CHAPTER 9

2K 192 10
                                    

KONGPOP POV

Aku melihat Wad masih berdiri di luar tengah sibuk berbicara serius dengan seseorang dari ponselnya. Setelah aku keluar dari toilet pun dia masih di tempat yang sama sedang mencari sesuatu di kantong celananya sepertinya pematik api karena aku melihat batang rokok di ujung bibirnya. Aku nyalakan pematik milikku dan kuberikan padanya.

Aku bukan seorang perokok kholik karena hanya saat stres saja aku baru menghisapnya.

" Thanks, Man "

" Hmm " jawabku.

Aku menatapnya lamat. Ada yang ingin kutanyakan padanya selama ini. Sejak mengenal Wad, dia terlihat berusaha menghindar dari urusan dengan senior bahkan dari tatapannya seolah membenci mereka.

" Wad, aku lihat kau sangat geram pada senior tingkat tiga itu, apa kau membenci mereka? " ada hening sebelum dia menjawabnya dengan helaan nafas.

" Kau memperhatikannya Kong " jawabnya sarkas. Aku hanya memutar bola mataku jengah dengan jawabannya.

Hmmm

" Aku sangat membenci para senior "

" Kau tau Kong, aku pernah jadi korban bullyan di sekolahku dulu, dan terlibat perkelahian dengan para senior mereka yang memulainya " aku memperhatikan wajah Wad yang tampak sedih.

" Mereka ada 5 orang yang mengeroyokku tapi aku yang mendapat skors seminggu dari sekolah, bahkan kedua orang tuaku kena dampaknya "

" Sejak itu aku sangat membenci senior senior yang selalu membully juniornya "

Aku memahami perasaan Wad ini. Aku tahu sekarang kenapa dia selalu memilih menyendiri daripada bersama teman temannya.

" Aku harap kau tidak menceritakan hal ini dengan mereka "

" Ehm "

" Aku tahu kau bisa dipercaya karena itu aku menyukaimu teman "

" Aku pulang duluan, aku rasa mereka belum mau pulang sebelum mabuk " aku mengangguk sebagai jawaban.

" Tolong bayarkan tagihanku Kong, besok aku bayar di kelas " pinta Wad padaku.

Setelah itu aku meninggalkan Wad yang masih lanjut merokok di sana.

Aku berjalan menuju meja dimana ketiga temanku berada. Aim, Oak dan Tew terlihat sedikit mabuk, apa mereka sudah gila, mabuk di hari kuliah.

Apa mereka lupa besok ada kuis dan tugas yang harus dikumpul. Pantas Wad memilih pulang lebih awal daripada terjebak dengan kegilaan mereka.

" Mana uang kalian "

" Ini uangku ada 40 bath, kau bayarkan sisanya, besok aku ganti Tew "

" Ayahku hanya memberikan segini, Tew "

" Dimana Wad ? "

" Dia pulang, ini uangku dan Wad " aku memberikan sejumlah uang pada Tew untuk membayar makananku dan Wad.

" Kalian harus mencontoh Kong "

" Kau juga, jarang sekali masuk kuliah dan lebih sering kumpul dengan teman teman yang tidak jelas " sindir Aim pada Tew.

" Aku merasa bosan Aim "

" Hey, Kong. Aku ingin bertanya sesuatu padamu, apa maksudmu ingin menjadikan P'Arthit sebagai istrimu waktu itu ? "

" Apa yang harus kulakukan, dia memulai bersikap keras padaku "

" Kau menjadi target mereka sekarang dan kita para maba mendapat akibatnya dari tindakanmu, senior senior itu sangat menyeramkan "

My Sunshine, ArthitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang