Ku hisap cerutu dicelah-celah jariku, aku terlalu lelah memikirkan semua yang ku alami akhir-akhir ini.
Bagaimana bisa kedua orang tuaku menjodohkanku dengan wanita murahan tak berkelas seperti itu. Mungkin menurut kalian aku gila karena mengatai dirinya seperti itu. Namun kalian sebut apa wanita yang dengan mudahnya jatuh cinta padaku ? Bahkan ia bersikap ramah dan mungkin terlihat seperti seorang jalang dimataku. Aku medekatinya hanya karena sebuah taruhan menggiurkan saat aku menginjakkan kakiku di senior high school dulu.
Flashback On
"Hei apa kalian tau? Gadis cantik bernama Ahelia itu? Aku selalu menguntitnya. Ohhh bahkan senyumnya mampu membuatku hampir jantungan dude." Ucap Dave.
"Siapa dia? Kurasa tak terlalu populer seperti kekasihku Sarah. Mana mungkin ada gadis yang bisa melebihi kecantikan kekasihku itu." Ucapku tak mau kalah.
"Oh yaa, aku juga pernah melihat gadis itu. Bagaimana bisa gadis secantik itu begitu pemalu saat aku bilang dia cantik. Uu dia langsung merona saat aku mengatakannya."
"Aku juga pernah berbicara dengannya saat aku tak sengaja menabraknya didepan perpusatakaan. Dia sangat ramah, aku tak bisa memungkiri kalau dia gadis yang sangat sempurna."
"Heii jangan terus memuji gadis yang bahkan tak pernah kulihat dude, aku sungguh penasaran dibuatnya." Ucapku karena aku benar-benar penasaran dengan gadis yang diceritakan oleh teman-temanku ini.
"Emm bagaimana kalau kita membuat kesepakatan? Kita ber empat sama sama berjuang mendapatkan hati gadis ini. Barang siapa yang bisa mendapatkannya akan menang. Dan aku ingin bertaruh dengan satu lamborgini kesayanganku." Ucap Dave.
"Aku bertaruh 1 minggu penuh gratis diruang VVIP di Club milikku."
"Aku bertaruh kalian akan mendapat mobil kesayanganku yang kalian tahu berapa uang yang harus kukeluarkan untuk merawatnya."
"Hemm kalian benar-benar excited dengan taruhan ini. Baiklah aku akan memberikan kalian 2 mobil dan membayari tagihan kalian saat kalian berada di Club Paradise selama satu minggu. Aku bertaruh sebanyak ini karena aku yakin, aku akan mendapatkan hatinya terlebih dahulu daripada kalian." Ucapku sungguh-sungguh.
"Baiklah, berarti kita semua deal. Mari kita bersulang untuk malam ini. Besok pertandingan resmi dimulai dan satu lagi, urusi kekasihmu itu Dam. Aku tak ingin dia mengganggu rencana kita ini. Jangan sampai dia mengetahui dan menggagalkan , jika tidak lebih baik kau pergi ke apartemen kekasihmu itu dan tidur diranjanganya daripada berkumpul dengan kami." Ucap Levin.
"Ohhh kalian tak perlu khawatir, aku tak akan membiarkan siapapun menggagalkan rencana kita."
Flashback Off
AUTHOR POV
Hari ini Ahel telah diijinkan untuk meninggalkan ruangan rawat inapnya, dengan syarat dengan dibawah pengawasan lansung Andrew untuk tetap menjaga kestabilan kondisi kesehatannya. Itu yang dikatakan Andrew. Padahal itu hanya alasan agar mereka semua tidak curiga saat Andrew mengajak Ahel untuk konseling ke rumah sakit."Heii apa kalian semua tak bekerja? Bagaimana bisa ketiga kakakku ini menjemputku secara bersamaan?! Aku tak sakit parah sampai kalian mengkhawatirkanku seperti ini. Aku bisa pulang bersama Supir pribadikuu." Ucap Ahel.
"Adik kecil, kau tak boleh protes. Karena aku, Andrew, dan Ben sangat mengkhawatirkanmu. Kau tak akan mendapat kasih sayang lebih seperti ini jika kami semua telah menikah. Jadi jangan buang buang kesempatan saat kau bisa mendapat perhatian lebih seperti ini."
"Wow jadi kau akan menikah dengan wanita lain Chris? Kukira kau tak akan bisa move on dari Cherry." Ucap Adrew dengan matanya mengerling mengahadap Ahel.
"Kau beruntung dude, kita ada dirumah sakit. Kalau tidak mungkin aku sudah melepaskan bibir cerewetmu itu dari tempatnya." Ucap Chris dengan kesal. Mereka semua tertawa melihat ekspresi Christoper. Yahh, Christoper sungguh dingin dengan orang-orang luar. Namun berbeda saat ia sudah berkumpul bersama orang-orang yang disayanginya. Ramah, lucu, bahkan sangat manja.
![](https://img.wattpad.com/cover/107597784-288-k323532.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Man In The Black Suit (ON GOING)
RomanceAkankah cinta kembali saat dulu kau mengambil ciuman pertamaku? Akankah aku bisa memaafkan kejahatan mu dulu yang menjadikan sakit hatiku? Kau terlalu bajingan untuk ku maafkan Namun kau terlalu berharga untuk ku balas dendamkan •Ahelia Watson•