4

11.7K 179 0
                                    

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat Ahel melepaskan pandangan dari tumpukan berkas di hadapannya.

"Masuk!."

Seorang gadis masuk dengan senyum merekan di bibirnya.

"Selamat Pagi Nona. Saya membawakan berkas-berkas yang harus anda tanda tangani hari ini. Dan ohh ya jadwal anda hari ini penuh sampai jam pulang kantor. Dan satu lagii. Anda harus pergi ke Bali, Indonesia besok pagi untuk memantau perkembangan pembangunan proyek kerja sama kita dengan Arch Copmpany. Helikopter ada akan siap pada jam 6 pagi di roof top apartemen anda. Dan saya akan membantu mengemasi kebutuhan anda selama di sana jadi anda tak perlu memikirkan apapun." Ucap Ashley, Assisten pribadi Ahel.

" Ya ash, aku akan berangkat besok pagi. Dan oh ya sekarang kau langsung saja ke apartemenku mengemasi baju dan perlengkapan yang akan ku bawa besok ke Indonesia. Dan setelah selesai, kau bisa langsung kembali ke kantor karena masih banyak berkas yang belum kau selesaikan."

"Baik nona. Kalau begitu saya permisi dulu." Ucap gadis itu dan segera berlalu dari ruangan bosnya.

Seperti itulah kehidupan keseharian Ahelia Watson. Ia selalu giat bekerja. Namun jangan salah, dalam setiap kunjungannya di berbagai negara ia tak hanya akan bekerja dan bekerja. Ia juga memyempatkan waktunya untuk berlibur.

Keluarganya pun mengerti, karena Ahel bukan seorang yang gila kerja. Ia suka jalan-jalan berkeliling dunia dan menikmati alam. Kebetulan ia sudah lama sekali tak berkunjung ke Bali. Ia rindu untuk memanggang tubuhnya di bawah teriknya matahari sambil ditemani suara deburan ombak yang memabukan.

........................................................

Bali, Indonesia

"Nona, bagaimana menurut anda? Apakah batu mulia disini sungguh mengesankan? Anda bisa menjadikannya bintang utama di Watson's Company. Masyarakat disini mengatakan bahwa batu mulia ini sungguh istimewa karena dikeramatkan dan hanya orang-orang pilihan yang dapat mengambilnya. Dan keberuntungan besar karena salah satu dari pekerja kami dapat mengambil dan merawat batu-batuan tersebut." Ucap Stevan, CEO Arch Company.

"Baiklah saya setuju. Saya langsung jatuh cinta saat melihat batu ini. Dan oh ya serahkan saja berkas berkas pengajuan anda pada sekertaris saya. Kalau begitu kami minta undur diri karena kami masih harus menemui pertemuan lainnya. Senang bekerja sama dengan anda." Ucap Ahel sambil berjabat tangan dan segera meninggalkan tempat itu. Pertemuan lain? Tidak. Itu hanya alasan untuk lepas dari pertemuan membosankan itu. Ia hanya ingin segera berlari ke pantai dengan bikini terbaik yang telah disiapkan asisten pribadinya.

Tak ingin membuang waktu, sesampainya di hotel ia langsung berganti pakaian dan berlari menuju pantai yang terletak di belakang penginapannya itu.

AHEL'S POV

Ahh sungguh hari yang melelahkan karena hari ini aku harus mendatangi 4 pertemuan secara beruntun. Bukannya lelah ,bukan. Hanya saja setiap melihat pantai aku tidak bisa tenang. Aku ingin segera menikmati keindahan pantai pantai dan suasana mengasyikan di tempat ini.
 
Saat telah sampai di pantai, aku segera menempatkan tubuhku pada kursi kursi yang telah terejejer di sepanjang bibir pantai. Banyak sekali keluarga-keluarga maupun sepasang kekasih yang menghabiskan waktu mereka disini. Aku hanya menatap sekilas saat sepasang kekasih tak terlihat jauh dari pandanganku saling berpelukan sambil bercanda ria tanpa mempedulikan sekitarnya. Aku sempat terpaku pada pria yang bersama wanita itu. Aku seperti mengenalnya namun sayang wajahnya tak terlalu bisa kulihat karena jarak antara kami cukup jauh. "Hahh mungkin hanya partner kerja atau teman kakakku."gumamku dalam hati. Aku kembali pada posisi nyamanku sambil berusaha menutup kedua mataku untuk menikmati udara serta alunan melodi gulungan ombak.

Namun mataku kembali terbuka saat muncul suara yang tak asing di telingaku.

"Ahel...."

My Man In The Black Suit (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang