-Author pov
-5:00 pgi
"Sayang~~~ masanya untuk bangun" kejut puan kim sambil menepuk lembut lengan sang putri "eomma?" puan kim mengangguk "iya sayang" bangun dari baringan violet memandang sebelah "dimana levi eomma?" tanya violet rasanya aneh sekali bila liat levi bangun lebih awal dari dirinya "levi mengikuti appa dan myungie juga haraboji keluar mencari ayam hutan"
"Ayam hutan? seawal ini?" balik violet bertanya "iya sayang.. ayo bangun mandi masa untuk siapkan sarapan dan tolong eomma buat beberapa ramuan"
❄
"Bangun juga anak mu valora" ucap giyun sambil merasa masakan miliknya "cucu eomma juga" balas valora "tolong eomma masakan sup cendawan ini, hati-hati jangan sampai tanganmu terluka" pesan giyun lembut pada valora khwatir tangan lembut sang menantu jelita terluka. "Baik eomma" valora terus lakukan tugasnya dan violet masih tercegang nggak tau mau bantu siapa atau lakukan apa, "violet kamu tolong halmeoni potong sayur-sayur ini"
"Halmeoni banyak sekali sayurnya siapa mau makan kesemua ini?" rungut violet meliatnya saja udah membuatkan dia mau muntah apa lagi kalau semuanya ditukarkan menjadi makanan pasti violet dan myungsoo tak menyentuhnya langsung! kedua saurada kim anti sayur.
"Pastinya kita semua, jangan membantah atau halmeoni paksa kalian meminum salah satu ramuan halmeoni" mulut violet tertutup rapat tak mau lagi protes dia pernah meminum salah satu ramuan giyun ketika kecil dan bersumpah nggak akan meminumnya lagi seumur hidup!
Hampir 2 jam habiskan masa di dapur valora menarik tangan violet ke arah kamar dengan akar kayu menjadi hiasan "kenapa eomma?" soal violet mulut anak itu masih penuhi dengan makanan nggak habis menguyah sarapanya dengan benar. "Violet harus tolong eomma siapkan ramuan" violet setuju-setuju aja nggak masalah.
"Eomma mau lakukan ramuan apa?" , "ramuan muda milik helmaoni mu~~" asyik sekali mengobrol ibu anak itu nggak sadar giyun udah masuk ke dalam "asyik sekali yaa" valora dan violet tersenyum lalu memeluk tubuh giyun erat "yakkk~!!! lepas halmeoni bisa mati muda!!!" teriak giyun cuba membebaskan diri dari pelukan maut kedua yeoja kesayangan. Kekehan kedua anak beranak itu keluar "hehe.. mana mungkin eomma mati muda, tentunya mati tua umur eomma udah 89 tahun~"
"Benar! halmeoni ingat umurr~~ ingat umur~~ halmeoni udah tua"
KLPAK!
KLPAK!
Giyun menghadiahkan satu tamparan pada dahi menantu dan cucunya "sakitt~" renget mereka manja "manja" sahut giyun dibalas dengan ketawa. "Ayo mula halmeoni nggak mau tunggu lebih lama proses membuatnya lama" lalu ketiga yeoja kim memulakan tugas mereka dalam membuat ramuan muda.
"Valora pisahkan bunga ini dari tangkainya" serah giyun pada valora "ne eomma" terus valora melakukan tugas tanpa membantah "violet kamu juga tolong eomma mu" violet mengelengkan kepala malah berdiri sedikit jauh dari valora "violet alah bunga" wajah violet juga udah menunjukan tanda-tanda awal alahan hidung dan pipinya memerah tipis mungkin kerana violet sempat terhidu bunga di tangan valora.
"Aneh-aneh aja kamu violet kalau begitu tolong halmeoni panaskan minyak kemudian bakar kayu ini" arah giyun dilakukan violet sambil itu matanya tak lepas daripada memandang valora yang memotong tangkai bunga dengan tenang.
"Eomma, halmeoni, sayang, myungie pulangg~~" teriak myungsoo dihadapan pintu memberitahu orang di dalam rumah "perlahan sikit suaranya oppa! sungjong bisa terjaga!" teriak violet kembali membuatkan giyun memasang wajah datar "cucuku bego apa polos ya?" tepuk giyun pada dahinya sendiri "loh? halmeoni kenapa?" soal violet pula "nggak apa-apa manis teruskan kerjamu" arah giyun kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Commander & Mr. Leftenan General with Mrs. Sweet -Went Devil Play Their Game-
HumorSequel Mr.Commander & Mr. Leftenan General