5

11.3K 372 1
                                    

-cinta itu berbeda dengan benci, disaat masa lalu datang dan menghampiri, tragedi mulai menghantui-

Gadis bertubuh sedang dengan cardigan tebal dan juga rain coat seadanya berwarna peach menatap keseliling taman ditengah musim dingin, rambut berwarna hitam gelapnya yang terlihat kontras dengan permukaan wajahnya yang sebersih salju, bibir ranum merah maroon itu sesekali bergumam sambil menggosok-gosokan tanganya dengan tanganya sendiri, sepertinya ia sedang menanti,

"Martin, kau lama sekali" gumamnya sekali lagi, dengan mata mengerjap ia memfokuskan pandangannya pada lelaki diujung taman didekat air mancur dengan segala perhatian yang dimilikinya.

"Bae, itu kau kan?" Gumamnya tak terdengar sambil berjalan mendekat kelelaki yang kini tengah berkomunikasi dengan seorang gadis berambut twintal,

"Kau membuatku menunggu, bae? Maaf menyela pembicaraan kalian!"
Ucap Intan menyela pembicaraan kedua insan itu, sesekali mata Martin menajam menatap kedatangan Intan dengan khawatir,

"Oh tidak, kami hanya kebetulan bertemu setelah sekian lama, kau kekasihnya Martinus?" Tanya gadis dihadapannya ditatap ragu oleh Intan, aura pekat dapat dirasakan Intan saat dirasanya gadis dihadapannya mengangkat tangan kanannya dengan pelan namun dihempaskan oleh Martin, entah kenapa Martin terlihat tak suka melihat gadis twintal didepannya menyentuh Intan,

"Martinus? Kalian sudah berteman lama?" Tanya Intan, pasalnya nama Martinus cukup risih didengar Intan, nama yang sejak kini dilarang Martin untuk diucap walau itu namanya sendiri, katanya ia lebih suka dipanggil Martin.

"Bahkan kami sangat dekat, oh ya? Siapa namamu?" Tanya gadis twintal dihadapanya sambil memejamkan matanya  menyentuh pundak Intan kemudian membukanya cepat.

"Aha..namamu Intan Swaried, bukan?" Ucap gadis twintal itu sontak membuat Intan terkejut, bagaimana orang ini bisa tau namanya?

"Jangan membuatnya takut Kyra, atau aku akan—"

"Aku mengerti, sedikit membuatnya takut, bukannya menyenangkan?"

Terlihat wajah Martin mengeras, rahangnya mengokoh cepat menatap benci kehadapan Kyra.

"Ta..tadi Martinus memberi tauku sedikit tentangmu, kenalkan aku Kyra, hm..Kyra Desla" ucap gadis twintal itu membuat lega perasaan Intan, dengan senyuman Intan membalas jabatan tangan Kyra.

"Senang melihatmu, kau manusia yang um, sedikit memiliki tekad yang besar untuk hidup bersama di—" tatapan Intan kini semakin menyipit, entah kenapa ada yang aneh dengan ucapan Kyra begitupun saat diliriknya martin yang menatap tajam Kyra.

"Aku akan membunuhmu Kyra!"

"Dia manis mar! Darahnya sangat menggodaku unt—"

"Sekali kau menyentuhnya! Ak—"

"Aku tau jawabanmu Martinus Gunnarsen"

Entah, terdiam cukup lama dengan suasana canggung dan atmosfir yang mencekam dalam keadaan dingin membuat bulu kuduk Intan berdiri, entah mengapa Kyra terlihat mencurigakan dengan tatapannya pada Martin sambil tersenyum smirk.

"Ah lupakan, kau sangat beruntung! Baiklah Martinus, aku kembali kerumahmu, dan segeralah bawa kekasihmu pada takdirnya, jangan selalu disembunyikan, lambat laun jika kau terlalu lama, kami akan merenggutnya paksa!" Ucap Kyra sontak membuat dada Intan berdetak lebih cepat,

Apa maksudnya?

"Dan menikmati darahnya bersama, pasti sangat lezat"

"Pergi atau aku akan memenggal kepalamu detik ini juga, kyra"

My Posesif VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang