CHAPTER 10

2K 198 11
                                    

NORMAL POV

Kongpop bangun terlalu pagi hari ini padahal dia baru saja tertidur beberapa menit setelah menyelesaikan tugas kuliahnya, pikirannya selalu melayang memikirkan senior galak yang imut menurutnya siapa lagi kalau bukan Arthit Rojnapat.

Terkadang Kongpop berpikir dirinya sudah gila, menyukai seorang pria apalagi pria itu sepertinya malas berurusan dengannya bahkan terlihat membencinya tapi Kongpop tidak mau menyerah, dalam kamus hidupnya tidak ada yang tidak mungkin dia dapatkan, terlihat egois mungkin tapi kalau sudah cinta apapun akan dia lakukan.

Sejak dia menyadari perasaannya pada Arthit, Kongpop mulai mencari tahu kebiasaan yang sering dilakukan Arthit hingga hal hal yang menjadi kesukaannya, jika ada kesempatan dia mengintip Arthit melalui celah gorden dan mengambil beberapa fotonya secara diam diam.

Kongpop sadar perlahan lahan Arthit merubah hidupnya. Karena tidak tahu mau melakukan apa di kamarnya, Kongpop memutuskan pergi ke kedai makan yang ada di sekitar dorm setidaknya dia bisa mengisi perutnya yang mulai lapar dan bersantai sejenak menunggu jam masuk kuliah. Suasana kedai makan masih sepi, hanya ada beberapa orang yang mengisi meja.

" Sawadee Krap, bibi "

" Eh, Nong Kong, pagi sekali udah di sini "

" Tiba tiba Kong merasa lapar bibi "

" Mau pesan apa nong ? bibi ada menu spesial pagi ini "

" Pesan seperti biasa saja bi "

" Baiklah, kau duduk saja nanti bibi antar"

" Eh, tidak usah bi "

" Ck, pengunjung masih sepi nong, sudahlah cepat duduk "

Tak berapa lama pesanan Kongpop dan segelas kopi hangat pun tiba di mejanya. Kongpop mengucapkan terima kasih pada bibi itu setelah memberikan sejumlah uang padanya.

Selagi makan dia menyempatkan memandang beberapa foto Arthit yang tersimpan pada ponselnya tanpa sadar Kongpop senyum senyum sendiri melihat foto foto itu bahkan dia tidak menyadari kalau beberapa orang yang ada di sana memandang penuh kekaguman hingga suara derit kursi terdengar jelas di telinganya.

Kongpop merasa ada seseorang duduk dihadapannya lalu dia mengangkat kepalanya dan melihat temannya Wad sudah duduk sambil menikmati makan paginya.

KONGPOP POV

" Wad ? "

" Kau seperti orang gila saja, senyum senyum sendiri di pagi buta seperti ini "

" Apa yang kau lakukan di sini ? " aku merasa heran bisa bertemu dengannya di kedai makan ini.

" Ck, ini tempat umum Kong dan aku sangat lapar, kau juga sedang apa disini ? " balasnya sarkatis.

" Aku lapar "

" Ohh, jadi ternyata itu semua benar "

" Apa ? "

" Kau itu gay ya "

" Ck, itu bukan pertanyaan tapi pernyataan, Wad "

" Terserah dan itu urusanmu "

" Yang aku tahu aku bukan gay " kataku jujur.

" Aku gay dan aku menyukaimu, bagaimana ? " hampir saja aku menyemburkan makanan dari mulutku dengan perkataan Wad.

" Jangan bercanda Wad " jawabku sedikit kesal.

" Tidak "

" Aku bukan gay karena kalau bukan P'Arthit aku takkan mencintai pria mana pun " aku harap dia mengerti.

My Sunshine, ArthitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang