-waktuku hanya satu, jika terjadi, lepaskan..biarkan menjadi masa lalu, walau kelam sekalipun, karena itu semua miliku-
***
=FLASHBACK ON=
Tiupan angin semi memang paling terbaik bila dinikmati dilapangan luas bersama teman atau orang yang dikasihi, terlihat dua insan remaja bergaya bangsawan tengah menikmati itu semua sambil menyeret pedangnya dipermukaan tanah menuju hutan, wajah mereka berdua bisa disandingkan begitu mirip jikalau gaya rambutnya tidak berpengaruh membedakan wajah mereka, selain rambut, terdapat tanda lahir yang dimiliki salah satu lelaki diantaranya, tanda lahir dipermukaan bibir kirinya.
"Dulu kita melakukan ini semua bersama ayah, bukan begitu Marcus!" Ucap lelaki bertanda lahir dengan potongan rambut lebih pendek dari pada lelaki disebelah kirinya, lelaki bertanda lahir itu bernama Martinus.
"Setelah kecurigaan kita semua pada paman Jame, aku berteguh melupakan semuanya, aku masih tak percaya jika paman Jame melakukan ini semua!" Jawab Marcus meremas pedangnya,
"Itu masih sebuah kecurigaan, saudaraku!" Balas Martinus dengan senyuman dibalas senyuman yang sama oleh kembaran disampingnya,
"Apa kita akan berburu malam ini?" Tanya Marcus, "tentu saja", perjalanan begitu cepat berlalu hingga kedua remaja kembar itu tiba dibibir hutan,
"Jika nanti salah satu dari kita yang akan menjadi penguasa, apa yang kita lakukan jika salah satu dari kita tidak terpilih menjadi penguasa?" Tanya Martinus pelan dengan suara seraknya, sambil menebas-nebas rerumputan yang menghalangi jalannya untuk berburu kehutan,
"Jika aku tidak terpilih nantinya, aku akan menjadikan diriku sebagai panglima perang, sama-sama menarik bagiku," jawab Marcus yakin,
"Jika ak—"
"MARCUS MARTINUS..." sebuah suara pelan terdengar dikepala mereka, sebuah batin yang menyalurkan dimana ibunya kini tengah meminta pertolongan darinya dikerajaan,
"Apa yang kau lakukan paman!" Bentak Martinus mendapati Jame, pamannya yang tengah mengadahkan belati perak pada ibunya, yang kini tengah lumpuh dalam kuasa paman Jame, adik ayahnya.
"Kau tau paman jame, apa yang akan kami lakukan jika kau bergerak sedikit saja," ucap Marcus bersiaga jika tangan Jame bergerak mengiris leher sang ibu, walaupun mereka ini vampire, tetapi tetap saja, yang digunakan Jame adalah belati perak, dimana sebuah senjata yang akan menghanguskan ibunya, sekaligus Ratu.
"Kau mau mengancamku kembar! Ini yang kuinginkan, setelah membunuh Erick, niatku akan membunuh kalian berdua, setelah itu menghempas wanita ini pergi, namun..." ucapan Jame terhenti seketika terpaku karena Martinus yang kini tengah menyeret seorang vampire perempuan dihadapannya, dimana perempuan itu adalah putrinya.
"Kau yang membunuh kakakmu yang nyatanya adalah ayahku, dan sekarang lihat apa yang kubawa paman! Kyra, iya Kyra, dia adalah kakaku bukan? Lihat, apa yang akan kulakukan pada kakaku saat ini," sontak mata Jame memanas melihat apa yang diseret Martinus paksa kehadapannya, Kyra yang merupakan putrinya pertama, sekaligus kakak sepupu bagi Marcus dan Martinus.
"Ternyata dugaan kita benar, Martinus, kau yang membunuh ayahku, selama ini kami diam karena bukan kami tak tau bahwa kau penghianat, tetapi karena kami masih percaya bahwa kau adalah paman kami, keputusan kami tidak sekeji dirimu Jame, kami membiarkanmu hidup karena kami tak mau melihat Matt dan Kyra kehilangan ayahnya seperti kami, tapi apa! Kau mau menghabisi ibuku juga," Jelas Marcus sambil mendekat kearah Jame, berhasil membuat Jame mundur, melepas pegangannya pada Anne, ibu Ratu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Vampire
VampireBagaimana perasaanmu apabila memiliki kekasih yang Posesive? Terlebih keposesive'annya itu beralasan! Anehnya, alasan itu tak masuk akal, namun begitu nyata, yang sulit dicerna otak karena kau tau rahasia terbesar kekasihmu yang merupakan seorang, V...