CHAPTER 2

3K 239 11
                                    

Arthit POV

Hari ini seluruh tim hazer mulai dari senior tingkat 4 dan beberapa mantan senior terdahulu berkumpul membahas kegiatan Sotus yang akan dilaksanakan 2 minggu lagi sekaligus memindahkan jabatan ketua hazer yang lama kepada ketua hazer yang baru dan kalian tahu itu adalah AKU. Jika aku bisa memilih, aku tidak suka menjadi ketua hazer yang identik dengan penampilan yang sangar dan kejam, bukankah aku terlalu tampan untuk seorang hazer.

Dering ponselku terus mengganggu tidurku, apa mereka tidak tahu aku butuh TIDUR, ini masih terlalu PAGI.

" Halo .... " kata-kataku terputus dengan teriakan yang sangat mengganggu.

DASAR

" Yakh!!! Arthit cepat kau kemari atau aku ke sana dan menendang bokongmu " teriakan Bright benar-benar merusak pendengaranku, aku hampir saja melempar ponselku ini.

" Diamlah kau Bright, ini masih PAGI dan aku butuh TIDUR " aku sangat kesal pada Bright saat ini.

" Hey, Khun ... PAGI katamu oh Tuhan demi wajah tampanku, bangun dan lihat ke luar, apa di negaramu masih PAGI " hari ini aku sangat malas menanggapi ocehan Bright, lebih baik aku TIDUR lalu aku matikan sambungan teleponku secara sepihak.

Aku yakin Bright pasti menyumpahiku di seberang sana dan aku sama sekali tak perduli.

Selang beberapa menit, ponselku berdering lagi terus dan terus, berulang kali aku abaikan tapi ini benar-benar mengganggu !!! Oh Tuhan, tanpa aku melihat nama si pemanggil dan aku berteriak kencang.

" Hentikan Bright, hari ini jadwal kampus kosong dan aku sangat lelah aku mau tidur sebentar saja, nanti siang ... " teriakanku terpotong oleh suara diseberang sana, ini bukan suara Bright tapi ... oh my god, P'Tum dan kali ini aku benar-benar habis.

Aku segera bangun dengan tidak rela dari ranjang kesayanganku. Huft.

" Halo Khun Oon, datang sekarang atau aku sebar fotomu yang memalukan di mading biar para calon maba melihatnya " P'Tum mengancamku, sungguh menakutkan jika sedang marah begini.

Aish


" Maaf, P' ... aku segera ke sana " tanpa mandi hanya mencuci muka dan gosok gigi lalu mengganti baju dengan sedikit formal aku langsung meninggalkan dormku, setidaknya wajah tampanku masih terlihat jelas.

Hahaha


Bisa aku bayangkan wajah p'Tum saat ini, tanduk 2 dan kepulan asap di kepalanya. Hahaha ...

Saat kakiku melangkah masuk ke area Taman kampus, tiba-tiba kedua mataku menangkap sosok siswa sepertinya dia salah satu calon maba tahun ini. Wajahnya tampan dan tegas penampilannya sedikit culun tipikal anak baru lulus sekolah dan sepertinya dia lagi banyak pikiran, mungkin dia stres.

Sebaiknya aku menyapanya, sapa tahu aku bisa membantunya. Hm, lebih baik aku membelikan minuman segar untuknya.

" Nong " sapaku ramah dan mendudukkan diriku disamping calon maba ini. Pemuda itu menatapku lekat, entah mengapa tatapannya seolah membuatku hanyut.

' Aish, sadar Arthit '

" Sawadeeka krap phi " ucapnya.

My Sunshine, ArthitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang