[25] - Sebulan

1.5K 70 0
                                    

Abidzar : ayo main

D. Azzahra : kagak ah males

Abidzar :  gue bayarin dah

D. Azzahra :  woke siap bosque

Abidzar : dasar lo!

D. Azzahra :  yaudah kaga jadi!

Abidzar : iya iya ah. gitu aja marah. 
 
D. Azzahra : kaga jadi

Abidzar : gue udah dibawah

"Anjing!" begitulah umpatan zahra.
Gue belum siap apa apa, dia udah nyampe. Dasar tai.

Setelah bersiap siap kurang lebih 20 menit. Akhirnya gue pun turun kebawah menghampiri Abidzar. Yang ternyata benar, ia sudah menunggu di ruang tamu dan disuguhkan segelas teh.

"Lama sumpah." ujarnya.

"Lah kan gue bilang kaga jadi tadi!"

"Terus kalo kaga jadi kenapa harus dandan sama bawa tas?"

"Orang gue mau keluar sama Cika." ujar gue sambil memeletkan lidah.

"Yaudah sono silahkan!"

"Uhh iya iya Abidzarku. Gitu aja marah." ujar gue yang bermaksud menggoda Abidzar

"Bilang apa tadi? Abidzarku?"

"Taiku! Dipuji gitu aja udah berasa terbang."

"Yaudah. Ayo berangkat."

Setelah pamit ke nyokap gue. Gue dan Abidzar pun menuju keluar rumah. Setelah menaikki motor gede Abidzar. Gue pun memulai pembicaraan.

"Mau kemana sih?"

"Mall. Ngegame." ujar Abidzar.

"Okelah. Tapi abis itu temenin gue beli make up."

"Nggak."

"Yaudah gue juga kaga mau."

"Ah iye dah. Lo mah bacot."

"Bacot bacot gini lo juga sayang." ujar gue sambil memeluk pinggang Abidzar.

"Iyalah. Sayang 100%"

"Astaghfirullah kenapa gue punya pacar alay macam lo hhhh."

***

"Gue mau main apa ya?" ucap Zahra sambil melihat ke sekeliling arena bermain.

"Mainin perasaan aku."

"Gabaik. Itu mah lo bidzar."

"Kaga lah! Main tembak tembakan aja gimana?" ajak Abidzar.

"Okelah."

Gue dan Abidzar pun menuju ke arah arena tembak tembakan.
"Gue dulu ya yang main hehe." ucap gue.

"Iya gapapa."

"Liat dah gue ngegame. Pasti lo terharu."

"Terharu kenapa?" tanya Abidzar.

"Terharu punya pacar yang pinter ngegame." tawa gue pun pecah seketika.

"Bodo ametttt."

Saat gue lagi ngegame, Abidzar pun berputar putar di arena game ini. Mungkin sedang mencari game yang cocok dihatinya.

"Gue menang yee!!" teriak gue kepada Abidzar.

"Suruh apa si. Lebih hebat gue hahaha."

"Lo terharu kan?"

"Terharu apanya?! Yang ada lo bikin gue malu, teriak teriak di tempat umum." ujar Abidzar sekaligus menjitak kepala gue.

"O aja kan ya. Iri dia nak."

"Iya mungkin buk." ujar Abidzar sambil manggut manggut.

***

"Bidzar!"

"Apa haduh?"

"Yang ini sama yang ini bagus mana?" ucap gue sambil menunjukkan 2 gincu yang berbeda warna.

Tetapi menurut Abidzar itu sama warnanya, yaitu pink. "Bagus semua. Sama kok warnanya."

"Beda! Ya udah kalo ga bisa diajak kompromi, tunggu aja gue disitu." ucap Zahra sambil menunjuk ke sebuah sofa berwarna merah muda.

Abidzar hanya mengangguk dan berjalan ke arah yang ditunjuk gue tadi. Saat Abidzar sedang menunggu Zahra, ia iseng untuk meng-upload foto Zahra disalah satu akun sosmednya yang tadi diambilnya sewaktu sedang bermain game tanpa sepengetahuan Zahra.

 Saat Abidzar sedang menunggu Zahra, ia iseng untuk meng-upload foto Zahra disalah satu akun sosmednya yang tadi diambilnya sewaktu sedang bermain game tanpa sepengetahuan Zahra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤2.743   ✉48

Happy 1 month sayang!

comment
@cikanjani
ohmay alay bgt pacar lo @dazzahra

@azkaraq
selamat mas bro!

@arshillap
Selamat kalian @dazzahra

@rikina_
Pacarnya cantik, lo nya jelek

@dazzahra
Ya allah alay bet @cikanjani/ makasi kamu @arshillap/ baru juga 1 bulan! @mabidzar

@mabidzar
Oaja sih @cikanjani @rikina_ / yoi @azkaraq/ hai sayang! @dazzahra/ mks @arshillap

Setelah membalas sebagian komentar, Abidzar pun menutup ponselnya dan menghampiri Zahra yang sedari tadi masih memilih milih kosmetik.

"Heh, ternyata lo inget kalo hari ini sebulan kita jadian." teriak Zahra yang membuat semua orang menengok kearahnya.

"Iyalah! Ga kayak lo!"

"Gue inget tau. Cuma gue diem aja, lagian juga baru sebulan. Gapenting." ujar gue cuek.

"Alesan. Makanya gue ajak lo keluar, karna ini sebulan kita."

"O aja sih ya."

Kata keluar bareng pada hubungan Zahra dan Bidzar memang agak aneh. Karna memang kedua insan ini tidak terlalu suka dengan mengumbar kemesraan. Malam mingguan saja jarang, paling paling hanya bermain atau menginap ke rumah gue ataupun Bidzar. Gue juga ga pernah meminta lebih kepada Abidzar. Karna gue dan Abidzar selalu menomor duakan kata romantis.

Bersambungggg...
Jangan lupa vote + comment!

Promise [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang