7

9.6K 162 1
                                    

  "Terserah daddy saja. Ahel akan mengikuti apa kemauan dad dan mom asal itu demi kebaikan ahel." Ucap ahel dengan senyuman hangatnya yang membuat mereka semua menghela nafas lega.

    "Baiklah kalau begitu. Dad akan segera meminta pada teman dad untuk melalukan makan bersama, agar kalian bisa mengenal lebih dekat sebelum ke jenjang pernikahan. Dad yakin pria ini tak akan mengecewakanmu cherry. Dia seorang pembisnis yang sangat sukses, dan tentu saja baik hati. Kalau begitu dad dan mom mau pergi ke acara pesta peresmian pembukaan toko roti teman mom dulu. Kamu segera pergi ke kamar dan istirahatlah. Dan ohh yaa Ben, segera jemputlah cucu kesayanganku aku begitu meridukannya." Ucapnya dan segera berlalu diikuti mommy.

       "Cherry, kau tahu aku sangat sangat menyayangimu lebih dari apapun. Aku tak ingin kau terpaksa dan tersiksa dengan perjodohan ini. Aku tak bisa memaksamu mengatakan siapa pria brengsek yang membuatmu trauma seperti ini. Biarlah berlalu, dan aku akan melupakannya jika itu membuatmu bahagia. Tapi tolong, jangan siksa dirimu. Carilah kebahagian dan masa depan cerahmu. Mungkin lewat perjodohan ini lah kamu bisa bahagia. Tapi kakak juga tak ingin kamu terpaksa." Ucap Ben tiba-tiba saat kedua orang tua mereka keluar dari ruangan.

      "Kakak tak perlu khawatir. Aku sudah melupakannya. Aku akan memulai hidup baruku dengan pria pilihan daddy. Aku yakin, daddy tak mungkin menjodohkanku dengan pria tua, jahat, dan menyebalkan. Ia pasti memilihkan seseorang dengan selera yang tinggi. Aku akan mencoba menerima pria itu di kehidupanku. Jadi kakak tak perlu khawatir. Aku tak terpaksa. Dan satu lagi, aku bahkan lebih lebih lebih sayaaaaang pada kakak." Ucap ahel seraya memeluk kakaknya.

..........................................................

Pagi hari di kediaman Watson

AHEL'S POV

"Selamat pagi princess aunty. Akhirnya kamu pulang. Aunty sungguh merindukanmu sayang."  Ucapku saat melihat keponakan tercantiku pulang dengan di gendong kak Christoper dan  kak Ben disebelahnya.

   Aku segera menghampiri dan mengambil alih oliv dari gendongan kak Chris. Aku mencium pipi gembul dan putihnya itu. Ia begitu cantik dan menggemaskan, yang membuat siapapun orang yang melihatnya mengira ia adalah boneka.

    Ia mengalungkan tangannya di leherku dan mencium balik pipi tirusku. Ia juga sangat manja padaku selain pada dad, mom, dan daddynya. Kak Chris dan kak Ben yang melihat tingkah laku kami hanya terkekeh. Karena mereka tahu, aku dan keponakan cantikku ini tak bisa di pisahkan, mengingat oliv yang menganggapku sebagai mommynya.

  "Olive sayang, jangan cium terus pipi auntymu. Itu bagian uncle sayang." Ucap kak Chris yang langsung kubalas dengan cubitan di perut seksinya itu. Kak Ben hanya tertawa melihat sahabatnya ini menggodaku.

   "Kakakk, jangan membuat princessku ini kebingungan! Dia hanya merindukannku. Benarkan baby?." Tanyaku pada gadis kecil dihadapanku, yang hanya dibalas dengan anggukan dan senyum mautnya.

Bayangkan, di keluarga Watson ada dua wanita dengan senyuman maut sekarang. Aku rasa keponakan kecilku dapat menaklukan semua pria saat ia dewasa nanti.

"Apa baby sudah mandi? Sudah sarapan? Mau aunty buatkan red velvet dan susu sayang? ." Tanyaku pada gadis kecil ini.

  " Yes aunty. Oliv mau." Ucap gadis kecil ini sambil tersenyum manja. Uhh dia sungguh menggemaskan.

My Man In The Black Suit (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang