PART 6 (2)

110 22 5
                                    

Sebenernya ini masih part 6 tapi karna waktu itu ada kesaalah teknis jadi di bagi dua hehe. Mudah-mudahan ada yang nunggu cerita ini hahaha.

Happy Reading 

-----

Alvina sedang memandangi laptopnya dengan serius. Rencananya malam ini ia akan menon film bergenre action kesukaannya. Dengan teliti ia mencari-cari film yang baru saja ia download tadi sore.

"Nah ketemu!" pekiknya setelah menemukan apa yang ia cari. Saat ia ingin memulai film itu, tiba-tiba saja ponselnya yang berada di atas nakas sebelah tempat tidur bergetar. Dengan gerakan malas ia meraih ponselnya dan melihat pemberitahuan yang masuk. Ternyata itu dari grup kelasnya. Di grup itu hanya beranggotakan para perempuan di kelasnya saja tak ada laki-laki atau pun guru.

Para Jomblo Kesepian


Dissa: WOII TAU GA

Rizka Safitri: G

Adara Fidelia: G

Intankml: G

Dissa: Ada kabar gembira untuk kita semua

Nanas Bieber: Kulit manggis kini ada ekstraknya

Yasmin: Mastin hadir sehat kan tubuh kita

Adara Fidelia: Jadikan hari ini hari Mastin

Dissa: anjir kenapa jadi nyanyi, gue serius tau :')

Rizka Safitri: Hidup itu jangan dibawa serius dis

Dissa: iyain biar cepet

Dissa: Lo kalau udah tau pasti langsung loncat loncat kegirangan

Nanas Bieber: Emang kenapa Dis?

Intankml: Emang kenapa Dis?.2

Rain Itu Hujan: Emang kenapa Dis?.3

Emang kenapa Dis?.999+

Dissa: Jangan pada kaget


iya dis cepetan ga usah 
bertele-tele kek ikan lele


Dissa: Okeoke tarik napas dulu semuanya

Rain Itu Hujan: Udah! Buru buru lanjutin

Rizka Safitri: Iya cepet jan bikin gue penasaran

Dissa: VARO PEGAT SAMA SI DIANA!! AKHIRNYA!! SETELAH SEKIAN LAMA KU MENANTI MEREKA PUTUS

Alvina tertegun saat membaca pesan dari Dissa. Ada perasaan senang dan bahagia di dalam hatinya. Ponsel Alvina pun tak bergetar sama sekali menandakan bahwa tak ada yang membalas pesan terakhir dari Dissa, padahal jika pesan itu sudah di baca lebih dari 10 orang. Alvina kembali tersadar saat ponselnya kembali bergetar.


Para Jomblo Yang Kesepian


Dissa: WOII KO GUE MALAH DI KACANGIN! LO SEMUA PADA PINGSAN YA?


DEMI APA?! ALHAMDULILLAH!!!!


Yasmin: DEMI APA?! ALHAMDULILLAH!!!!(2)

Intankml: DEMI APA?! ALHAMDULILLAH!!!!(3)

Nanas Bieber: DEMI APA?! ALHAMDULILLAH!!!!(4)

Rain Itu Hujan: DEMI APA?! ALHAMDULILLAH!!!! (5)

Adara Fidelia: DEMI APA?! ALHAMDULILLAH!!!!(6)


(+) 10 pesan lainnya


Rain Itu Hujan: DISAAA LO KUDU HARUS WAJIB BIKIN SUKURAN!

Yasmin: Iya bener kita harus bikin sukuran

Intankml: Sukuran tujuh hari tujuh malem

Nanas Bieber: Jangan lupa undang jb sama 1D

Rain Itu Hujan: undang exo juga

Adara Fidelia: mantap rain ^^

Dissa: siiip kita bikin sukuran di gbk


Lo semua lebay bedd sih sampe

Bikin sukuran, segitu bencinya kah

Kalian sama ka Diana :'D


Rain Itu Hujan: ga usah bohong lo vin gue tau lo juga seneng kan ngedenger ka varo pegat

Astagfir kita itu ga boleh loh
Bahagia
di atas penderitaan orang :D


Adara Fidelia: Bd vin bd

Dissa: najis so bat lo vin :D

Rain Itu Hujan: Lo muna bat si vin bilang aja lo juga seneng

Tau aja lo pada 😂😂😂

Alvina terkekeh geli melihat pesannya dengan mereka. Walaupun baru beberapa minggu berteman tetapi teman-temannya itu sudah seperti keluarga. Dengan adanya grup itu membuat mereka menjadi lebih dekat. Dan yang membuat grup dengan nama yang alay itu siapa lagi kalau bukan Rain. Sebenarnya sempat ada yang protes dengan nama itu tapi Rain dengan santai menjawab bahwa nama itu cocok dengan para perempuan di kelasnya yang memang rata-rata tidak memiliki pasangan.

Saat sedang tertawa tiba-tiba ia teringat dengan informasi yang baru saja ia ketahui. Alvina tersenyum kecil, artinya sekarang ia bisa menyukai Alvaro tanpa halangan, mungkin nanti ada beberapa halangan kecil namun yang terpenting adalah jika Alvaro sudah tidak mempunyai hubungan spesial dengan perempuan lain.

Dengan senyuman yang masih mengembang, Alvina merebahkkan dirinya di atas kasur. Pikirannya menerawang memikirkan bahwa besok pasti sekolahnya akan heboh dengan berita putusnya Alvaro dan Diana. Alvina pun menutup laptopnya dan memindahkannya di nakas, ia sudah tak bergairah lagi untuk menonton film.

"Mendingan gue tidur, biar besok bisa berangkat pagi," gumamnya masih dengan senyuman.

***

7 Mei 2017

The PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang