Kata kata yang dikeluarkan dari mulut adam, terus saja berputar putar dikepala gue. Kemarin kan dia tidur dirumah gue, terus kapan coba keluarnya. Gue udah ga tahan lagi sama itu, lebih baik gue langsung aja tanya sama orangnya.
D.Azzahra : kata adam, lo kmrn keluar sm arshi. bener?
Abidzar : iy gue cuma nemenin beli kado buat pacarnya
D.Azzahra : yakin?
Abidzar : iy sayangku
D.Azzahra : kpn keluarnya? kan kmrn lo keluar sm gue
Abidzar : siangnya, gausa khawatir kali. gue bisa jaga diri
D.Azzahra : jgn terlalu deket!
Abidzar : siap bubos
D.Azzahra : y
Setelah gue selesai mengobrol di chat dengan Abidzar, gue pun segera mengebel Cika untuk meminta solusi darinya. Setelah nada sambungnya terdengar, gue pun langsung memulai pembicaraannya.
"Halo cik. Gue langsung to the point aja lah ya. Katanya tuh Abidzar kemarin nemenin si Arshi beliin kado buat pacarnya." jelas gue.
"Masa lo percaya gitu aja sih? Harusnya lo tuh, intimidasi Abidzar lagi. Jadi orang jangan terlalu percayaan lah ra."
"Gue ga mau aja kalo tiba tiba hubungan gue runtuh cuma karna ada kesalah pahaman." jawab gue.
"Yaudah itu urusan lo, terserah lo mau ngehadepinnya kayak gimana. Dan gue juga ga berhak ngatur kehidupan lo." ujar Cika.
"Iya dah cik, bener kata lo. Gue seharusnya bisa nentuin sendiri buat jalan yang bener di kehidupan gue.Yaudah gitu aja dulu. Sampe ketemu besok."
"Oke zahra. Semangat!"
"Iya makasih cewenya Adam.." ucapan gue mengakhiri pembicaraan.
***
D.Azzahra : bisa ketemuan hari ini di kafe deket sekolah?
Arshilla P : iy bisa. jam berapa?
D.Azzahra : habis maghrib
Arshilla : ok
Setelah itu gue langsung siap siap berganti baju dan segera memesan ojek online. Memang disengaja pesan ojek online, agar nanti pulangnya di jemput Abidzar.
"Bun, aku main!"
"Iya ati ati. Sama Abidzar ga?"
"Ga, tapi ntar pulangnya dijemput dia." jawab gue sambil memasukkan 2 kaki gue kedalam sepatu.
"Ya."
Tanpa menunggu lama, setelah memesan ojek. Ojek itu pun datang, gue langsung mengenakan helm tersebut dan melaju ke tempat yang dituju. Setelah sampai disana, gue melihat si Arshi belom datang. Mungkin sebentar lagi datang.
Sekitar 10 menitan, kemudian Arshi datang dan menuju ke tempat gue berada.
"Gue lama ya? Maaf." ujarnya.
"Ga kok heheheh."
"Tumben ngajak ketemuan. Kenapa?" tanya Arshi.
"Jadi gue langsung to the point aja nih?"
"Iya gapapa."
"Lo kemarin keluar sama Abidzar?"
"Haha iya. Lo marah ya? Maaf ya." jawab Arshi sembari menyruput minuman yang baru saja dia pesan.
"Ga sih. Cuma tanya doang. Kan kalian udah ga ada hubungan, terus kenapa pake ada acara ketemuan segala?" tanya gue bingung.
"Beliin kado buat Arya, pacar gue."
"Oh, abisnya si Abidzar ga pamit sama gue. Kan gue jadi salah paham hehe."
"Gapapa kali. Malah kita bisa kenal lebih deket demgan pertemuan ini." ucap Arshi.
"Iya."
"Eh gue ada acara mendadak nih, bisa langsung cabut ga? Maaf ya kalo langsung pulang." izin Arshi.
"Boleh boleh aja."
"Oke gue duluan."
"Ati ati." ucap gue sambil melambaikan tangan pada Arshi.
Setelah bayangan Arshi semakin jauh dari mata gue. Gue pun segera menelpon Abidzar untuk dijemput.
Via telpon
"Dzar jemput di kafe deket sekolah."
"Bentar nyelesaiin game dulu. Nanggung." jawabnya.
"Terserah tapi jangan lama lama."
"Siap bubos."
Sudah lima menit gue nunggu jemputan dari Abidzar, tetapi belom juga datang. Padahal sini dari rumahnya tidak terpaut jarak yang begitu jauh.
D.Azzahra : cpt woy. jgn lama2
Abidzar : oiya gue lupa
Jawaban Abidzar benar benar membuat gue gemas. Udah ditunggu dari tadi ternyata lupa.
"Zahra woy!" suara yang tidak asing bagi gue.
Gue pun segera menengok ke arah orang yang memanggil. Ternyata si biang keroknya, Abidzar.
"Hhhh lama amat sih! Ngegame aja yang ada dipikiran." ujar gue.
"O aja. Lo sama siapa kesini? Selingkuhan lo?" ucap Abidzar becanda.
"Yang ada tuh selingkuhan lo!"
"Oh si cantik Arshi?" jawab Abidzar.
"Ih tai ah."
"Uh uh jangan ngambek dong. Punya siapa sih ini?"
"Punya setan!" jawab gue.
"Gitu aja marah si. Cepet tua lo! Udah ah becandanya, emang kenapa ketemuan sama Arshi?"
"Nanyain bener enggaknya kata kata lo yang tadi." ujar gue jujur.
"Oooo..masa ga percaya sih sama gue."
"Bukan gitu. Gue cuma mau ngepastiin aja kebenerannya."
"Pacar gue terbaik! Diem diem perhatian!" ucapnya bangga.
Bersambung.........
Jangan lupa vote + comment!

KAMU SEDANG MEMBACA
Promise [Completed]
Teen Fiction•completed• Apakah arti janji yang sebenarnya? Setauku janji itu hanyalah angan angan basi yang bisa dikatakan tetapi tidak dilakukan. -DeandraAzzahra #January 8th 2017