26

3.9K 137 5
                                        

Martin mengeratkan Jaznya menatap lelaki paruh baya yang kian mendekatinya mulai tersenyum dengan senyuman khasnya, senyuman yang hampir mirip dengan milik Intan.

"Bagaimana? Martin, apa kau meninggalkannya?" Martin terlihat menunduk kemudian mengangguk sambil menatap dalam Lelaki paruh baya yang terlihat tampan dan gagah ditengah usia tuanya.

"Aku meninggalkannya, Hens, bagaimanapun, tak ada pilihan lain." Jawab Martin membuat Hens -Ayah Intan- Tersenyum,

"Aku tidak menagih janjimu, aku mengerti keadaanmu. Apa kau tau siapa pelaku dibalik semuanya sekarang?" Martin tersenyum, begitupun dengan Hens.

"Bagaimana keadaanmu, Ayah?" Tanya Martin dibalas alis terangkat sebelah oleh Hens, "Ayah ya? Lucu sekali." Balas Hens terkekeh, sedangkan Martin tersenyum balik.

"Terdengar lebih baik, bukan?" Hens mengangguk, Martin tertawa.

"Matt takan bisa melukaiku hanya dengan kekuatan vampirenya itu, aku malu melihatnya masih berdarah Vampire bangsawan dengan kekuatan seadanya, aku malu." Jawab Hens dengan wajah serius, "Dia mencintai putriku? Hahaha, aku takan membiarkan putriku terikat oleh vampire psycopath lemah sepertinya." Jawab Hens, Martin mengangguk.

"Intinya kecemasanmu tak beralasan, aku takan mati hanya diserang mahkluk seperti kalian walau usiaku telah meranjak tua seperti ini, Jangan ragukan aku." Senyum Hens membuat Martin tenang, Tangguh. Hens adalah lelaki yang tangguh seukuran pria paruh baya sepertinya.

"Aku mencemaskanmu karena terikat dengan putrimu, Ayah. Perasaannya, perasaankupun." Balas Martin, dibalas deheman oleh Hens.

"Kau tidak kalah romantis sepertiku merayu dimasa muda, nak." Balas Hens, keduanya tertawa menikmati coffe yang diminum Hens, dan segelas Darah ditegukan Martin.

"Apa tidak lucu jika aku memanggilmu dengan sebutan Nak, dimana nyatanya kau lebih tua dariku." Keduanya kembali tertawa.

"Tapi jiwaku muda, Ayah. Umurku akan menyesuai dengan pasangan takdirku." Balas Martin.

"Kuharap juga begitu."

"Aku mempercayakan putriku padamu sepenuhnya Martin, selama aku melakukan pengasingan disini," sambung Hens dengan wajah seriusnya, Martin mengangguk.

"Terimakasih, kau telah membantuku seperti ini, Ayah, kau menerimaku apa adanya untuk putrimu." Hens tertegun, "karena aku tau, Putriku dari awal, hal itu juga yang membuatku kehilangan ibunya." Hens menghela nafas kemudian tertawa gusar.

"Sudahlah, kau urusi dulu kehidupanmu supaya lebih baik, aku Ingin kehidupan Putriku lebih baik setelah ini, tanpa bayangan masa lalumu." Martin mengangguk, keduanya tersenyum sesama lelaki.

"Aku menghormatimu sebagai seorang manusia yang bijaksana, Ayah." Hens tersenyum menyentuh kepala Martin.

"Aku percaya padamu, jangan patahkan kepercayaanku." Martin mengangguk, kemudian hilang ditempat.

***

Pintu kokoh Mansion Martinus terbuka lebar otomatis setelah Kyra melangkahkan kakinya kedalam, pandangannya langsung tertuju menuju halaman belakang, sebuah pintu diujung mansion menarik perhatiannya.

"Siapa didalam sana?" Tanya Kyra menatap penjaga yang mengetatkan penjagaan ruangan tersebut.

"Seseorang yang tak boleh kami sebutkan namanya, Lady Kyra." Kyra tertegun, 'apa yang Martinus sembunyikan darinya?'

"Biarkan aku memasukinya." Penjaga terlihat bimbang, berkomunikasi dengan jalan yang tak dimengertinya.

"Baik Lady, masuklah." Mereka memutuskan, Kyra dengan wajah pucatnya tersenyum samar, langkahnya berhenti ketika menatap gadis bergaun hijau panjang didalam memunggunginya.

"Siapa kau?" Kyra bertanya pelan.

"Kau tak mengenaliku??" Jawab gadis itu balik bertanya, Kyra terdiam menatap wajah gadis yang kini sudah berubah menjadi Vampire.

"Kau masih hidup? Raline?" Kyra terpekik, hampir terjerembab.

"Jika aku tiada, adikmu takan hidup hingga detik ini." Balas Raline, Kyra merasa aneh dengan semuanya.

"Baiklah," Kyra menghela nafas, "ini kesempatanku, Rahasia apa yang disembunyikan adiku pada dunia?" Tanya Kyra, Raline kembali berbalik.

"Rahasia yang membuat kalian hidup pada poros yang salah," Kyra mengernyit menyimak segala penjelasan Raline, hingga vampire itu lupa, apa tujuannya datang kemari, kemansion milik Martinus.

My Posesif VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang