Part 6

36.1K 2.1K 57
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul setengah dua siang, ketika kevin selesai memeriksa tumpukan dokumen dihadapannya. Dia segera meregangkan otot otot tubuhnya dan berniat mencari makan di luar. Setelah memberikan dokumen itu kepada sekretarisnya sekaligus menyampaikan bahwa ia akan makan siang di luar. Kevin langsung menuju basement dan membawa mobilnya ke restoran dekat kantor.

Memasuki restoran mata kevin mencari tempat yang kosong untuk duduk. Beruntung restoran yang biasa ramai itu agak sepi karena jam makan siang memang sudah lewat. Hanya tampak beberapa pengunjung di dalam. Di sudut yang berbeda Ia melihat istrinya sedang duduk bersama beberapa orang. Tampaknya amanda sedang meeting dengan kliennya di tempat ini. Sebenarnya kevin juga mengenal klien amanda. Tapi kevin memutuskan untuk tidak menganggu. Ia harus menjaga privasi amanda. Walaupun mereka adalah suami istri, ia harus tetap bersikap profesional.

Akhirnya kevin memilih untuk duduk di meja yang cukup jauh dengan amanda. Dan langsung memesan makanan. Namun sebelum makan siang ia iseng mengirimi pesan kepada istrinya dan menyampaikan bahwa mereka ada di restoran yang sama. Namun ia meminta amanda untuk tetap profesional dan melanjutkan pertemuannya.

Dia bisa melihat amanda dari sini. Saat istrinya meraih ponsel dan membaca pesannya. Seketika mata amanda mencarinya. Ketika mata sang istri menemukannya, Kevin bisa melihat senyum manis istrinya walau dari kejauhan. Kevin membalas senyum istrinya dan mengangguk tanda ia akan membiarkan aktivitas mereka berjalan sendiri sendiri.

Kevin masih menikmati makan siangnya ketika amanda menghampiri dan langsung duduk dihadapannya.

"Makan pake apa mas?" Sapa amanda

"Gurame cabai hijau, mau?"

"Mau"

"Mau pakai nasi?"

"Boleh deh"

"Ada yang mau ditambah?" Kevin menawarkan.

"Enggak deh mas, nanti lama keburu lapar"

Kevin segera memanggil pelayan untuk memesan makanan istrinya. Amanda kemudian meminta tambahan minuman untuknya.

"Memang tadi kamu gak makan?"

"Gak mas, cuma minum aja. Tadi belum lapar."

"Masak sudah hampir jam tiga belum lapar?" Tanya kevin sambil melihat arlojinya.

"Gak tahu akhir akhir ini males makan."

"Jaga kesehatan dong sayang. Mas gak bisa dua puluh empat jam disamping kamu."

Amanda hanya mengangguk. Dan kebetulan nasi yang dipesannya sudah datang. Kevin memandangi amanda yang sedang menyantap makanannya. Amanda makan dengan sangat lahap. Ini sangat aneh karena setahunya istrinya bukanlah tipe yang suka makan banyak. Tapi siang ini amanda menghabiskan semua makanan yang dipesan kevin.

Kevin tetap menunggu sampai amanda selesai makan. Toh di kantor pun pekerjaannya sudah selesai. Lebih baik menghabiskan waktu dengan istrinya.

"Kamu gak salah sayang? Semua makanannya kamu habisin?"

"Laper banget mas. Dari tadi pengen makan tapi gak enak sama klien. Karena mereka sudah makan katanya."

Kevin hanya memgangguk angguk. Tapi rasanya agak aneh. Karena amanda tidak suka makanan pedas. Tapi ikan goreng cabai hijaunya tandas hanya dalam sekejap. Belum lagi aneka sambal yang ada di meja semua habis. Sebenarnya kevin agak curiga, tetapi ia memilih untuk menunggu saja. Semoga harapannya benar benar menjadi kenyataan.

***

Pagi itu kevin dan amanda sudah bersiap siap hendak ke kantor. Mereka harus menyelesaikan beberapa pekerjaan sebelum berangkat berbulan madu. Namun tiba tiba amanda memegangi kepalanya sambil mengaduh. Dengan sigap kevin membawanya ke sofa yang terdekat dan mendudukannya disitu.

GREY WEDDING  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang