Dua minggu ini mereka libur, karna kenaikkan kelas. Besok gue dan Abidzar bakal naik ke kelas 11. Kelas dimana semua anak menyukainya, termasuk gue. Menurut gue kelas 11 itu sesuatu banget, karna bisa punya kakak kelas dan juga adek kelas.
"Yeay libur!" ujar gue sambil melonjak kegirangan.
"Sumpah kayak anak kecil." jawab Abidzar.
"SUKA SUKA!"
"Pulang sekolah mampir ya?"
"Kemana?"
"Makan sih." ajak Abidzar.
"Gimana kalo makan di restoran jepang yang baru aja buka itu?"
"Okelah."
***
"Hmm enak banget ih dzar."
"Biasa." jawab Abidzar cuek.
"Aaaa..aaa..." ujar gue yang bermaksud untuk menyuapi ke mulut Abidzar.
"Hmmm iya enak kalo disuapin." jawab Abidzar.
"Ahh bisa aja lo!" ucap gue sembari menjitak kepala Abidzar.
"Lagi dong."
"Punya tangan tuh buat apa ya? Buat ngutil doang si."
"Ahhh zahra jahat."
"Dari dulu mas bro." jawab gue sambil memasukkan beberapa sayuran ke mulut gue.
Setelah makan, gue dan Abidzar segera pulang ke rumah. Tetapi tiba tiba gue teringat sesuatu. Emang sih gue dan Abidzar sering berfoto bersama, tapi sayang. Foto itu cuma ada di ponsel, tidak pernah ada yang dicetak.
"Tempat nyetak foto polaroid dimana sih?" tanya gue pada Abidzar.
"Di olshop biasanya banyak yang tawar sih. Buat apaan?"
"Mau nyetak foto yang kita berdua gitu, terus gue tempelin di tembok kamar. Kan pasti bagus ya?" jawab gue.
"Boleh juga tuh. Cari aja di olshop instagram. Banyak"
"Oke bosque."
***
D.Azzahra : gue udah pesen buat cetak foto polaroid
Abidzar : dimana mba bro?
D.Azzahra : kata lo di olshop bego
Abidzar : oiya. yang mana aja fotonya?
D.Azzahra : baru dikit si, gue nyoba dulu
Abidzar : takut hasilnya jelek?
D.Azzahra : betul syekali
Abidzar : gue gitu lohh
Setelah melihat pesan terakhir yang dikirim Abidzar. Gue pun segera menaruh ponsel gue di kasur dan beranjak keluar kamar.
"Bun?"
"Apa?"
"Gapapa hehehe."
"Eh kamu kan pacaran sama Bidzar?" tanya nyokap gue.
"Iya napa?"
"Udah jalan berapa bulan?"
"Baru bentar si, mungkin udah hampir 6 bulanan." jawab gue sambil membuka pintu kulkas.
Memang sekarang hubungan gue dan Abidzar udah 6 bulan. Tanpa dirasa rasa ternyata cepet juga. Udah hampir mau satu tahun aja.
"Dipertahanin ya. Dia kan orangnya baik dan terpercaya. Tapi kalo kehendak tuhan lain ya itu masalah nantinya."
"Bunda kok gitu bilangnya?" ucap gue sambil melingkarkan tangan di pinggang nyokap gue.
"Tapi emang sih."
"Kenapa?"
"Kalau kamu berani buat jatuh cinta, kamu juga berani patah hati. Itu wajar nak, kita gagal agar bisa bangkit lagi. Anak muda ya udah biasa kayak gitu." ucap nyokap gue sambil mengelus rambut gue.
"Tapi bunda doainnya langgeng kan?"
"Iyalah. Orang tua itu selalu support anaknya, ga ada orang tu yang ga support anaknya."
"Makasih bun." jawab gue sambil memeluk nyokap gue.
***
"Zahra! Dicari bidzar nih." teriak nyokap gue.
"Iya. Zahra turun." jawab gue sambil berlari kecil ke arah ruang keluarga.
"Ngapain?" tanya gue pada Abidzar.
"Ngapel hehehe." jawabnya.
"Yeahhh kesambet apa lo? Pake ngapel segala?"
"Dibaikkin malah jahat."
"Gitu aja marah sih, ngambekan."
Tring...
Ada satu notifikasi diponsel gue."Siapa ra?" tanya Abidzar.
"Ini nih, anak osis."
"Iya. Siapa?"
"Anak osis!"
"Laki?" tanya Abidzar.
"Iya ah bawel!"
"Agak lembutan sebenernya bisa ga sih?"
"Serah dah."
"Udah dibilangin beberapa kali, tetep aja diulang. Sama pacar itu ga boleh jutek. Jutek sama orang lain aja!" bentak Abidzar.
"Iya ih! Lo tuh yang ngambekan! Gitu aja marah! Tau diri dulu, baru bilangin orang lain! Sadar diri!" jawab gue tak mau kalah.
"Gue pulang."
"Silahkan."
Baru kali ini kedua insan saling beradu mulut. Saat membangun hubungan istimewa ini, baru kali ini juga ada keadaan seperti ini. Kedua orang ini saling keras kepala dan tak mau kalah. Sama sama ingin menang, hingga mengeluarkan berbagai kata yang seharusnya tidak perlu dikatakan.
Setelah Abidzar pulang, gue pun merutuki kata kata yang udah keluar dari mulut gue.Gue berfikir, kenapa juga gue harus bilang kayak gitu? Abidzar aja ga pernah nyakitin perasaan gue, kenapa gue nyakitin perasaan dia?
Bersambunggg....
Jangan lupa vote + comment!
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise [Completed]
Novela Juvenil•completed• Apakah arti janji yang sebenarnya? Setauku janji itu hanyalah angan angan basi yang bisa dikatakan tetapi tidak dilakukan. -DeandraAzzahra #January 8th 2017