[34] - Pindah

1.8K 68 0
                                    

Gue merenungi nasib sambil melihat beberapa foto polaroid yang dulu dicetak dan terpampang di tembok kamarnya, lebih tepat lagi dalam foto itu terdapat Abidzar.

'Mana bisa gue move on?' batin gue dalam hati.

Prinsip gue, mencintai itu sulit tapi lebih sulit lagi buat melupakan. Melupakan beberapa kenangan indah bersama Abidzar. Mungkin belum begitu banyak momen indah yang kita buat, karna memang hubungan kita masih sebentar.

Tapi tetap saja, pasti sulit untuk melupakan. Apalagi melupakan Abidzar, waktu PDKT sampai kita bisa pacaran itu membutuhkan proses yang lama. Dan akhirnya hubungan kita juga selesai begitu saja, dan itu dalam waktu yang singkat sekali. Mana bisa adil dengan hubungan ini.

"Zahraaa!" teriak nyokap gue dari luar kamar.

"Apa bun?" ujar gue sembari menghapus air mata di pipi gue.

"Itu kamu dicari temen kamu."

"Abidzar?" tanya gue.

"Bukan."

Setelah mendengar  jawaban terakhir dari nyokap gue. Gue pun segera beranjak dari tempat tidur dan sempat melihat penampilan gue di depan cermin. Kemudian gue menguncir rambut dan turun ke bawah.

"Arshi?" celetuk gue.

"Eh zahra." jawabnya.

"Ngapain shi?"

"Gue denger lo putus gara gara gue? Sebenernya lo itu salah paham ra. Abidzar aja itu kemarin mau nyariin lo kado. Lo kan bentar lagi ulang taun."

Deg!
Memang benar, satu minggu lagi gue ulang taun. Alasan Arshi logis juga untuk dipikir.

"Hm..tapi itu udah sia sia shi.."

"Lah emang kenapa ra? Dipertahanin dong."

"Kita udah terlanjur putus. Ibarat piring pecah, hubungan juga. Kalo udah gini ga bisa balik kayak semula, udah ga bakal mungkin. Dan insyaallah gue bisa nerima status gue sekarang, sebagai mantan pacar Abidzar. Gue ga bakal larang lo kalo deket sama Abidzar, silahkan aja kalo lo mau." jawab gue.

"Gue udah punya pacar. Ga mungkin lah gue bakal rebut Abidzar."

"Tapi gue liat lo sama Abidzar kemarin mesra banget. Rangkulan, pelukan, banyak lah."

"Itu cuma sebatas temen doang ra." ujar Arshi.

"Temen sampe segitunya? Udah pada punya pacar tapi kelakuannya masih kayak jomblo."

"Ya udah terserah lo aja. Lo pertimbangin dulu, jangan sampe akhirnya nyesel. Dan gue mau pamit sekalian pulang." jawab Arshi

"Hm iya. Ati ati.."

Setelah kepergian Arshi, gue pun segera naik ke kamar lagi. Dan memikirkan yang dikatakan Arshi tadi, memang benar. Sebentar lagi gue ulang taun, mungkin seminggu lagi. Tapi bagaimana lagi, hubungannya sudah terlanjur retak. Mau disambung lagi? tidak mungkin bisa. Karna sesuatu yang diulang kembali, tidak akan sama lagi.

Belum lama kepergian Arshi, tiba tiba ponsel gue berdering. Setelah gue lihat, ternyata dari Abidzar.

Abidzar : ra, gue ke rumah lo

D.Azzahra : iye

Setelah menjawab pesan dari Abidzar, gue pun segera turun ke bawah dan membuatkan dua gelas minuman.

Tok..tok..tok..

"Iya bentar!" jawab gue sambil membuka pintu.

"Hai zahra." ujar Abidzar.

"Hm. Kenapa kesini lo? Kangen? Oh iya sekarang kan lo sama Arshi ya." sindir gue.

"Tadi gue keluar mau ketemu Arshi, eh terus gue liat ada pintu rumah yang dibuka, ya udah deh gue masuk aja." jawab Abidzar bercanda.

"Ngaco lo! Rumah gue pintunya ditutup tadi!"

"Ra.."

"Apa?"

"Gue mau pindah ke singapura."

"Hah? Boong." ujar gue kaget.

"Iya bener, gue disuruh bokap gue sekolah ke luar negri. Dan selain itu, dengan cara begitu gue bisa move on dari lo. Gue minta maaf kalo gue ada salah, pokoknya maafin gue dah. Insyaallah gue mau berangkat minggu depan."

"Move on? harus dengan cara kayak begini? Emang lo banyak salah sama gue dzar dan sekarang lo juga salah. Lo tinggalin gue pas gue lagi sayang sayangnya. Sedangkan lo, mau lupain gue segampang itu. Menurut lo, pergi ke luar negri itu bakal ngurangin beban lo. Tapi bagi gue, itu semakin nambah beban gue dzar." ujar gue sambil menumpahkan tangisan.

"Gue disana belajar ra. Gue ga main main, gue janji bakal selalu ngabarin lo. Gue ga bakal lupain lo ra, karna lo udah pernah ada di hidup gue, lo udah pernah warnain hidup gue." jawab Abidzar.

Kemudian ia, memeluk gue dan mengelus puncak kepala gue.

'Dan janji lo itu palsu, dzar.' batin gue

Bersambungggg.....
Jangan lupa vote + comment!

Promise [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang