[32] - Kepergok

1.4K 66 0
                                    

D.Azzahra : dzar bangun, udh pagi

Setelah mengirimkan pesan kepada Abidzar, gue pun segera bergegas untuk turun dan menghampiri nyokap Abidzar serta membantunya meracik makanan.

"Udah gak usah dibantu, Zahra. Kamu bantu habisin makannya aja." ucap nyokap Abidzar.

"Yahhh ga bisa gitu dong tante. Itu mah Abidzar aja kalo masalah ngabisin makanan."

"Kamu juga. Duduk aja di depan tv, tante bikinin teh hangat. Itu dimeja juga ada wafer, makan aja."

"Gak mau ah tante. Zahra pokoknya mau bantuin, biar tau sekalian caranya masak heheh." ujar gue.

"Ya udah kalo kamu maunya gitu. Sini bantuin tante."

"Abidzar belum bangun tante?" tanya gue sambil mengiris bawang.

"Belum. Itu mah malesan anaknya, pasti kalo tidur ditempat kamu juga kayak gitu?" tanya nyokap Abidzar.

"Enggak tuh tante. Malah dia bangun duluan." jawab gue.

"Selamat pagi hanny bunny sweaty!" ujar Abidzar sambil berjalan di tangga.

"Hm."

"Calon bini lagi masak ya.." ujarnya lagi.

"Calon suami lagi bangun ya.." jawab gue menirukan ucapan Abidzar.

"Ah bisa aja lo ngegombal."

"Lah kan lo duluan." jawab gue tak mau kalah.

Sekitar 20 menitan memasak, akhirnya pun jadilah masakan tersebut. Gue pun langsung membawanya menuju ke meja makan dan menyuruh Abidzar untuk segera sarapan pagi.

"Bidzar! Sarapan dulu gih."

"Iyahhh.." jawabnya.

"Gue nih yang masak!" ujar gue bangga.

"Wah, bener bener."

"Kenapa?"

"Bini idaman!" jawabnya.

"Alay kumat mas bro?" tanya gue disertai kekehan kecil.

Setelah selesai makan, gue pun segera menyuruh Abidzar untuk mengantar gue pulang.

"Dzar, udah jam 10. Katanya gue jangan pulang terlalu siang, ayo anterin gue pulang."

"Oke dah. Ambil jaket di atas dulu ya."

Saat Abidzar mengambil jaketnya ke atas, ponselnya ia tinggal di meja. Tepat saat itu juga, ada satu notifikasi dan itu dari wanita, lebih tepatnya lagi dari Arshi. Karna rasa penasaran yang tinggi, gue pun segera membuka ponsel Abidzar.

Arshila : jd ga?

Maksudnya ini jadi apaan? Jadi buat apa? Kok aneh, sebenernya pada ngerencanain apa sih?

"Ayo." celetuk Abidzar.

Gue pun langsung kaget saat itu, gue segera memberikan ponsel Abidzar kepadanya.

***

"Mau mampir ga?" tawar gue.

"Gak usah."

"Mau langsung pergi ya? Sama siapa sih?"

"Iya nih buru buru, sama orang." jawabnya tak mau mengaku.

"Yaudah ati ati ntar."

"Oke bubos."

Gue pun segera masuk ke dalam rumah dan mandi. Setelah selesai bersih bersih diri, tiba tiba ada satu notif dari Cika.

Cika Anjani : abis ini keluar ya

D.Azzahra : siap lah

Cika Anjani : jan lama

D.Azzahra : okeyy

Setelah itu gue langsung bersiap siap dan menunggu Cika di luar rumah. Belum ada 5 menit, Cika sudah datang karna saking semangatnya untuk nge mall.

"Cepet masuk ra. Keburu panas nih." ucap Cika.

"Iya sabar bodo. Ke mall biasa ya?"

"Iyalah! Mana lagi coba." ujar Cika.

"Hm."

***

"Udah nyampeeeee.."

"Cepet amat sih." dengus gue.

"Abis lo main hp mulu sih!"

"Beli crepes yuk?" ajak gue.

"Yang dideket matahari itu ya?" tanya Cika.

"Terserah gue mah."

Setelah menaiki beberapa eskalator, dan akhirnya gue pun sampe juga di tempat penjualan crepes itu. Gue dan Cika pun segera memesan 2 buah crepes. Setelah itu gue langsung mencari ponsel di tas kecil gue.

"Ra, itu Abidzar bukan sih?" tanya Cika.

"Hah mana sih?" jawab gue sambil melihat keberadaan Abidzar.

"Itu yang lagi di matahari! Bukannya sama Arshi tuh?!"

"Hah!! Iya bener itu Abidzar, kenapa Arshi dirangkul ih!!" ujar gue dengan amarah memuncak.

Saat itu juga gue lihat, Abidzar sama Arshi lagi liat liat baju dan lebih parahnya lagi. Abidzar ngerangkul Arshi. Kenapa dia ga bilang gue kalo dia pergi sama Arshi.

"Gue harus nyamperin orang itu cik!" ucap gue.

"Jangan ra, mending lo chat aja Abidzarnya." saran Cika.

"GAK! Pokoknya gue harus nyamperin dia!"

"Ra, dengerin gue kali ini aja. Kita liat gerak gerik Abidzar dulu."

"Ya udah." jawab gue mengalah.

D.Azzahra : lo dmn?

Abidzar : main basket sm temen

D.Azzahra : yakin? cowo?

Abidzar : y

Sumpah ini Abidzar parah banget. Baru kali ini gue tau Abidzar bohong sama gue. Dan itu karna Arshi! Parahkan! Kenapa dia ga bilang sama gue aja! Kenapa ga jujur aja! Lebih baik gue putus dari pada punya pacar kayak gini!

"Cik, Abidzar boong sama gue. Gimana?!" tanya gue panik.

"Ajak aja ntar lo ketemuan sama Abidzar. Diajak omong aja langsung."

"Oke!"

D.Azzahra : jam 3 ketemu gue di mall kyk biasa

Abidzar : ok bubos

Bersambunggggggg.......
Jangan lupa vote + comment!

Promise [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang