Part : 15

31.3K 1.9K 17
                                    

Gak kerasa  dah part 15 aja. Happy reading yaaaaaa..... Makasih udah luangin waktu untuk baca dan vote. Semoga tetap setia..... Dan semoga saya juga tetap punya ide untuk melanjutkan.

Jujur saya bukan tipe yang sudah merencanakan isi cerita. Saya lebih suka segala sesuatu yang mengalir seperti air. Karena itu saya selalu berusaha untuk menyediakan waktu. Cerita "Takdirku" sudah saya tinggal sementara. Biar lebih fokus ke grey wedding.

***

Kediaman keluarga wiratama

Kevin sedang duduk di balkon atas kediaman orang tuanya sambil merokok. Entah sudah berapa batang yang habis. Sebenarnya ia bukan perokok berat. Namun ketika sedang punya masalah seringkali ia melarikan diri kepada nikotin. Sudah seminggu berlalu sejak kejadian itu. Dan kemarin ia memutuskan untuk kembali ke rumah orang tuanya.

Alasan utamanya untuk pindah adalah kevin merasa kasihan pada mommynya. Menyuruh supir dan asisten rumah tangga ke apartemennya setiap hari. Hanya untuk membersihkan rumah dan mengantar makanan. Belum lagi hampir setiap sore ibunya selalu menelepon untuk bertanya mau dikirim makan malam atau tidak. Entah kenapa semua menjadi terasa sulit. Padahal sebelum menikah ibunya tidak pernah seperti ini. Mungkin karena hampir setahun ini sudah terbiasa ada yang mengurus kebutuhannya. Untuk hal mengurus suami amanda memang patut diacungi jempol. Mungkin karena itu ibunya takut kalau kevin tidak mampu lagi mengurus dirinya sendiri.

Duduk di balkon adalah kebiasaan kevin kalau sedang menginap disini. Entah kenapa rasanya menenangkan  melihat dari atas, tanaman mommy dan kebun sayur mini miliknya tumbuh dengan subur. Entah sudah berapa jam dia duduk sendirian. Tanpa disadarinya ternyata edward adiknya sudah lama memperhatikan dan berdiri di pintu.

"Suntuk lo mas?" Tanyanya setelah lelah diabaikan kevin.

Kevin mengalihkan pandanganya  dan menghela nafas lalu mengangguk.

"Belum kelar juga masalah dengan mbak manda?" Selidiknya

"Belum, tambah ruwet malah"

Edward duduk di samping kevin dan segera mengambil sebatang rokok dari bungkusnya.

"Sejak kapan lo merokok?" Tanya kevin heran. Karena setahunya edward juga bukan perokok.

"Dah dua tahun ini, dari pada ke club" jawab edward

"Takut kena omel daddy?" Tanya kevin

"Bukan, gak enak sama mommy" jawab edward kembali sambil tertawa kecil

"Gimana kabar pacar lo waktu itu? Kalau gak salah namanya claudia kan?"

"Dah lama putus, kenapa? tumben nanya?"

"Enggak sih, gue gak pernah lihat elo sama dia lagi"

"Mas merhatiin juga ternyata?"

"Kita saudara kan jadi wajar aja. Kenapa bisa putus? Dulu udah pernah dibawa ke rumah kan. Mommy pernah cerita"

"Ternyata gue cuma dijadikan bahan taruhan mas, dan gue tahu itu setelah dia minta putus. Seorang temannya ngasih tahu.  Waktu itu sebenarnya gue bingung kenapa dia minta putus tiba tiba, alasannya juga gak jelas. Tapi karena dia maksa, gue kabulkan. Gak baik juga kan kalau  bertahan sementara dia udah gak betah sama gue. Setelah dapat kabar itu gue tanya dia. Ternyata dia ngaku. Semenjak itu semua hubungan pertemanan dengan dia gue stop" jelas edward tanpa diminta.

GREY WEDDING  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang