NORMAL POV
Latihan basket baru saja berakhir menjelang senja. Kongpop dan beberapa temannya yang ikut latihan mulai meninggalkan lapangan basket satu per satu. Namun Kongpop memilih kembali ke kelas karena teringat buku tugasnya yang tertinggal di sana.
" Kalian pulang duluan saja, aku mau ambil buku tugasku yang tertinggal di kelas "
" Baiklah Kong, kami duluan ya ... sudah capek dan gerah nih " ujar Wad dan diangguki oleh teman temannya yang lain.
Kongpop berjalan sendirian ke arah kelasnya. Dia merutuki kebodohannya karena begitu ceroboh meninggalkan buku tugasnya di sana. Tadi siang senior Mimi memanggilnya bersama Praepilin untuk pengenalan peserta kontes sebelum latihan di mulai.
Tiap tiap lorong kelas dilewati Kongpop sambil mendengarkan musik. Entah mengapa firasatnya kali ini bakal terjadi sesuatu.
Hhhhh
Kongpop berusaha meyakinkan dirinya kalau dia akan baik baik saja di sini.
KRIET
Kongpop membuka salah satu ruang kelas, berjalan masuk ke arah bangkunya dan menemukan buku yang dicarinya tergeletak di atas meja kemudian berjalan keluar kelas sambil memasukkan bukunya ke dalam tas tanpa menyadari jika ada sosok lain yang mengamati setiap pergerakannya dengan sorot kebencian.
Kongpop mempercepat langkahnya karena hari sudah gelap. Saat Kongpop hendak berbelok ke kiri tiba tiba dari arah belakang seseorang mengapit lehernya lalu menariknya ketempat sepi kemudian membenturkan tubuh Kongpop ke dinding dengan kuat. Tubuh Kongpop oleng dan jatuh ke tanah.
Kongpop meringis menahan punggungnya yang terasa nyeri. Sosok itu mendekati Kongpop, langsung mencekram lehernya dan menariknya agar berdiri lalu mencekiknya sangat kuat hingga Kongpop kesulitan bernafas.
" Kita bertemu lagi, tuan muda Suthiluck " ucap pria itu dingin.
Kongpop mendelik tak suka menatap sepasang bola mata yang memandangnya tajam.
" Lepashhkan uhuk uhuk " Kongpop berusaha melepaskan kedua tangan itu dilehernya.
Bukan Kongpop tak bisa melawan tapi tubuhnya sangat lelah setelah latihan berjam jam dan diserang secara mendadak begini.
" Apa kau lupa padaku ? "
" Lepasshh " Kongpop berusaha melepas cengkraman tangan pria itu dilehernya dengan sisa tenaganya.
" Ternyata kau lemah sekali " ejek sosok itu.
Grrr
Dua kata itu lagi membuat Kongpop geram namun dia tidak bisa melawan dalam keadaan tak berdaya seperti ini.
" Kauhhh si.aphhhah ? "
Bukan menjawab, sosok itu justru membanting tubuh Kongpop ke tanah.
" Ternyata kau lupa hmm " sosok itu menarik kerah Kongpop dan mencekiknya lagi.
Namun tak berapa lama cengkraman dileher Kongpop mulai mengendur karena terdengar suara langkah kaki menuju arah mereka.
" Sampai jumpa Kongpop Suthiluck " ujar sosok itu sambil menepuk kedua bahu Kongpop lalu meninggalkannya dirinya yang berusaha mengatur nafas.
BRUGH
Tubuh Kongpop merosot ke bawah, seluruh badannya terasa remuk. Dia yakin tak mengenal pria itu tapi entah mengapa sepertinya sosok itu bukan orang asing.
Kongpop berjongkok dan menyembunyikan wajahnya di antara kedua lututnya.
" Awww shh " rintih Kongpop saat menggerakkan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine, Arthit
RomanceKong bertemu dengan Arthit lagi saat Sotus berlangsung. Kong melihat Arthit berbeda dengan Arthit yang dulu pernah ditemuinya saat akan mendaftar di fakultas teknik. Seiring waktu perasaan cinta tumbuh dalam hati Kong untuk Arthit, tapi Arthit bingu...