-Violet pov
"Urusan kita selesai disini" ucap violet bangun dari duduknya ingin melangkah keluar dari kamar mewah ditempati dirinya sekarang "tolong sampaikan pesanan ku pada violet" violet menoleh ke belakang melihat sinir tubuh verden yang menunduk hormat pada dirinya "jangan kau merayu padaku, merayulah pada violet dia bisa mendengar setiap omonganmu sekarang ini" verden mengangkat wajahnya "benar?" violet mengangguk menyilangkan tangan ke dada "aku memberi masa untukmu" verden menarik nafasnya "honey.. papa minta maaf kerana sudah melukakan hatimu sungguh papa tak berniat untuk menamparmu mata papa buta, fikiran papa terhenti papa termakan penipuan mereka sedangkan papa harus lebih tahu hal yang sebenarnya, papa sepatutnya lebih tahu kamu tak akan melakukan perkara keji seperti itu papa minta maaf honey, maafkan papa kerana termakan penipuan mereka dan menyebabkan kamu menerima akhibatnya, kamu anak papa dan papa sangat menyanyangi kamu papa sudah mengangap kamu seperti anak papa sendiri honey jadi kembali lah papa merindukan mu honey.. papa rindukan malaikat kecil papa tolong jangan seksa papa terus menerus papa faham kamu sakit dan papa juga bisa merasakannya, kamu menyembunyikan diri begitu juga myungsoo papa bukan saja kehilanganmu sayang papa turut hilang kedua anak papa, kamu, myungsoo dan jaejoong kamu bertiga anak papa jadi tolong maafkan papa sayang"
Air mata verden mengalir jatuh ke pipi mataku masih memandangnya lekat tapi tidak untuk violet mata kanan ku mengalirkan air mata mewakili perasaan violet sekarang ini "aku tak benarkan kau keluar sekarang violet, aku masih belum percaya dengan omongan dia jadi serahkan semuanya padaku" tanganku mengusap air mata violet "tenanglah aku akan menjagamu hingga keadaan kembali aman" dan kaki ku melangkah keluar dari kamar verden "boleh bonda berbicara denganmu anak muda?" aku menoleh sebaik saja mendengar suara lembut seorang yeoja "kau isterinya verden, flora" flora tersenyum "siapa nama mu?" sepertinya dia tahu aku bukan violet "victorique vera" ucapku singkat "bonda mau membawa mu ke satu tempat" aku memandang wajah flora senyuman mendamaikan terpasang di wajahnya "baiklah kalau itu kemahuan mu" aku mengikuti langkah flora dari belakang dengan penuh setia langkah kaki flora menuju ke atas atap sebelum melangkah ke sana aku menyempatkan diri untuk bertanya "kau mau membawaku kemana?" flora menoleh tanganya ringat terangkat lalu mengusap kepalaku "kau juga akan tau nanti, sekarang tenangkan dirimu vera bonda tak akan mencederakan anak kesayangan milik bonda" terdiam aku kembali mengikuti langkah flora mungkin dia sememangnya orang yang baik dan tak akan mencederakan violet seperti mana verden lakukan.
Sebaik saja sampai ke atas atap flora membuka satu pintu kaca "masuklah" melangkah masuk ke dalam mataku terpegun apabila melihat pelbagai tubuhan berwarna warni di dalamnya ditambah pula dengan air pancuran di dalamnya membuatkan aku bertambah kagum. "Violet selalu menghabiskan masanya disini, violet selalu bilang kepada bonda bahawa tempat ini membawa ketenangan kepadanya" aku melihat sekeliling "ya dengan hanya melihatnya saja sudah membuatkan aku tenang, tempat apa ini dan kenapa aku tak pernah tau?" flora tersenyum "ini taman dimana violet selalu bermain ketika dia masih kecil kata verden kepadaku, violet banyak menghabiskan masanya berlatih, bermain dan belajar disini" aku duduk di salah satu bangku yang tersedia "kenapa kau membawa ku ke sini? pasti kau punya tujuan yang lain?" flora melangkah duduk di sampingku.
-Author pov
-Violet side
Flora memerhatikan tingkah anaknya dengan sabar sungguh dia sangat terkejut bila melihat sisi lain violet iaitu vera walau ucapanya masih kasar vera masih menunjukan rasa hormat pada dirinya dan orang lain kecuali untuk verden dan flora tau itu semuanya disebabkan helah yang dimainkan sarah dan temanya yang lain. Bukan saja violet yang menangis flora juga turut menangis bila melihat keadaan menyedihkan violet apa bila verden menampar violet luruh hati flora melihatnya "vera? boleh kau maafkan verden sungguh dia tak berniat untuk melukakan violet dia tak sengaja" vera melihat flora dengan pandangan tak percaya "kau bawa aku kesini semata-mata untuk meminta maaf kepada verden? kenapa kau sanggup melakukan ini semua untuk dia?" flora tersenyum "bonda kasihan melihat keadaan dia bonda tak pernah melihat dia sesedih itu, hatinya turut hancur vera bagaikan kaca terhempas ke batu dia benar-benar menyesal dengan perbuatan dia terhadap violet, boleh kamu maafkan dia? verden rindukan violet" aku mendegus sebal "sungguh aku marah padanya aku bencikan dia tapi aku hanya menerima arahan dari violet, aku benci dunia ini aku lebih suka tidur dalam kegelapan tapi violet melarangku untuk kembali dia mau menyendiri verden membuatkan hatinya retak dan hancur berkeping-keping"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Commander & Mr. Leftenan General with Mrs. Sweet -Went Devil Play Their Game-
MizahSequel Mr.Commander & Mr. Leftenan General