Tidak terasa kehamilan amanda sudah akan memasuki bulan ke tujuh. Sesuai tradisi di keluarga, maka tidak lama lagi akan diadakan acara nujuh bulan. Kevin sudah berbicara dengan orang tuanya mengenai tradisi yang akan dijalankan. Bahkan ibunya sudah menghubungi sebuah event organizer untuk membuat acara semegah mungkin. Karena ini adalah cucu pertama di keluarga wiratama. Amandapun sudah berbicara dengan ibu mertuanya mengenai konsep acara.
Hingga pada minggu pagi itu, semua rencananya hancur
Suara bel berbunyi di apartemen. Melalui layar cctv ia bisa melihat bahwa ibu dan ayah mertuanya yang datang. Bergegas kevin membuka pintu lalu mempersilahkan mereka masuk.
Setelah duduk kevin bertanya
"Papi sebenarnya gak perlu repot kemari? Kalau ada yang penting telfon saja kan kami bisa kesana"
"Lho memangnya amanda belum bilang ke kamu tentang acara hari ini vin?" Tanya ibu mertuanya heran
"Memang ada apa mi, amanda gak ada bilang apa apa?"
"Lusa kan acara nujuh bulan amanda. Papi sama mami kesini mau sekalian bertanya apa orang tua kamu sudah diberi tahu. Sekalian menjemput amanda buat fitting kebaya?"
Kevin tidak mampu mengatasi rasa terkejutnya.
"Maaf mi, tapi amanda tidak memberitahu saya tentang apapun sebelumnya" kevin kemudian memandang tajam pada amanda yang tertunduk
"Lho nda, kamu belum kasih tahu kevin?"
Amanda memandang kevin dengan sedikit takut. Sampai akhirnya ia menggeleng
Tanpa memperdulikan keberadaan mertuanya, kevin menghempaskan kepalanya ke sofa. Emosinya meluap sampai ke ubun ubun.
"Nda, setiap hari kita bersama lebih dari sepuluh jam. Dan kamu gak memberi tahu aku sama sekali tentang hal sepenting ini?" Suara kevin terdengar meninggi
"Kevin, jangan berbicara seperti itu pada anak saya. Memangnya amanda salah apa" ucap ayah mertuanya dengan nada tidak suka
Tanpa memperdulikan sopan santun kevin menjawab pertanyaan ayah mertuanya
"Silahkan papi tanya pada amanda apa salahnya" setelah selesai berkata demikian kevin meninggalkan ruang tamu.
Seketika amanda menangis dan berlari ke kamar. Maminya langsung menyusul putri semata wayangnya itu.
"Ada apa sebenarnya nda?"
"Orang tua mas kevin sudah menyiapkan acara yang sama mi" jawab amanda disela tangisnya
"Lho, bukannya kamu sudah bilang sama mereka kalau acaranya di rumah kita?" Tanya mami heran
Amanda menggeleng lemah. Sementara papinya mulai terlihat gusar.
"Ya sudah, mari kita bicara dengan kevin" ayah amanda berusaha menengahi
Di ruang kerja kevin
"Mami tetap tidak setuju kalau acara dilakukan di rumah keluarga kamu. Lagi pula mami sudah siapkan semuanya"
"Ibu saya juga sudah menyiapkan semuanya mi. Kalau mami bicara soal cucu pertama. Bayi yang dikandung amanda juga cucu pertama ibu saya. Dan saya juga tidak akan tega melihat ibu saya kecewa"
"Terserah ibu kamu, lagian kan ibu kamu bukan orang jawa. Jadi dia tidak mungkin tahu adat istiadatnya dengan lengkap" suara ibu mertuanya terdengar ketus
Seketika darah kevin kembali mendidih
"Ibu saya memang bukan jawa, tapi ia cukup tahu adat istiadat. Sehingga dia menyelenggarakan acara ini. Kalau dia tidak tahu apapun mungkin ibu saya sudah mengadakan acara baby shower. Saya tetap tidak bisa membatalkan acara di rumah"
KAMU SEDANG MEMBACA
GREY WEDDING (END)
RomanceAmanda dan Kevin dipertemukan dalam sebuah pernikahan, yang telah diatur oleh keluarga mereka. Dari awal mereka menyadari bahwa tidak mudah menjalani pernikahan tanpa saling mengenal terlebih dahulu. Namun mereka tidak kuasa membantah kedua orang tu...