Part : 16

29.6K 1.9K 15
                                    

Sorry banget ya, kadang kalau publish sering lebih dari satu kali. Sehingga mengotori wall kalian. Sebenarnya bukan maksud php. Tapi jaringan wattpad seringkali tiba tiba buruk. Kadang cerita terpotong, atau double, dan masih banyak masalah lain. Sehingga terpaksa saya unpublish dulu. Sorry juga buat typonya. Walau udah beberapa kali di cek ternyata tetap ada. Akhirnya happy reading dan jangan lupa votenya ya.

Amanda pov

Aku merasa dadaku sesak sekali, keringat dingin  mengalir deras sejak tadi sore. Kukira akan berhenti kalau aku istirahat sesuai anjuran dokter. Namun ternyata sampai sekarang belum berhenti juga. Aku panik terlebih karena hanya sendirian di rumah. Tadi pagi papi kembali pingsan dan langsung dibawa ke rumah sakit. Saat ini mami yang menemani papi.

Akhirnya aku menghubungi kevin karena tidak tahu harus menghubungi siapa lagi. Beruntung walau sudah tengah malam, kevin masih berada diluar dan berjanji akan langsung kemari. Aku mencoba untuk bertahan.

Tadi sore aku sudah menghubungi dokter hadi. Namun sarannya seperti biasa, bahwa aku hanya butuh istirahat dan berpikir positif. Jujur akhir akhir ini aku sedikit stress karena masalah rumah tanggaku. Aku tidak tahu bagaimana kelanjutan hubunganku dengan kevin. Sebagai istri aku sudah bersalah. Karena tugasku seharusnya mendampingi suamiku. Dan tidak memisahkan anakku dengan ayahnya. Aku juga tidak tahu apa sebenarnya alasan orang tuaku membenci menantunya. Walau ingin sekali menanyakannya pada papi dan mami namun sampai saat ini aku belum berani.

Hingga saat ini belum ada jalan keluar untuk masalahku.  Sambil menunggu kevin aku tetap berbaring di tempat tidur. Ditemani ati asisten rumah tangga pribadiku. Tak lama terdengar suara mobil memasuki halaman. Segera kuminta ati membukakan pintu.

Kevin memasuki kamarku dengan wajah yang penuh kekhawatiran. Diikuti ibu mertuaku dari belakang. Ia langsung menghampiri dan mengecup keningku.

"Kamu kenapa?" Tanya suamiku

"Gak tahu, sedikit sesak dari tadi sore"

"Sudah makan?" Tanya ibu mertuaku

"Belum mom, lagi gak nafsu makan. Tadi cuma coba makan buah aja"

"Mungkin lambung kamu nda. Sudah hubungi dokter hadi?"

"Sudah mom, cuma disuruh istirahat dan lanjutkan makan obat yang kemarin dikasih. Besok siang om hadi baru kembali ke jakarta. Masih ada tugas di philipina katanya" jelasku

"Begini saja, saat ini kamu sendirian di rumah. Sementara  mommy dan kevin gak mungkin menginap disini. Bagaimana kalau kamu menginap di rumah mommy malam ini?"

Setelah berpikir sejenak akhirnya aku mengangguk, lalu meminta ati untuk mempersiapkan barang barang yang akan kubawa.

Kevin pov

Aku menuntun amanda untuk menaiki anak  tangga ke lantai dua. Ia tampak kelelahan dan sangat menderita. Segera setelah sampai di kamar aku meminta dia untuk tidur di kasur. Aku menumpuk beberapa bantal pada punggungnya agar ia merasa nyaman.

"Mau mas pijitin kakinya?"

Amanda hanya mengangguk.

Pijitanku mungkin memberikan rasa rileks pada amanda. Hingga akhirnya ia bisa tertidur. Perlahan aku menutup kaki amanda dengan selimut lalu mengecup keningnya. Kemudian aku keluar dari kamar menuju ruang makan dilantai satu. Kulihat mommy sedang mengambil air putih.

GREY WEDDING  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang