Banyak yang tak percaya bahwa dia yang sebenarnya tidak seperti itu dan ternyata dia memiliki sifat yang sangat menyenangkan dan hangat dibalik wajahnya yang sedingin es itu.***
“Nadia! Bangun, selalu saja seperti ini tiap hari. Susah bangun. Kamu itu anak gadis, gak boleh bangun kesiangan.” gerutu mamaku sambil mencoba membangunkanku yang memiliki julukan *PCTK* dan artinya ‘Pinter Cantik Tapi Kebo’.
Ya, aku yang memiliki wajah lumayan menawan ini menjadi salah satu nominalis siswi cantik SMA Mulia Kencana ,dan tidak hanya itu aku pun mempunyai otak yang encer serta tubuh yang kuat karena aku salah satu anggota tim basket. Tapi Tuhan tetap adil. Disetiap kelebihan pasti terselip kekurangan.
“Iya mah sepuluh menit lagi aja mah.” jawabku yang masih setengah terlelap tidur.
“Sepuluh menit gimana, ini udah jam 6.15! Cepetan bangun. Mau kesekolah jam berapa kamu?!”
“Hah? Jam 6.15?!”Tanyaku dengan badan yang langsung terperanjat dari tempat tidur dan langsung segera meluncur untuk mandi.Yaiyalah gimana enggak mau langsung mandi, sebenernya hari ini tuh ada rapat osis dulu pagi-pagi, buat ngerapatin tentang MPLS(Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) yang acaranya tinggal menghitung hari saja.
“Mama aku berangkat yah” kataku yang sudah rapih dengan balutan seragam dan menandakan bahwa aku telah siap untuk berangkat sekolah.
“Ambil bekalnya dulu di dapur. Hati-hati disekolahnya.” jawab mama ku yang sudah siap-siap untuk tempur di ruang kerjanya.Ya sekalian mau kasih sekilas informasi aja tentang keluargaku. Papaku adalah seorang Dokter yang memiliki pangkat cukup tinggi di rumah sakit swasta tempat ia bekerja, dan mamaku adalah seorang desainer interior yang lebih senang membuat furniture dengan tangannya sendiri. Maka dari itu terdapat satu ruangan di rumahku yang di fungsikan sebagai tempat kerja mamaku. aku tidak mendapat didikan yang terlalu keras dari orang tuaku, mungkin karena aku anak perempuan sekaligus anak tunggal.
Oh iya, nama lengkapku adalah Maria Nadia Shihanna Iswanto. Nama terakhir itu diambil dari nama papaku yang bernama Bima Iswanto dan nama mamaku yaitu Theressa Via Sujada. Ya, aku adalah seorang gadis yang menganut agama katholik, begitu pun dengan mamaku tapi tidak dengan papaku. Beliau adalah seorang muslim yang sangat taat dengan ibadahnya.
Orang tuaku sudah 18 tahun menikah dengan keyakinan yang berbeda, tapi aku tidak pernah melihat mereka marah besar yang disebabkan oleh perbedaan agama diantara mereka. Mereka harmonis? Ya sangat harmonis, tak jarang papa ikut mengantar kami atau pun ikut acara pentas seni digereja saat natal. Dan mama pun tak jarang ikut serta melaksanakan puasa saat papa sedang menjalani ibadah puasa. Bagi ku, keluarga yang aku miliki sekarang ini adalah keluarga yang sangat bahagia sedunia. Hahaha. Bagiku, entah bagi kalian. Dan sekilas info selesai.
“Eh dari mana aja lu?”kata savira. Savira itu teman sebangku plus sebagai sahabatku dari Sd. Euh, sama aku tuh udah kaya ingus sama upil. Tak terpisahkan pokonya mah. Dan anehnya dari kelas 1 sampe sekarang kelas 11 aku bareng terus sama dia. Mungkin karena kita tidak memberikan dampak buruk terhadap satu sama lain.
“Biasa, kesiangan. Eh belom bel kan?” jawabku yang melihat kelas belum terisi penuh.
“2 menit lagi baru mau bel.”
“Ah untunglahh”
“Apanya yang untung, elu ketinggalan rapat pagi tau. Lu lupa yah? Rapatnya kan dimulai jam 6?”
“Astaga?! Kirain gua tuh dimulainya jam 7. Jadi sekarang udah kelar?”
“Yaudahlah cantik. Euh dasar, makanya jangan jadi kebo coba!”
“Ah bodo amat.” jawabku sambil menaruh tangan diatas meja sambil dilipat untuk mendapatkan posisi tidur yang nyenyak.
“Lu dipanggil sama ketua osis tuh, pas jam istirahat.” kata savira yang dititipkan pesan oleh Ketua Osis
“Sip.” jawabku yang mungkin tidak terdengar oleh savira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Berbeda
RomanceDia yang berbeda dari apa yang selalu orang lihat dan pikirkan. seperti gunung es yang tiba-tiba mencair. Bisa mendatangkan sebuah pemandangan menyejukan dari hijaunya rumput yang mulai tumbuh atau bisa saja mendatangkan sebuah banjir bandang akibat...