13::Dia

55 11 1
                                    


#13 Rafa&Lucky part-2

"Terkadang seseorang perlu di tinggalkan untuk tahu betapa sulitnya mempertahankan."


(Ps: gue saranin baca nya sambil denger lagu untityle Malik& Essential atau kalian bisa cek mulmed)


Januari.2016.Flashback on



Rasanya baru saja kemarin Rafa masuk mbs dan kebutulan satu kelompok dengan Lucky, sekarang mereka sudah sangat akrab dan di kenal couple goals. Pengakuan Rafa secara tak langsung pada waktu itu, membawa banyak perubahan hubungan keduanya.

Keesokan harinya bertepatan sehari sesudah insiden di kantin, pagi-pagi sekali Lucky sudah bertengger di depan pagar rumah Rafa untuk menjemput perempuan berambut lurus itu. Sekarang bahkan Lucky mengantar Rafa pulang ke rumahnya juga.

"Woy kantin kuyy i laper sangat ni." Teriak Alya mengiterupsi kelas.

"Kuy laa, ayo raf kantin." Sahut Aza menstujui.

"Si Rafa sekarang kantin nya bareng doai, taulah yang lagi pedekate mah." Sindir Marsha cengengesan.

"Oh iya ya i lupa. Ihiw pj nya bisa kali ni." Goda Alya melirik Rafa.

Di goda sama teman-teman nya seperti ini, Rafa tersenyum malu. Dari balik pintu kelas, diam-diam Lucky tersenyum kecil melihat pipi Rafa memerah.

"Udah Rafa jangan di gangguin, orang nya baper tuh. Liat deh pipinya merah eakkk...." teriak Alfa di bales geplakan dari Rafa.

"Bacot ish!"

"Sono udah temuin si doai udah nungguin di depan." Saran Alya, Rafa melirik ke pintu kelas ternyata benar Lucky sedari tadi sudah menunggu nya.

"Tadi udah nunggu lama?" Tanya Rafa ketika mereka berdua sudah duduk berhadapan di kantin.

"Engga lama-lama juga. Nanti Siang temenin gue makan sushi ya!" Pinta Lucky seiringan tangan nya menyuap se sendok nasi goreng ke dalam mulut.

"Lagi pengen makan sushi?"" Tanya Rafa, karena tidak biasanya Lucky tiba-tiba ingin makan sesuatu.

"Bukan gue yang pengen makan, tapi gue denger dari Marsha lo suka makan sushi kan? Yaa sekalian aja nanti ajak gue milih resto sushi yang enak." Jelas Lucky membuat Rafa tersenyum menunduk.

"Mentang-mentang gue suka suhsi, gausa segitunya juga." Kata Rafa mengalihkan pandangan, karena saat ini Lucky menatapnya dengan senyum merekah.

"Gausa liatin gue kaya gitu lah," dengus Rafa.

"Makin hari tambah manis aja." Ungkap Lucky.

Boom!

Semburat merah pada pipi Rafa terlihat jelas di kulit putihnya, menurut Lucky wajah itu benar-benar manis sekali. Entah bagaimana perasaan nya pada Rafa sekarang, tapi Rafa mengakui dirinya sendiri memiliki perasaan khusus.

All about UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang