CHAPTER 8

2K 198 12
                                    

KONGPOP POV

Hari ini waktu terasa lama sekali, sedikit merasa bosan, yang aku lakukan hanya menatap jam di dinding, menatap dosen di depan dan ke jam lagi hingga bayangan wajah P'Arthit terus muncul.

Kemaren kegiatan Sotus terasa hampa tanpa keberadaan P'Arthit. Salah satu hazer berkata P'Arthit sedang ada urusan keluarga. Moodku langsung hilang, gak banyak tingkah. Dan semakin hancur saat mengetahui P'Arthit belum kembali ke dorm.

Aku menatap kamar tidurnya yang masih gelap gulita. Kesabaranku hilang dan berakhir menunggu P'Arthit pulang tadi malam hingga menjelang pagi. Entah darimana saja dia baru pulang jam segitu, rasanya ingin marah tapi apa hakku dan siapa aku baginya.

Rasa khawatirku muncul jika terjadi sesuatu yang buruk padanya walau aku tahu dia pria dewasa tapi P'Arthit itu imut, bagaimana jika ada pria hidung belang yang menculiknya terus dia di .... aaghhh, aku tidak sanggup membayangkannya.

Akhirnya sosok P' Arthit muncul di taman dan tampaknya dia heran melihatku berada di taman sendirian.

" Apa yang kau lakukan di sini 0062 ? " aku hanya diam menatapnya dalam.

" Aku bertanya padamu ? "

Karena aku masih kesal sudah membuatku terlalu khawatir, tanpa membalas pertanyaannya, aku menyuruhnya tidur lalu pergi meninggalkannya di taman.

" Tidurlah P'Arthit ini sudah malam kau pasti lelah "

Maaf P', aku tidak bermaksud tak sopan padamu. Sesalku dengan perlakuanku tadi malam.

Kong

Kong

" Hey, Kong, kau ada masalah ? "

" Tidak "

Aku harap P'Arthit hadir di pertemuan Sotus sore ini dan akan ada momen bersamanya walaupun aku harus membuat P'Arthit kesal setidaknya dia melihatku. Kong, kau mulai gila sekarang senang cari masalah dengannya.

Kedua mataku melirik jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul 3.30 sore, sebentar lagi mata kuliah ini selesai dan aku bisa bertemu dengan P'Arthit.

Kong

Kong

Kong

" Kong, kau melamun lagi ? " tanya Aim lagi padaku.

" Hm, tidak " jawabku singkat tanpa melihatnya.

" Kau melamun lagi Ai'Kong ah " ujar Aim kesal, aku menatap Aim bingung.

' Benarkah ? ' aku tak yakin.

" Dengar ya pujaan hati ketua hazer sejak mata kuliah pertama tadi pagi lalu jam istirahat di kantin dan sekarang, berapa kali aku mendapatimu seperti jiwa tanpa raga, pikiranmu di tempat lain tapi ragamu di sini, mengerti maksudku " aku hanya mengangguk mengerti maksud Aim yang menatapku jengah dan tersenyum simpul padanya.

" Aku sedang jatuh cinta dengan P'Arthit " gumamku pelan.

" Eh, Kong, apa yang barusan kau katakan ? " tanya Aim penasaran.

" Tidak ada " jawabku singkat.

Mata pelajaran hari ini pun berakhir dan besok akan ada kuisnya.

" Kong, aku dan Oak mengandalkanmu saat kuis mata pelajaran ini ya "

" Bukankah kau selalu mengandalkanku sepanjang hidupmu " sindirku pada Aim.

" Hahaha...kau sok pintar teman " aku hanya tersenyum menanggapi sahabatku ini.

.
.

Aku dan para maba tahun ini berkumpul di lapangan. Kami duduk di rumputan sambil menunduk dan merangkul teman-teman maba. Aku melihat sekilas ke arah P'Arthit dan tersenyum simpul padanya saat dia menoleh padaku. P'Arthit hanya diam saja dan mengabaikan tatapanku.

My Sunshine, ArthitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang