Kamu tahu kalau seorang anak kecil yang berkunjung harus memiliki waktu untuk membiasakan diri dengan lingkungan sekitar? Tapi, setelah dia bisa membiasakan diri bahkan, sudah merasa nyaman dengan lingkungan sekitar waktunya telah habis.
Anak kecil tersebut harus pulang kerumahnya dan meninggalkan orang baru disekitarnya.
Karena semua butuh waktu, tapi tak selamanya waktu itu diberikan kepada setiap orang bukan?
***
Bell istirahat pun selesai dan bell pulang pun berbunyi. Savira pamit pulang duluan, sementara aku masih menunggu Ilham di depan gerbang sekolah."Hey Nad." kata seseorang sambil menepuk pundakku dari belakang.
"Ah Suf." Jawabku ketika menyadari bahwa itu Yusuf.
"Ngapain lu Nad?" Tanyanya padaku.
"Ah nungguin jemputan."
"Jemputan?"
"Iya, itu loh Suf. Gua pesen ojek online." dengan nada yang natural.
"Ah itu, kenapa ga bareng aja sama gua sekalian?"
"Hah? Ah, gausah Suf. Kasian masa gua batalin pesenanya." tolak halusku pada tawaran Yusuf.
"Yaudah gua balik duluan yah." Pamitnya. Dan sebenarnya di mobil Yusuf sudah ada Ka Bima, Ka Yusdi dan Ka Bara.
Aku bingung, sejak kapan Yusuf mulai main dengan mereka.
Dan tak lama Yusuf pergi dengan mobilnya, datanglah Ilham dengan motornya.
"Ngapain euy?" Katanya sambil membunyikan klakson dan membuyarkan lamunanku tentang Yusuf.
"Ah lama lu." jawabku sambil membalikan badan pada Ilham.
"Ayoo cepetan." Ajaknya sambil meraih tanganku dan memakaikan helm padaku.
"Mau kemana sih ham?" Tanyaku sambil melihat ke wajah Ilham yang tepat ada di hadapanku.
"Nanti juga lu tau." Katanya sambil mengancingkan bagian bawah helm.
"Sana naik." sambungnya padaku.
Dia ganteng, kataku dalam hati setelah memandang wajahnya.
Laju motor yang mengarah sesuai keinginan Ilham pun akhirnya sampai. Dan ternyata kita berhenti di toko Mamanya Ilham.
"Gua belum pamit ke Mama buat berangkat besok." Katanya padaku.
"Hah pamit? Kenapa ga dirumah aja?" Tanyaku padanya.
"Nanti gua ceritain." Jawab Ilham padaku.
Dan masuklah kita kedalam toko Mama ilham. Seperti biasa kita masuk dengan diiringi sambutan selamat datang dari toko.
Mama Ilham kaget setelah melihat aku datang bersama Ilham, Mamanya hanya mengatakan "Udah dua kali yah" dan diiringi dari senyuman yang terpancar dari wajahnya.
Aku duduk di kursi sementara Ilham sedang berbicara dengan Mamanya dekat dengan meja kasir.
Setelah selesai, Ilham pun datang menghampiriku ditemani Ice Cream ditangannya.
"Ah gua belum nanya ke elu yah Nad." Kata Ilham sambil menaruh ice cream diatas meja dan dia menarik bangku untuk alas duduknya.
"Nanya apa?" Jawabku sambil mengambil sendok di sebelah ice cream.
"Kenapa pas sebelum masuk lu nangis?" Tanyanya sambil melihat wajahku.
"Ah, itu mah biasa si Savira ngejailin gua Ham." Kataku sambil memakan ice cream dari sendok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Berbeda
Roman d'amourDia yang berbeda dari apa yang selalu orang lihat dan pikirkan. seperti gunung es yang tiba-tiba mencair. Bisa mendatangkan sebuah pemandangan menyejukan dari hijaunya rumput yang mulai tumbuh atau bisa saja mendatangkan sebuah banjir bandang akibat...