16 •INTRO•

7K 98 3
                                    


•Play musik diatas pas ada pemberitahuan dibawah ya•

AHEL POV

"Maukah kau menjadi kekasihku? Selalu disampingku dalam setiap debaran jantung dan mengalir dalam setiap nadiku? Maukah kau menjadi tulang rusuk dan pelengkap dalam setiap nafasku? Melengkapi hari-hari yang hanya berwarna abu abu ini? Mewarnai setiap jalan hidupku, menggenggam tanganku dalam sedih maupun senang Ahelia? Maukah kau menjadi kekasihku?."

Aku segera terbangun dan menatap sekelilingku. Yang ternyata aku ada di rumah sakit.

Mimpi itu datang lagi dan lagi. Hatiku makin teriris setiap mengingat kata-kata yang diungkapkannya saat itu. Aku tak pernah mencintai pria lain selain daddyku sedalam itu.

Aku takut jatuh lagi dalam pesonanya. Aku takut jatuh cinta lagi. Aku takut .. Sungguh. Aku takut ia kembali mempermainkan dan mempermalukanku seperti dulu saat aku hanya seorang gadis yang lugu dan polos. Tak dapat membalas apapun yang telah ia lalukan padaku karena cintaku padanya terlalu besar. Namun apa yang kudapat? Makin banyaknya caci maki dan bullying yang ku dapat tanpa sepengetahuan keluargaku.

Aku takut jatuh cinta, aku akut pada orang-orang baru. Aku takut pada semua orang. Aku takut. Sangat takut.

Flashback On

Aku sedang duduk di bangku taman sekolah. Bermain dengan burung burung yang menghampiriku karena makanan yang kubawa. Duduk tenang dengan hembusan lembut dari angin yang membuat helaian rambutku berterbangan sampai ada sebuah tangan yang merapikan helai rambutku. Aku menoleh dan mendapati seorang lelaki yang aku pun tidak mengenalnya. Ia hanya tersenyum dan ikut duduk disebelahku. Aku belum merespon apapun. Karena tak tahu harus berbuat apa, aku hanya diam dan masih mengamati serta memberi makan burung burung dibawahku.

"Aku Adam Anderson. Siapa namamu? Kulihat kau hanya sendirian disini. Bolehkan aku menemanimu?."

"Ahelia. Iya terserah kau saja."ucapku seraya tersenyum kepada lelaki disebelahku.

  Semakin hari kami semakin dekat. Kami selalu bertemu di luar jam sekolah dan itu terjadi hampir setiap hari . Kami saling berhubungan lewat smartphone. Kadang kami hanya berkirim pesan bahkan video call.

   Tak kusadari, kami telah berteman selama 3 bulan. Ia begitu menyayangiku. Namun kadang aku bertanya-tanya. Ia tak pernah menemuiku di jam sekolah. Dan anehnya lagi, aku tak pernah melihatnya di sekolah. Entah memang kebetulan atau ia mencoba menghindariku saat berada disekolah. Aku hanya pernah melihatnya sekali saat ia bersama temen-temannya saat aku sedang menuju perpustakaan. Ia tersenyum padaku, begitupun teman-temannya yang sibuk menggodaku. Aku membalasnya dengan tersenyum walau sebenarnya senyum itu hanya untuk Adam. Karena aku lupa nama teman-temannya walaupun mereka semua pernah berkenalan dan bersamaan medekatiku. Aku berpikir jika memang teman-teman Adam sangat ramah, mengajakku berbincang dan saling berkenalan bahkan mengajakku jalan-jalan. Aku merasa mereka memang sangat baik.

    Mereka berbeda dari Adam. Adam dapat memberikan kenyamanan dan kehangatan tersendiri pada diriku. Dalam bentuk apapun. Bahkan saat ia memelukku. Aku merasa dunia hanya milikku dan milik Adam. Tak ada orang lain. Tak ada seorang apapun. Sampai aku menyadari kalau detak jantungku selalu tak beraturan jika bertemu dengannya. Cara dia melihatku, cara dia senyum kepadaku, cara dia memelukku, aku suka semuanya. Dan aku merasakan kupu-kupu berterbangan saat ia berkata bahwa aku gadis cantik.  "Kau cantik dengan caramu sendiri Ahelia. Kebaikanmu, lemah lembut, dan kepedulianmu terhadap orang lain membuatmu istimewa dan berbeda dari gadis manapun." Itu yang selalu ia ucapkan padaku.

My Man In The Black Suit (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang