-Levi pov
"Vera.."
"Vera bangun.."
Aku menampar pipi mulus violet perlahan "vera bangun" panggil ku sekali lagi tubuh violet dibasahi dengan peluh membuatkan aku bertambah khwatir terutama sekali perkataan yang keluar dari bibir mungil itu "mimpi buruk.." menghembuskan nafas perlahan aku menggoncangkan sedikit kuat tubuh violet. "Rivaille?" panggil violet "bangun kau berpeluh" arahku segera dilakukan "oh.. maaf, levi sekarang pukul berapa?" aku berkerut aneh kapan violet menggunakan suara lembutnya "violet?" tanyaku untuk kepastian "ya?" dijawab
"Violet"
"I.. iya kenapa?" aku memeluk tubuh kecil itu dengan erat sekali "berhenti khwatirkan aku brat" violet terkekeh kecil membalas pelukan aku "maaf buatmu menunggu levi" melepaskan pelukan aku memandang wajah violet mata bundar besar, bibir kecil dan hidung mungil dia selalu memandangku dengan pandangan polos miliknya membuatkan aku tak dapat menahan diri kadang itu "levi kau kenapa? nggak sihat?" tanya violet tangan kecilnya terangkat mengusap lembut pipiku mengambil tangannya lalu ku kecup lembut "levi kau mula bertingkah aneh apa semuanya baik saja ketika aku tidur?" mengelengkan kepala aku tersenyum dihadapan violet "aku cuma merindukanmu brat" , "kau bisa saja meminta kebenaran pada vera untuk bicara denganku apa itu juga susah?" anak ini udah mula cerewetnya "aku malas.. lagi pula vera membosankan anak itu banyak sekali omelnya buatkan aku campak dia masuk ke cerunan" violet ketawa hah.. lama sekali aku tak mendengar bidadariku ketawa "hey.. kau sanggup mencampakan tunang manis mu ke cerunan? dasar nggak sayang"
"Tch kau menyebalkan brat, tapi aku rindukannya" sekali lagi aku menarik tubuh kecilnya masuk ke dalam pelukan miliku "tapi levi.. sekarang pukul berapa?" melihat jam di dinding "4.17 pgi, mau sambung tidur?" tanyaku "hmm! udah lama aku nggak tidur denganmu dan! apa vera cuba untuk menggoda mu levi?" memutar mata malas aku menekan kepala violet depat pada dadaku memeluk tubuh itu semakin erat "levi aku tanyakan soalan padamu! ayo jawab!" , "walau sekuat mana pun dia menggodaku aku tak akan menerimanya, kerana vera bukanya kau violet dia sisi gelapmu, aku mencintai victorique violet james dan violet kim bukanya victorique vera" merebahkan tubuh kembali ke atas katil aku tak berhenti dari mengecup dan menghidu haruman manis dari rambut violet ku usap kepala itu penuh dengan kelembutan "jangan tinggalkan aku lagi brat, nyawaku bagaikan ditarik keluar dengan paksa aku jugak nggak tahan melihat wajah seriousmu 24 jam"
"Bukan seyumanku menjengkelkan?" dahiku berkerut kecil "kau belum tidur brat?" violet menggelengkan kepala "bagaimana aku mau tidur kalau tunangku masih mengomel bertapa rindu nya dia pada tunang manis dan menawan nya ini~" meramas kecil pinggang si kecil "diam masa untuk tidur brat"
"Levi?"
"Hmm?"
"Saranghae"
Mataku membulat tak percaya segera aku lepaskan pelukan melihat wajah damai itu menutup mata menuju ke alam mimpi "apa?" violet tersenyum "maaf nggak ada siaran ulangan" aku berdehem kecil menahan marah pada yeoja kecil dihadapanku "ulang semula brat" violet menggelengkan kepala "nggak" bangun sebentar bagaikan tiupan angin violet mengecup bibiku "tidur levi" kembali tidur menarik tubuh violet masuk ke dalam pelukan menarik rapat kepala kecil itu ke dada "malam brat"
-Author pov
-13.34 ptg
Violet membuka matanya perlahan dan melihat sekeliling senyuman tipis terbit di bibir "thanks vera udah menyedarkan aku" kata violet menepuk perlahan dada, turun dari katil kaki kecil itu melangkah pergi ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri. Selesai dengan aktivitinya violet mula menyiapkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Commander & Mr. Leftenan General with Mrs. Sweet -Went Devil Play Their Game-
HumorSequel Mr.Commander & Mr. Leftenan General