"DENGARKAN AKU!!" bentak Kanya memukul tembok dengan tanganya sendiri, menambah lukanya yang ada,
"Jangan sakiti dia, Kanya! Kau bisa kasar pada siapapun, tetapi jangan padanya." Bentak Ron membuat pergerakan Kanya yang menggila berhenti sesaat,
"Apa kau tak bisa melihat paman!! Aku menyakiti diriku sendiri, bukan dia!" Sambil menunjuk Intan dihadapannya dengan dagunya sendiri, Kanya, gadis tomboy dengan emosi labil itu meluluh seketika melihat mata Intan terpejam erat,
"Dengarkan aku Intan," suara kanya melembut dibarengi dengan mata Intan yang terbuka,
"Disini, aku jauh-jauh dari Norwegia pergi ke Swedia, dengan teleportasi yang dilakukan kekasihmu, Martinus" sambil menarik nafas, "Martin?" Tanya Intan dibalas anggukan oleh Kanya, aneh, setelah Intan mendengar nama singkat itu cukup membuatnya tenang,
"Iya, Martinus, setelah dia tau bahwa Marcus menculikmu, dia menculiku, dan mengurungku di ruangan bawah tanah berupa penjara, kau tau?" Mendengar penjelasan Kanya membuat Intan sedikit luluh,
"Apa kau kabur? Kemudian ingin membalas dendam padaku?" Tanya Intan polos dengan tatapan menggebu,
"Aku tidak serendah yang kau pikir, Martinus membebaskanku karena dia tau aku wanita dan aku manusia, aku bisa menjadi temanmu tanpa membuatmu takut jika aku akan menghisap darahmu hingga habis nantinya." Jelas Kanya membuat Intan terdiam,
"Lalu kenapa kau mau? Aku tau ada maksud tertentu disini!" Ucap Intan mulai menatap tajam Kanya,
"Aku percaya jika batin pasangan takdir selalu terhubung, dan aku tau jika suatu saat nanti, cepat atau lambat, Marcus akan datang menyelamatkanku, dan tentunya aku tidak bodoh, aku tau suatu fakta bahwa Martinus jauh lebih kuat dari kekasihku, aku takut melihat Marcus harus, ya..dia pasti akan melawan Martinus, dan terjadilah pertempuran, aku tak mau semua itu, fatal bagi Marcus, dan aku tak mau menganggap semua ini seakan aku adalah putri sedangkan Marcus adalah pangeran berkuda yang akan menyelamatkanku dari penjahat, aku tau ini kenyataan, dan aku tak ingin cintanya padaku menghancurkannya." Jelas Kanya panjang lebar membuat Intan tertegun sesaat,
"Apa kau tulus melakukan ini? Jika kau terpaksa melakukan ini, aku bisa melepasmu dari tanggung jawab yang diberi Martin padamu." Ucap Intan menatap teduh perempuan tomboy yang terlihat lemah saat ini, pandangannya sayu dan menyakitkan,
"APA HUBUNGANMU DENGAN VAMPIRE ITU KANYA, JAWAB AKU!!" bentakan keras terdengar dari arah belakang, dan saat itu juga, Kanya tersimpuh dilantai menatap luluh mata penuh amarah milik Sean.
"Aku mencintai vampire itu ayah! Marcus Gunnarsen."
"SIALAN!" dan saat itupula, Sean menatap tajam segalanya kemudian menutup pintu kasar hingga nampak retak karena bantingannya dengan segala umpatan.
"Tugasmu sudah selesai, Kanya Dasean?" Suara berat nan tajam yang tak ingin didengar Intan tiba-tiba bersahutan, kini dengan sosoknya yang berdiri tegap didepan Pintu yang dibanting Sean,
"Matt!!!" Pekik kedua gadis itu bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Vampire
VampirBagaimana perasaanmu apabila memiliki kekasih yang Posesive? Terlebih keposesive'annya itu beralasan! Anehnya, alasan itu tak masuk akal, namun begitu nyata, yang sulit dicerna otak karena kau tau rahasia terbesar kekasihmu yang merupakan seorang, V...