Amanda menghempaskan punggungnya di sandaran kursi. Laporan laporan yang berada di hadapannya baru dua yang selesai dibaca. Sisanya belum sempat di buka dan entah kapan akan dibacanya. Ini adalah hari ke lima ia bekerja. Perlahan amanda memejamkan mata sambil memijat pelipisnya.
Inilah pekerjaan yang selalu dilakukan oleh papinya dari dulu. Sementara itu dia hanya bersenang senang bersama teman temannya. Dan ini juga yang menjadi santapan suaminya sehari hari. Bahkan seringkali sang suami pulang sambil membawa pekerjaannya. Padahal kadang kevin baru tiba di rumah jam sembilan malam. Selama ini ia menganggap semua akan mudah karena tidak ada hal yang tidak bisa dipelajari. Tapi ternyata sangat sulit ketika ia sudah terjun didalamnya.
Amanda teringat pada suaminya. Sekarang ia menyadari apa maksud kevin ketika dulu melarangnya dan meminta amanda untuk ikut dalam kegiatan sosial maminya. Memang bukan hal mudah. Apalagi hanya bermodal egonya yang besar. Tapi amanda sudah tidak bisa mundur lagi. Setelah hampir setengah jam hanya duduk termenung akhirnya dia memutuskan menghubungi kevin. Pada nada tunggu ketiga kevin mengangkat panggilannya.
"Ada apa nda?"
"Vin, kamu sibuk?"
"Gak terlalu. Ada apa?"
"Ada masalah dengan kerjaanku. Aku bingung mau baca laporan yang mana duluan. Banyak sekali di mejaku."
Terdengar suara helaan nafas kevin sebelum akhirnya ia menjawab.
"Kamu butuh saran, atau sekedar mau curhat?"
"Aku butuh saran vin" suara amanda terdengar lemah.
"Aku gak tahu kalau saranku akan berguna buat kamu. Tapi gini
Aja, pertama kamu tanya sama sekretaris kamu, meeting apa yang harus kamu lakukan secepatnya. Pelajari itu. Minta laporan hasil kinerja bagian tersebut tiga bulan terakhir. Lalu kamu buat perbandingannya. Kalau meningkat, beri pujian pada mereka namun minta mereka tetap mempertahankan prestasi. Kalau menurun tanyakan apa sebabnya dan apa rencana mereka. Nanti kamu tinggal menambahi sedikit sedikt.""Trus tugasku ngapain?"
"Cuma mendengarkan mereka. Baik itu keluhan ataupun saran."
"Apa aku nanti gak diketawain minta saran dari mereka vin?"
"Mereka malah akan mengapresiasi kamu dengan positif. Karena kamu sudah mempercayai mereka. Kalau kamu merasa belum cukup baik sampaikan bahwa kamu tunggu ide yang lebih dari mereka satu atau dua hari ke depan. Jangan pura pura menguasai satu hal kalau kamu memang tidak tahu. Itu konyol namanya."
"Aku takut vin."
"Gak usah takut, jalani saja. Kalau nanti terjadi sesuatu yang buruk. Bersikap tenanglah. Kamu hubungin aku kalau perlu."
Akhirnya ada senyum dibibir amanda. Dia bersyukur semarah apapun kevin, dia akan selalu ada kalau amanda memerlukan.
"Thank you mas atas sarannya"
"Kamu bilang apa" tanya kevin pura pura terkejut
"Thank you mas kevin atas sarannya" amanda mengulangi dengan suara manja."
"Gak salah denger nih."
"Apanya yang salah dengar?"
"Kamu tadi panggil aku mas?"
"Kamu kan orang jawa, ya wajar aja aku panggil mas."
Terdengar suara kevin tertawa lebar.
"Ok sayang terima kasih" kevin langsung memutuskan hubungan
Tinggallah amanda yang tersenyum geli. Sesuatu yang menurutnya sederhana ternyata mampu membuat jantungnya berdebar. Ahhh betapa pilihan papi ternyata tidak salah. Kevin adalah orang yang tepat. Sampai saat ini kevin tidak pernah bertanya tentang perusahaan papinya. Kevin tampaknya sangat menjaga perasaan amanda dan juga papinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREY WEDDING (END)
RomanceAmanda dan Kevin dipertemukan dalam sebuah pernikahan, yang telah diatur oleh keluarga mereka. Dari awal mereka menyadari bahwa tidak mudah menjalani pernikahan tanpa saling mengenal terlebih dahulu. Namun mereka tidak kuasa membantah kedua orang tu...