Haaaaiiiiii.... senang ketemu lagi. Makasih juga viewersnya udah 800 lebih. Saya yang ke ge eran kali ya, dapet viewers segitu aja dah seneng banget. Gimana kalau sampai puluh atau ratusan ribu ....... Walau gak semua kasih voment tapi saya tetap senang. Karena ada yang baca hehehehehehe... Dari awal saya takut banget gak ada yang baca. Oh iya sekalian mau kasih tahu cerita "TAKDIRKU" yang kemarin sempat hiatus udah mulai aku revisi. Jangan lupa mampir yaaaaaa...
Satu lagi, ada beberapa buku, terutama novel dan buku resep yang ada diperpustakaan saya yang sudah tidak punya tempat. Rencana saya mau bagi2in ke yang biasa kasih vote. Gak apa2 lah saya yang nanggung ongkir dari medan.... next deh yaaaaa kalau sudah fix nanti saya kasih kabar lagi..... enjoy reading all.... sekali lagi terima kasih banyak ... ada 800 yang liat karya saya aja dah seneng banget rasanya.
♣️♣️♣️
Edward memasuki ruang kerja kevin, ketika kakak sulungnya itu sedang sibuk meneliti berkas. Tanpa disuruh ia langsung duduk di kursi yang berada di depan meja kerja. Dan tanpa mengalihkan pandangan kevin bertanya."Ngapain ke ruangan gue, ada yang penting?"
"Gue baru denger kejadian tadi malam dari nyokap. I'm sorry to hear that"
"It's okey. Everything will gonna be alright" kevin menjawab sambil tetap fokus pada kertas kertas di depannya.
"Lo baik baik aja kan mas?" Tanya edward heran
"Dalam setahun terakhir, ini yang paling baik. Kenapa?" Kevin tetap menekuni kertas kertas ditangannya
"Kok lo gak bilang ke gue kalau mbak mytha kesini?" Tanya edward
"Emang seberapa penting mytha buat lo, sampe gue harus ngabarin kalau dia datang?" Jawab kevin ketus
"Kalau gue tahu mbak amanda sempet mergokin elo berduaan. Kan gue bisa cerita yang sebenarnya ke dia. Seenggaknya kan bini lo gak perlu cemburu buta gitu trus minta cerai tanpa penjelasan apa apa?"
"Amanda aja gak minta penjelasan ngapain gue repot repot kasih dia penjelasan?. Dia gak akan peduli dengan kebenaran yang gue sampaikan. Buat dia yang paling benar cuma keluarganya. Jadi kita gak perlu repot"
"Trus gimana azka, lo mikir tentang masa depan anak elo kan mas? Jangan lupa gue aja belum pernah ketemu azka. Waktu di rumah sakit kan keluarga kita langsung gak dibolehin masuk sama maminya mbak amanda" terdengar nada emosi dalam suara edward
"Gak usah dipusingin. Ada ibunya yang jaga dia. Tar kalau udah mentok juga paling amanda nelfon gue. Seperti biasa!" jawab kevin cuek.
"Kalau dia gak mentok?"
"Tinggal cari perempuan lain. Kasih hamil, terus kawinin. Selesai kan, gue punya anak lagi. Gak perlu repot karena susah nemuin anak sendiri kayak gini"
Lama edward memandangi wajah masnya. Sambil berpikir setan mana yang sudah merasuki pikiran sang kakak. Karena tidak mungkin kevin akan berubah secepat ini. Jelas kevin yang sekarang didepannya bukanlah orang yang sama dengan kakaknya selama ini. Kevin bukan sosok yang mudah emosi dan ketus. Apakah ini memang benar karena mytha? Tapi edward segera menghapus pemikiran itu. Ia tahu kalau mantan kevin itu tidak akan pernah lagi bisa masuk kedalam hati kakaknya. Akhirnya ia mencoba mengalihkan perhatian kevin dari pekerjaannya
"Lo pasti belum makan siang mas, makan bareng yuk" ajak kevin
"Gue udah makan tadi pesen di kantin. Lo gak perlu repot ngurusin makan gue. Gue bisa urus diri sendiri"
Akhirnya edward mengerti. Bahwa saat ini kevin butuh ruang untuk dirinya sendiri. Ia sedang tidak ingin berbagi dengan orang lain. Walau dengan keluarganya. Tanpa bicara apapun akhirnya ia keluar dari ruangan kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREY WEDDING (END)
RomanceAmanda dan Kevin dipertemukan dalam sebuah pernikahan, yang telah diatur oleh keluarga mereka. Dari awal mereka menyadari bahwa tidak mudah menjalani pernikahan tanpa saling mengenal terlebih dahulu. Namun mereka tidak kuasa membantah kedua orang tu...