myungie nggak mau masuk ke sana atas nama paman" , "maksud kamu apa myungie?" menghembuskan nafas perlahan "paman.. apa paman lupa yang paman adalah ketua S.I.I.S? paman bisa memilih sesiapa saja untuk menyertai S.I.I.S tanpa bantahan dari pihak lain, paman mempunyai kuasa sepenuhnya" yunho tersenyum "kenapa kamu nggak mau masuk dengan menggunakan nama paman?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Commander & Mr. Leftenan General with Mrs. Sweet -Went Devil Play Their Game-
HumorSequel Mr.Commander & Mr. Leftenan General