3

13.1K 209 2
                                    

AUTHOR POV

    Saat sedang asik menikmati pemandangan di depannya. Tiba-tiba terdengar suara dorongan pintu. Ahel tak segera membalikan tubuhnya ke arah sumber suara karena ia tahu, saat jam jam tersebut seperti biasa akan ada seseorang yang akan masuk dan membawakan makanan kesukaannya.

   "Morning Cherry." Ucap seorang pria  yang tak lain adalah Christoper Collins sahabat karib kakaknya.

   "Morning kak." Jawab Ahel tanpa membalikan tubuhnya, karena ia masih tak bisa melepaskan pemandangan indah didepan matanya itu.

    "Hahhh aku sungguh kesal! Tiap hari saat aku kesini kau selalu lebih memilih melihat pemandangan di depanmu daripada pria tampan di belakangmu ini. Kalau kau terus seperti itu, lama-lama aku akan menyuruh assistentmu untuk mengganti kaca-kaca di depanmu dengan tembok, cherry." Ahel lansung membalikan badannya untuk berhadapan dengan pria tampan bermata biru yang sedang mengerucutkan bibirnya. Melihat itu Ahel terkekeh, dan saking gemasnya ia langsung menubruk tubuh tinggi dihadapannya itu dan langsung mencubit bibir seksi Christoper dengan gemas. Ia sangat menyayangi kakak keduanya itu. Meskipun ia tahu bahwa pria di hadapannya itu mempunyai perasaan lebih kepadanya.

   "Aww cherry, kau bertambah gemuk ya? Kenapa rasanya aku seperti di tubruk oleh karung beras ya."
   "Apa kakak bilang? Aku seperti karung beras? Hiks aku akan bilang pada kak Ben kalau kakak mengataiku hiks." Ucapnya dengan wajah sedih dibuat-buat.

    "No no no. No Cherry!! Aku akan dibunuh oleh kakak kejammu itu. Kau tahu kan kalau dia tak mau kau tersakiti se ujung kukupun?! Aku hanya bercanda honey, kau bahkan terlihat sangat kurus. Ini aku bawakan red velvet kesukaanmu. Habiskan dan oh iyaa... ini juga susu strawberry habiskan! Aku tahu kau tak pernah sarapan cherry. Kau sudah sebesar ini tapi masih sangat bandel ya?! Apa perlu aku jewer telingamu?." Ucap Christopper dengan wajah khawatirnya. Ia tak ingin adik tersayangnya, eh ralat pujaan hatinya sakit atau bahkan melalaikan kesehatan tubuhnya hanya karena pekerjaan. Ia terlalu menyayangi bahkan mencintai wanita di hadapannya ini. Entah sejak kapan ia merasakan hal ini. Mungkin sejak mereka pertama bertemu. Ia tak bisa melewatkan setiap gerakan wanita pujaan hatinya itu. Namun ia terlalu pengecut untuk mengatakan perasaaannya. Ia hanya takut wanita ini akan meninggalkannya karena mereka tak memiliki perasaan yang sama.

    "Hei hei apa kakak mendengarku? Apa kakak akan terus berdiri disini? Apa kakak tidak kembali ke perusahaan kakak untuk bekerja? Seorang CEO tidak boleh melalaikan pekerjaannya ! Sana sana kembali kekantor. Atau aku akan marah padamu." Ucap Ahel.

    "Eh iyaa iya adik kecil. Aku akan kembali ke kantor. Tapi ingat, kalau kau sudah lelah jangan memaksakan untuk bekerja. Berikan pada assistentmu kalau kau terlalu kelelahan mengurusi berkas-berkasmu. Makan siang tepat waktu, minum vitamminmu, banyak minum air putih, dan yang paaaaaaling penting telfon aku saat kau merindukanku cherry." Ucap Christoper sambil mengedipkan matanya saat mengucapkan kalimat terakhir. Dan langsung mengecup pucuk kepala Ahel dengen penuh kasih sayang. Lalu segera menuju pintu keluar.

    Ahel hanya bisa geleng-geleng kepala dengen kelakuan pria tampan itu. Ia hanya bisa terus berdoa agar selamanya ia dan Christoper akan selalu menjadi kakak adik. Ia tak ingin Christoper mencintainya sebagai seorang wanita. Ia hanya ingin dicintai sebagai seorang adik. Ya sebagai seorang adik, karena ia tak mau melukai perasaan Christoper sedikitpun.

Hai haii btw buat yang belum tau kenapa Ahel di panggil Cherry. Cherry itu artinya sayang yaa❤️

My Man In The Black Suit (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang