Part : 20

33.2K 1.8K 43
                                    

Hari ini azka tepat berusia dua minggu. Amanda  berencana membawanya untuk imunisasi sesuai dengan saran dokter. Saat ini ia  sibuk mempersiapkan semua perlengkapan yang harus dibawa. Maklum ini pertama kali azka keluar rumah. Amanda tidak ingin ada kebutuhan azka yang tertinggal.

Tadi malam maminya memberi beberapa wejangan yang didengar amanda dengan patuh. Diantaranya karena azka masih sangat kecil, maka ia tidak boleh mampir kemana mana dulu termasuk ke mal. Juga tidak membiarkan azka berlama lama di ruang tunggu rumah sakit. Pasti banyak virus disana dan daya tahan tubuh azka masih lemah. Mami juga mengingatkan agar meminta obat demam. Takut kalau nanti malam azka rewel karena efek dari imunisasinya.

Setelah semua selesai, amanda dan ati langsung berangkat. Ia menggendong azka yang tengah tertidur pulas. Amanda merasakan sesuatu yang tidak dapat diuraikan dengan kata kata. Bahagia rasanya memandang seorang bayi yang tertidur lelap dalam dekapan. Dengan segala sesuatu yang telah ia lalui, rasanya segala kesulitan yang pernah ada telah hilang karena kehadiran azka.

Ketika azka berusia tiga hari amanda menemukan nama yang cocok sebagai nama tengah putranya. Sehingga nama lengkap azka adalah Azka Nicholas Wiratama.  Kevin pun menyetujuinya dan nama itulah yang kini tertera pada akte kelahiran  azka.

Hubungan amanda dan kevin juga sudah jauh membaik. Seperti janjinya, amanda akan berbicara dengan orang tuanya dalam minggu ini. Agar nanti mami tidak terlalu terkejut kalau dia pindah. Lagian kasihan kevin, kalau rindu pada azka maka ia harus menghadapi wajah masam maminya.

Keluar dari ruang imunisasi amanda kembali memandangi wajah putranya sambil tersenyum. Ia mencoba membangun komunikasi dengan azka.

"Hhmmm anak ibu pinter banget, tadi cuma nangis sebentar. Sehat terus ya nak, eh sekarang kita mampir ke tempat ayah dulu yuk. Sudah lama kan azka gak ketemu ayah. Tapi sebentar aja ya. Azka belum boleh lama lama diluar rumah" ucap amanda pada putranya. Sementara azka hanya menatap ibunya seolah olah mengerti dengan yang dikatakannya.

Setelah meminta pak amir untuk mampir ke kantor kevin amanda meletakan azka di car seat sambil ia meluruskan punggungnya. Walau ati selalu menemani namun tetap ia yang  menghandle segala urusan yang berhubungan dengan azka.

Tak lama mereka sampai di kantor milik suaminya itu. Amanda segera turun di lobi. Ia memang tidak meminta ati untuk ikut karena hanya sebentar saja. Namun ia sudah meminta ati untuk menyiapkan diapers serta tissue basah dan sepasang baju ganti azka untuk ditaruh ditasnya. Takut takut kalau azka poop.

Sesampainya di lobby ia disambut oleh satpam yang berdiri di depan dan langsung mengantarnya ke lift khusus petinggi di kantor tersebut. Begitu ia memasuki lift tampak nova sekretaris suaminya berusaha mengejar lift yang sudah terlanjur tertutup. Namun ternyata nova gagal!. Ia segera menghentakkan kakinya dan berkata

"Shit!!!! Abis gue hari ini"

Teman temannya menghampirinya karena tidak mengerti. Namun nova memilih diam.

Amanda pov

Sambil menggendong azka aku kembali berbicara padanya

"Ini kantor ayah gede ya, kalau azka udah besar dikit pasti nanti diajak ayah kesini" bisikku di telinga azka.

Ketika sampai di lantai yang dituju segera satpam yang mendampingi mempersilahkanku keluar. Aku mengangguk sambil tersenyum lalu mengucapkan terima kasih.

Memasuki area luar ruang kerja kevin, suasana sepi sekali mungkin karena sudah jam makan siang. Tidak tampak nova di meja kerjanya. Aku memang sengaja tidak memberitahukan suamiku karena ingin membuat surprise.

Tadi sebelum berangkat ke dokter anak aku sudah menghubungi kevin dan bertanya akan rencananya hari ini. Dan kevin bilang ia tidak kemana mana. Bahkan makan siangpun rencananya di kantor. Karena itu aku ingin memberikan surprise padanya.

GREY WEDDING  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang