NORMAL POV
Terik matahari sore masih terasa membakar. Para maba tampak kelelahan bahkan salah satu dari mereka ada yang mengalami dehidrasi dan sesak nafas.
BRUGH
Arthit yang mengetahui salah satu maba jatuh di tanah, langsung melarikannya ke pinggir lapangan di mana tim medis berada.
" Arthit, apa yang terjadi dengan maba ini ? "
" Dia tiba tiba jatuh, Fang "
" Sepertinya dia dehidrasi dan kekurangan oksigen "
" Berikan padaku tabung oksigen itu " perintah Fang pada rekannya.
" Arthit, sebaiknya kau kembali ke lapangan, kasihan maba yang lain, biar kami tim medis yang mengurus dia " titah Fang dan Arthit berlari ke tengah lapangan.
" Ck, lihat apa yang terjadi pada teman kalian ? sebelumnya aku sudah ingatkan jika kalian tidak sanggup, katakan dan keluar dari sini !!! " Arthit berusaha menutupi kekhawatirannya, bagaimanapun dia merasa bersalah telah bertindak keras.
" Dengar, kali ini aku biarkan hal ini tapi jika terjadi lagi, aku tidak akan memperdulikan kalian dan aku akan menghukum kalian semua, mengerti !!! "
" Kegiatan hari ini, cukup sampai di sini dan kalian cepat bubar ! "
Para maba satu per satu meninggalkan lapangan tapi hanya Kongpop salah satu maba yang terus memandang wajah khawatir Arthit bahkan Kongpop menolak ajakan May untuk kembali ke dorm, kedua kakinya hendak melangkah ke arah Arthit berada namun Arthit telah pergi dari tengah lapangan.
Arthit berlari kembali ke pinggir lapangan tapi tidak menemukan maba itu beserta tim medis. Dia merogoh kantong celananya saat dering ponselnya berbunyi, tanpa pikir panjang Arthit berlari meninggalkan kampus setelah Fang memintanya membelikan obat obatan yang habis.
KONGPOP POV
Aku tidak melihat keberadaan P'Arthit lagi di tengah lapangan saat hendak mendekatinya. Kedua mataku mengitari sekitar lapangan mencari keberadaan P'Arthit dan menemukannya sedang berlari kencang meninggalkan lapangan. Aku pun ingin mengejarnya namun Aim muncul dihadapanku.
" Kong, kau mau kemana ? " tanya Aim dengan suara lemah. Wajahnya tampak lelah.
" Kakimu kenapa Aim ? " tanyaku saat melihat dia berjalan terseok seok.
" Sepertinya kakiku terkilir Kong "
Aku tidak tega melihatnya, bagaimanapun dia sahabatku. Aku urungkan niatku mengejar P'Arthit.
" Ayo kuantar ke ruang kesehatan, biar mereka memberimu obat " ujarku sambil memapah Aim kesana.
.
.
.
P'Fang menyuruh kami menunggu temannya yang sedang membeli obat obatan, kali ini stoknya sedang habis karena beberapa maba juga mengalami cedera yang sama.
" Kongpop, hari ini temanku ingin membicarakan tentang Moon and Star Contest denganmu " aku memandang P'Fang bingung, kemudian dia tersenyum padaku dan menjelaskannya lagi.
" Kami para senior memutuskan mencalonkanmu sebagai kandidat dari jurusan kita di kontes itu "
" Kamu tidak sibuk setelah ini kan ? " tanya P'Fang padaku.
" Tapi kami berdua ingin pergi makan setelah ini P' "
" Hm, ambillah ini. Makanan ini terlalu banyak untuk kami " P'Fang memberikan beberapa makanan dan minuman padaku dan Aim.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine, Arthit
RomanceKong bertemu dengan Arthit lagi saat Sotus berlangsung. Kong melihat Arthit berbeda dengan Arthit yang dulu pernah ditemuinya saat akan mendaftar di fakultas teknik. Seiring waktu perasaan cinta tumbuh dalam hati Kong untuk Arthit, tapi Arthit bingu...