-Author pov
-07.00 pgi
Pagi sudah menjelang tiba menerangi bumi camp military yang sunyi di malam hari kini kembali aktif dengan aktiviti masing-masing. Myungsoo memasang senyuman di bibir kemudian memeluk tubuh woohyung dengan erat "jaga dirimu ama yang lain" myungsoo mengangguk dia benar-benar rindukan pelukan keluarga militarynya. "Sebaik aja sampai terus khabar kan pada hyungie ok?" kali ni kedengaran suara sungyu memberi arahan pada sungjong "iya eommaa" balas sungjong menahan ketawa. "Dan kamu violet jangan pula kamu membunuh dalam perjalanan nanti" tegur hoya sambil merangkul tubuh manis itu "iya oppa~~" sahutnya.
"Sungyeol oppa pula, jaga hann dengan baik, kalau jadi apa-apa pada hann violet sendiri akan membunuh oppa" sungyeol ketawa lalu menepuk kepala violet "oppa janji" myungsoo beralih memeluk sungyeol pula "terima kasih udah menjaga myungie ama sungjong selama ini" sungyeol menepuk kepala myungsoo dan sungjong bergantian "kalian lagi kecil dari hyung, udah pasti hyung harus menjaga kalian dengan baik."
"Hann" panggil violet lalu memeluk tubuh sahabat baiknya "pergi.. tenangkan fikiranmu jangan khwatirkan aku, aku selalu selamat bawah perlindunganmu vic" hani menepuk belakang violet lembut "kaulah teman terbaik ku" bisik hann lalu mengecup pipi kanan violet "sampaikan salamku pada halmeoni mu"
"Violet!!"
Violet menoleh ke belakang melihat myungsoo udah siap sedia masuk ke dalam mobil "aku pergi sekarang~!!" mengambil bag dan melambaikan tangan violet berlari kecil lalu masuk ke dalam mobil bahagian belakang "jaga diri kalian!!" teriak violet dari jendela mobil disambut lambaian tangan mereka yang lain.
❄
"Myungie oppa, dapatkan sesuatu?" myungsoo mengangguk "tak semua bisa tahu siapa dirimu yang sebenar dengan mudah sayang, white rose bilang dia mendapat maklumat tentangmu daripada seseorang" sungjong memandang myungsoo memberikan perhatian dan levi menajamkan pendengarannya walaupun mata itu terpejam. "Dia bilang dia mula mendapat surat 4 hari sebelum bertindak membunuh hyung teman baikmu."
"Apa dia anatasia?" myungsoo mengelengkan kepala "bukan.. dia seorang namja white rose juga bilang di terlihat gila" violet cuba untuk meningati seseorang "pembantu anastasia!" jerit sungjong tiba-tiba "maksud mu namja yang menampar wajahmu sweety?" semangat sungjong mengangguk membuatkan pegangan myungsoo semakin erat "dasar!! mulanya kamu dan sekarang dongseangku?" marah myungsoo, violet mengusap bahu sang oppa lembut.
"Apa yang pasti sekarang anastasia tak akan menyasarkan sesuatu tanpa tujuan, pasti dia mahukan sesuatu dari mu sayang" myungsoo memegang dadanya sedikit mengusap perlahan dia merasakan sesuatu tapi bukannya disini di korea. "Sungjong call paman sekarang" cepat sungjong mengambil phone lalu mendail nombor yunho.
"Yunho bercakap" sungjong menlaoudkan speaker
"Paman" panggil myungsoo
"Kenapa myungie, perlukan sesuatu?" myungsoo mengelengkan kepalanya
"Jangan mengelengkan kepala mu myungie, paman tak bisa melihatnya" mereka tersenyum
"Paman myungie merasakan sesuatu nggak beres disana, ada apa-apa yang berlaku disana?" tanya myungsoo
"Tidak semuanya masih dalam kawalan kecuali untuk victor dan ahlinya yang lain mereka mula menyebarkan berita buruk tentang kalian" memutar mata malas myungsoo dan violet mendengus sebal disaat bersamaan.
"Boleh paman bunuh mereka semua?" tanya saudara kembar itu serentak
"Tidak si kecil, myungie.. begini paman sendiri akan memeriksa keadaan istana bersama jaejoong kalau ada apa-apa yang berlaku paman akan memberitahu kalian secepatnya buat masa sekarang rehatkan fikiran kalian ok?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Commander & Mr. Leftenan General with Mrs. Sweet -Went Devil Play Their Game-
HumorSequel Mr.Commander & Mr. Leftenan General