-Author pov
Selepas mengistiharkan kata perang mereka bertiga berjabat tangan "boleh aku mengambil L sebentar?" violet meminta kebenaran kepada sungjong "ya" jawab sungjong tersenyum "tolong jaganya dengan baik" violet mengangguk mengaitkan tangan mungil nya ke lengan kanan myungsoo lembut "aku mau tunjukan kau sesuatu"
Kaki mereka melangkah ke luar istana jauh dari rakanan cctv "transformation on" ucap mereka serentak mengembangkan sayap indah milik mereka terbang meninggalkan tanah bumi melayang di udara "apa?" ucap myungsoo straight to the poin "beberapa anak buah dongsengmu menghantar maklumat baru tentang anastasia mereka menemukan perempuan iblis itu selalu bertemu dengan seorang namja" terang violet melayang tinggi di udara mengelakkan diri dari dilihat orang diikuti myungsoo. "Pembekal atau spy?" tanya myungsoo "mereka nggak pasti, masa pertemuan mereka sangat singkat sekadar bertukar barang tapi namja itu bukanlah pembekal" myungsoo terbang secara terbalik matanya menghadap langit "rupa namja itu?" violet mengelengkan kepala "tidak dia memakai topi dan mask untuk wajahnya atau mengenakan hoodie" myungsoo mengangguk mereka berdua terbang dalam sunyi keduanya mengunci mulut tapi minda berjalan menanyakan soalan dan mencari jawaban. "Tujuan kita?" ucap myungsoo memandang violet "aku mau liat jika dia suka dengan lawatan mengejut"
"Heh.. sedikit lembut dari L?" violet tersenyum memandang myungsoo "selamat kembali myungsoo" myungsoo mengangguk perlahan "bagaimana dengan L? kau menyukainya?" ucap myungsoo, violet memutar matanya malas "dia seperti memandang rendah kepadaku mau rasanya aku berhenti dan bertarung dengannya sekarang juga... kenapa sih?! soalannya banyak sekali apa aku kaunter pertanyaan? aku dibesarkan untuk membunuh bukanya menjawab soalan" myungsoo ketawa kecil tangannya terangkat mengusap kepala violet "vera" panggil myungsoo "ya?" jawab violet singkat "apa lagi rahsia violet?" myungsoo berucap tegas matanya memandang violet lekat. "Kenapa?" violet bertanya singkat walaupun myungsoo itu saudara kandung dirinya itu tak membuat vera percaya ucapan myungsoo sepenuhnya dia sentiasa berwaspada dalam menjaga keselamatan violet. "Dia menjalani kehidupan jauh lebih buruk dari sangkaan aku, aku cuma mau tau itu saja tak lebih" violet mengangguk faham "personaliti dongsengmu berubah banyak myungsoo, dia mudah membuat teman sekarang ini terutama sekali bila dia memilih untuk menceburkan diri dalam bidang entertainment, musuh dia banyak tangan mungil miliknya selalu bermandi darah" terang violet "jadi tak hairan lagi kalau nyawa dia dan temannya menjadi sasaran empuk si pembalas dendam" sambung violet semula.
Myungsoo menghembuskan nafas perlahan "anak manis itu dia menipu lagi padaku" bisik myungsoo perlahan "tipunya bersebab myungsoo, dia tak mau dirimu dan yang lain khwatir akan kehidupan yang dia jalani" bela vera terhadap violet "aku tahu tapi menyembunyikan perasaan itu menyakitkan rasanya" keluh myungsoo "aku lebih sukakan personaliti violet dahulu" vera memandang myungsoo meminta jawaban dari pemuda itu "violet dahulu tak pernah menyembunyikan perasaan miliknya walau dia tak menangis di hadapan kami dia akan menangis bila dia bersendirian dia tak takut untuk menjatuhkan air matanya, tapi sekarang berbeza sekali" ujar myungsoo "memikul janji adalah peraturan besar dalam keluarga kim dan kau tahu itu vera. Tanpa memikul janji mereka juga dia tak akan menangis dia tak mau kelihatan rapuh sama ada di hadapan kami dan juga dirinya sendiri. Bukan hanya aku saja yang ditipu vera dia turut menipu dirinya. Percaya dirinya bertambah kuat hari demi hari walaupun dia sadar akan kebenarannya bahawa hati dia semakin retak sedikit demi sedikit"
"Dia tak mampu menghadapi semua itu seorang diri tapi dia juga tak mau berkongsi rasa sakitnya kerana nggak mau kelihatan rapuh, kelihatan rapuh adalah perkara memalukan baginya" myungsoo menghambuskan nafas perlahan "aku tau bagaimana perasaan kau sekarang myungsoo tenanglah dia akan kembali tak lama lagi" myungsoo tersenyum "aku menunggu"
"Disini" violet berhenti dan menunjuk ke bawah sebuah restoran mewah "dia ada disana" kata violet mereka berdua mendarat di salah satu atap restoran menungu hingga anastasia dan namja misteri itu keluar. Akhirnya setelah beberapa minit menunggu namja misteri itu keluar dari restoran selepas anastasia dia mula berjalan masuk ke dalam gang gelap segera kedua saurada Kim itu melanyang tinggi menuju ke arah namja yang menjadi sasaran mereka dari awal perbincangan. Myungsoo mengunci leher dan lengan namja misteri itu supaya tak bergerak atau cuba untuk melawan violet pula bertindak meletakkan mata scythe nya ke leher "siapa kau?" tanya violet dingin "si kecil, myungie" myungsoo melepaskan kuncinya sebaik saja mendengar suara namja itu "paman?" ucap myungsoo aneh, namja itu mengangguk kemudian membuka samarannya memperlihatkan wajah tampan sekali gus tegas miliknya "apa urusan paman dan anastasia?" tanya myungsoo "sudah tentu mengutip maklumat dari dalam" jawab yunho sambil tersenyum "semalat berkenalan vera" violet tersenyum "salam kenal juga Kim Yunho atau paman" yunho mengangguk kecil "nampaknya pergerakan paman sudah dibaca ya?" kata yunho menyusap kecil kepada violet dan myungsoo "hehe.. bukan aku tapi anak buah milik violet" kata myungsoo "apa yang berlaku kepada anak manisku vera?" yunho kembali menayakan soalan "verden menghianati kepercayaan violet, kerana itu aku keluar" yunho mengangguk "jaga dia dengan baik untukku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Commander & Mr. Leftenan General with Mrs. Sweet -Went Devil Play Their Game-
HumorSequel Mr.Commander & Mr. Leftenan General