Tring..
Satu notifikasi membangunkan tidur nyenyak gue.Abidzar : bangun oi
D.Azzahra : udh dr td wlek
Jawab gue berbohong. Padahal sih baru bangun. Tapi dari pada ntar gue diejek gara gara cewe bangunnya siang. Ya udah lah, lebih baik gue berbohong. Itu juga buat kebaikan gue sendiri.
Setelah itu, gue segera turun ke bawah. Menghampiri Abidzar yang tengah asyik menyantap nasi goreng buatan nyokap gue.
"Ya allah emak..kenapa harus dibuatin segala sih." omel gue.
"Emang kenapa?" tanya nyokap gue.
"Dia kan rakus. Abis itu malesan. Masa belom mandi udah ambil piring aja sih." ujar gue.
"Hahaha..gapapa sih ra." jawab Abidzar.
"Kata lo diet! Diet apaan?! Makannya aja segalon!"
"Laper." jawabnya singkat.
"Ya kalo udah niat ga boleh kayak gitu. Sama aja kalo lo janji, tapi ga ditepatin."
"Iya nyonya zahra."
"Dibilangin ga usah becanda."
"Hmmm..."
"Gue mandi dulu. Lo mau pulang kapan?" tanya gue pada Abidzar.
"Abis makan langsung cabut."
"Tungguin gue bentar. Sampe selesai mandi, terus lo baru pulang." suruh gue.
"Oke. Siap."
Setelah gue pamit untuk mandi kepada Abidzar. Tanpa berlama lama gue pun segera masuk ke kamar mandi. Kurang lebih 10 menit mandi, akhirnya pun gue selesai.
"Pulang sekarang?" tanya gue.
"Iya."
"Pamit dulu gih sama bunda."
"Wokehh."
Abidzar pun pamit pada nyokap dan bokap gue. Setelah itu gue mengantar Abidzar keluar rumah.
"Ati - ati."
"Iya. Perhatian banget sih."
"Iyalah, kan pacarnya." jawab gue.
"Duluan sayang."
"Pala lo peang!" teriak gue saat motor gede Abidzar mulai menjauh dari rumah gue.
Saat gue mau masuk rumah, tiba tiba.
Tring..Cika Anjani : ayo keluar main.
D.Azzahara : oke siap
Cika Anjani : jgn lama2. gue tunggu 30 menit
D.Azzahra : ya mba bro
Gue pun segera bersiap siap. Tanpa ada kata lama, gue segera mengambil sweater hitam dan celana jins panjang berwarna putih. Setelah itu memasukkan beberapa perlengkapan ke dalam tas kecil. Gue pun berlari kecil ke bawah, tepatnya ke ruang keluarga. Disana ada bokap dan nyokap gue yang sedang asyik melihat siaran televisi. Bermaksud untuk meminta uang jajan.
"Ayah, minta uang buat main sama Cika." pinta gue.
"Mau berapa?"
"Yang banyak kalo bisa hehehe."
"Nih." ujar bokap gue sembari memberikan uang kertas berwarna merah sebanyak empat lembar.
"Makasih ayahku. Bunda aku main dulu yaa.." izin gue.
"Ya ati ati."
Setelah itu gue langsung mengechat Cika. Untuk segera cepat datang kerumah gue.
D.Azzahra : gue udh siap
Cika Anjani : otw
D.Azzahra : y jan lama2
Pas setelah gue mengirim pesan ke Cika. Bertepatan dengan ia datang.
"Mau kemana sih?" tanya gue sambil membuka pintu mobil Cika."Main ngemall."
"Wah siap kalo itu."
"Ra, lo tau ga?" tanya Cika.
"Apaan?"
"Gue balikan sama Adam! Gue seneng banget!"
"Yaelah gitu aja suka." jawab gue cuek.
"Iyalah, masa lo udah punya pacar. Gue masih jomblo! Kan gasuka. Lo udah mau jalan berapa bulan sih? 9 bulan? Kayak hamil aja. Gue tuh baru 3 jam tau." cerocosnya.
"Gitu aja suka. Iya 9 bulan." jawab gue.
Gue tidak begitu suka dengan prinsip Cika, karna mengulang hal yang sama itu sama saja sia sia. Tidak berguna. Sama aja kan nanti endingnya, putus. Sejak gue lahir sampe sekarang tuh ga ada kata balikan di hidup gue. Itu hanya fiktif belaka.
"Ra, udah sampe."
"Oh iya." jawab gue kaget karna sedari tadi fokus pada gadget.
"Starbucks yok!" ajak Cika.
"Ayoklah!"
"Ra, si Adam mau nyusul gue nih. Hahahahah suka banget. Disusulin, lo kapan kayak gitu?"
"Romantis mah yang terakhir bagi gue."
"Hubungan tanpa ada kata romantis tuh gimana ceritanya?" ujar Cika sambil memesan minuman.
"Ceritanya ya gitu."
"Ra, ra, ra. Adam udah sampe nih, katanya lagi diparkiran."
"Oh syukur deh." jawab gue.
"Cika!" teriakan Adam dari arah pintu.
"Adam. Sini duduk." ucap Cika.
"Cie yang balikan." celetuk gue.
"Lah lo kapan punya pacar?" tanya Adam
"Gue udah punya kali!"
"Yakin ada yang mau sama lo? Siapa?" jawabnya kepo.
"Tai lo bocah! Abidzar!" jawab gue sambil menjitak kepala Adam.
"Hah Abidzar? Kemarin gue liat dia sama anak baru jalan bareng tuh." ujar Adam.
"Hah masa? Sama Arshi?" tanya gue.
"Iya kayaknya."
Bersambung.........
Jangan lupa vote + comment!
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise [Completed]
Teen Fiction•completed• Apakah arti janji yang sebenarnya? Setauku janji itu hanyalah angan angan basi yang bisa dikatakan tetapi tidak dilakukan. -DeandraAzzahra #January 8th 2017