25

6.5K 118 0
                                    


"Aku tak takut padamu Diana. Aku akan membuat kalian semua menyesal telah menjatuhkan harga diriku!." Ucapnya dalam hati.


ADAM POV

Aku berjalan menuju ruang dokter setelah Ahelia telah dimasukan dalam ruang inap VVIP yang ku pesan. Setibanya disana, dokter yang kuperkirakan usianya baru memasuki 40 tahunan itu tersenyum dan mempersilakanku untuk duduk didepannya.

"emm maaf Mr Anderson apa sebelumnya Ms Watson pernah mengalami suatu depresi berat? mengingat kondisi tubuh dan keadaan mentalnya yang kini memburuk? dan ya satu lagi. saya menemukan bahwa Ms Watson sudah sering mengkonsumsi obat penenang. obat yang satu ini hanya diberikan pada orang dengan tingkat depresi yang cukup parah." Ucap Dokter didepanku.

"kira-kira depresi seperti apa yang dialami Ms Watson dok?."

"saya juga kurang tahu Mr Anderson. namun mengingat obat yang sering dikonsumsi beliau, kemungkinan karena beliau telah mengalami sesuatu yang buruk. Anda dapat mengetahuinya jika anda bertanya pada psikolog yang pernah mengobati Ms Watson. kalau boleh tahu apa yang terjadi pada tubuh Ms Watson sebelum pingsan seperti ini?."

"wajahnya pucat, tubuhnya bergetar, keringat dingin keluar dari dahinya, itu saja yang dapat kulihat dok."

"ketakutan? saya rasa Ms Watson trauma pada sesuatu atau mungkin bisa dikatakan ketakutan yang membuatnya kehilangan kesadarannya. biasanya pasien akan sulit bernafas pada tingkatan depresi ini. saya sarankan anda menemui psikolog untuk membantu beliau." Ucap Dokter.

"kalau begitu saya permisi. terima kasih atas bantuan anda." ucapku lalu segera menuju ruang rawat Ahelia.

Aku duduk disamping ranjang Ahelia sambil menggenggam lembu tangan rapuhnya itu.  ia tertidur dengan damainya.

'Apa yang sebenarnya terjadi padamu hel? depresi apa yang kau derita? apa saja yang telah kau lewati selama kita berpisah?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Apa yang sebenarnya terjadi padamu hel? depresi apa yang kau derita? apa saja yang telah kau lewati selama kita berpisah?. Apa benar yang dikatakan dokter  tadi? Apa kau trauma padaku? pada  Sarah juga?. Taukah kau? aku selalu berusaha membencimu atas pengkhianatan yang kau lakukan padaku dulu? tapi aku sadar, aku dulu juga terlalu bajingan karena mempermainkanmu hel. Aku tak tahu perasaan apa yang kumiliku ini. Namun melihatmu tak berdaya seperti ini membuat hatiku hancur Ahelia. Bangunlah.' Ucapku dalam hati sambil menundukan kepalaku yang terasa berat ini.

Tiba-tiba pintu ruang rawat terbuka dan menampilkan sosok gadis yang memberikan kain pada tubuh Ahelia. Namun kain itu sekarang entah kemana karena sustertelah memakaikannya baju pasien. Ia mendekat padaku lalu berkata,

"Sekarang anda bisa pergi Mr Anderson. Saya yang akan menjaganya. Dan satu lagi. Jangan pernah tunjukan batang hidung anda lagi didepan Ahelia jika itu membuat sahabat saya traumanya kembali." Ucanya dengan wajah datar.

"Trauma apa yang anda maksud Ms?."

"Anda tak perlu tahu karena saya juga tak sudi memberitahu pada pria brengsek seperti anda. silahkan keluar dari ruangan ini dan jaga kekasih anda agar tak lagi menerkam Ahelia atau saya akan memberi pelajaran pada perusahaan dan keluarga anda Mr Anderson." Ucap gadis itu dengan tatapan tajamnya yang membuat emosiku tersulut.

Aku segera keluar dari ruangan itu dan menelfon orang kepercayaanku.

"Cari tahu tentang Ahelia Watson. Khususnya tentang pengobatan yang pernah dia lakukan atau depresi yang pernah ia alami. Aku tak ingin ada yang terlewatkan. Nanti malam aku ingin segera kau datang ke hotelku dengan sudah ada informasi ditanganmu."

"Baik Sir."


AUTHOR POV


Adam duduk dikursi menatap nyalang menara eiffel dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adam duduk dikursi menatap nyalang menara eiffel dihadapannya. Ia sengaja memesan kamar baru dengan view menghadap menara eiffel. Ia hanya ingin melepas penat dari kehidupan melelahkan yang selama ini ia jalani.

Pikirannya kembali pada Ahelia. ia tak bisa menutupi kekhawatirannya pada gadis yang pernah ia lukai dan pernah melukainya itu.

Bahkan sekarang ia masa bodoh dengan keberadaan Sarah mengingat kekejaman yang dilakukan Sarah terhadap Ahelia di backstage tadi. ia tak mengira bahwa Sarah seperti psikopat yang mengerikan dan tertawa bahagia saat menyiksa musuhnya. Membayangkan membuat Adam geram padahal ia tahu kalau Sarah kekasihnya. namum kejadian tadi membuat perasaan yang menggebu-gebu pada Sarah hilang entah kemana.

"Sir." Ucap seseorang membuyarkan lamunan Adam.

"Sudah mendapatkannya?."

"Tentu sir. Namun kurasa anda tak akan mau mendengarkan informasi yang kudengar sir."

"Tidak Bry. Aku akan mendengarkan apapun yang kau dapat. Cepat beri tahu aku."


Di Rumah Sakit

Ahelia terbangun dari tidur panjangnya. ia terbangun dan mendapati sahabat karibnya itu tengah tidur disofa dengan lelapnya. Tiba-tiba Diana menoleh kearah Ahelia dan langsung membuka kedua matanya.

"Syukurlah kau sudah sadar?. Bagian mana yang sakit? apa perlu kupanggilkan dokter?." Ucap Diana sambil duduk di bangku sebelah ranjang Ahelia.

"Tidak usah. tidak ada yang sakit, kau tak perlu khawatir. " Ucap Ahelia sambil tersenyum berusaha menyembunyikan kepalanya yang berdenyut akibat jambakan kasar dari Sarah.

"Maafkan aku hel. Mungkin jika aku tak memaksamu kemari kau tak akan seperti ini. Maafkan aku, maaf." Ucap Diana sambil berurai air mata karena merasa bersalah atas apa yang terjadi pada sahabatnya itu.

"hei hei jangan menangis aku tak apa-apa. jangan menyalahkan dirimu seperti itu Diana. Kau tahu? Berkat ajakanmu itu aku jadi mempunyai pengalaman menarik menjadi seorang super model sepertimu dan aku bisa rehat sejenak dari urusan perusahaan.Dan oh ya, apa kau tahu? kak Ben juga yang menghandle pekerjaanku selama aku disini. Jadi yaa aku seperti dibebas tugaskan sementara karena dirimu. Kau harus bangga karena kau telah jatuh cinta pada seorang yang bertanggung jawab seperti itu." Ucap Ahelia sambil menggoda sahabatnya itu.

"Ahh Aheliaa!!! kau sakit tapi tetap menyebalkan ya. Aku tidak menyukai Bennedict!." Ucap Diana sambil menyembunyikan wajah meronanya itu.

"Aww kau sungguh manis saat merona Diana. Kakakku beruntung ada wanita semanis dirimu  yang menyukai orang sedingin dia."  Ucap Ahelia disambut dengan wajah Diana yang sudah seperti kepiting rebus.

My Man In The Black Suit (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang