11

8.6K 157 2
                                    

AHEL POV
"Sayang apa kau sakit? Kenapa wajahmu pucat seperti itu? Dan yaampun badanmu panas sekali. Kau demam?." Itu yang dikatakan mom saat menoleh dan menyentuh keningku karena aku tak mengatakan apapun. Tiba-tiba pandangku menjadi kabur dan gelap mulai mendatangiku. Setelah itu aku tak tahu apa yang terjadi.

...........................................................

Aku bangun di tempat berwarna putih, dengan aroma yang kurasa "rumah sakit" ya aku ada dirumah sakit sekarang.

     Seseorang tiba-menghampiriku dan menangis. Kulihat mommy memelukku. Dan dibelakangnya ada kak Andrew, kak Chris, kak Ben, Daddy, serta keluarga Anderson tengah menatapku dengan khawatir.

   Tunggu.. Kak Andrew?? Sejak kapan ia ada di New York. "Kak Andrew?." Ucapku dengan sangat lirih membuat kak Andrew mendekatiku. Dan berkata pada setiap orang di ruangan. "Bisakah tinggalkan aku berdua dengan Cherry sebentar? Aku ingin berbicara sesuatu." Ucapnya. Lalu mereka keluar satu persatu keluar dari ruang rawat VVIP ku.

    "Cherry. Untunglah aku datang tepat waktu. Bagaimana bisa ada orang itu hah? Aku ingin sekali menghabisinya dengan kedua tanganku."

Flashback On

ANDREW POV

  Aku baru saja sampai di tanah kelahiranku. Ya New York. Aku sengaja pulang tanpa memberitahu siapapun karena aku ingin memberi kejutan pada kedua sahabat serta adik kecilku, Ahel.

     Setelah turun dari pesawat pribadiku, aku segera menyuruh sopir untuk mengantarku kerumah Bennedict. Karena aku ingin melaksanakan rencana kejutan yang tak akan mereka duga.

       Saat sampai disana aku disambut oleh para maid di mansion keluarga Watson. Aku membalas sapaan mereka dengan senyuman ramahku.

         Tiba saat aku memasuki ruang makan, kudengar ada yang keributan. Dan betapa terkejutnya aku melihat orang yang paling ingin kubunuh. Adam Anderson berada disana. Namun segera kualihkan pandanganku pada adik kecilku yang tengah terkapar tak sadar diatas gendongan Si Brengsek itu. Aku melihat semua orang khawatir dengan keadaan Ahel. Aku segera merebut Ahel dengan kasar dari orang itu.
"Ayo kita bawa ke rumah sakitku." Ucapku dengan dingin dan diikuti oleh semua yang ada disana.

       Aku adalah seorang dokter dulunya, namun karena kewajibanku sebagai anak pertama harus menjadi penerus dari ayahku untuk melanjutkan perusahaan, aku meninggalkan jobku. Tapi aku ingin tetap berhubungan dengan dunia kemedisan, maka kubangunlah sebuah rumah sakit yang sekarang menjadi rumah sakit ternama di kota ini.

        Saat masih di mobil, aku terus berpikir apa yang membuat adikku ini terkapar mengenaskan seperti ini. Lalu aku mengingat peritiwa 7 tahun yang lalu. Ya, hal ini juga pernah terjadi. Brengsek!! Trauma ahel kambuh lagi. Bagaimana ini?! Kukira ia telah sembuh.

      Sesampainya di rumah sakit, aku sendiri yang menangani ahel. Aku tak ingin orang lain mengetahui penyebab Ahel pingsan. Aku tak ingin terjadi kegaduhan, dan yang jelas aku akan dibunuh oleh Bennedict serta ayahnya karena tak memberitahukan mereka sebelumnya tentang keadaan tuan putri mereka.

My Man In The Black Suit (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang