14::When i look at you

64 11 1
                                    

#14 Rafa&Lucky part-3

"Tak perlu menunggu. Dia tak akan kembali"

Januari.2016 Flashback on

Nadya berjalan santai menyusuri koridor kelas, sembari meminum susu kotak yang tadi ia beli. Tidak sadar ada yang mengikuti di belakang nya, seseorang menyentuh bahu Nadya. "Pssst" bisik orang itu tepat di telinga nya.

Bulu halus di sekujur tubuh Nadya meremang, "Gue mersakan sesuatu yang jangal. Ga mungkin hantu! Yakali valak berkelerian di sekolah?" Batin Nadya menelan salviha nya. Karena rasa penasaran tinggi, akhirnya Nadya berani membalikkan tubuh.

"Baaa!" Teriak orang itu mengejutkan Nadya, hampir saja jantung nya berpindah dari sarang nya.

"Begiii kebiasaan banget sih lo!" Racau Nadya memasang muka kesal, orang di hadapan nya terkekeh dan menunjukkan jari pecae.

"HAHAHAHA....muka lo sumpah bhahah ngakakin...anjir, udah kaya orang tablo aja!" Tawa perempuan berkuncir kuda teman satu kelas Nadya.

"Putriii! Gak lucu anjir." Wajah Nadya masam. Putri sang pelaku semakin tertawa keras, tidak tahan melihat kekonyolan muka teman nya ini.

"Aduhh....heuheuhhh cape gue ketawa nad. Perut gue mules." Kata Putri menghentikan tawanya.

"Sukurin!"

"Oke piss damai nad! Tadi gue ketemu Aldi di kantin, dia ngajak gue, elo, Rahell sama Anggi ke max coffe nanti malem. Gue udah nanya Anggi sama Rahell mereka ikut. Lo mau ikut?" Jelas Putri menghentikan sisa tawanya.

"Malam ini? Uhmm bisa ga ya gue?....bisa deh pas banget less gue lagi libur." Jawab Nadya cepat

"Siap!"

Mereka berdua berbarengan memasuki kelas melanjutkan kegiatan KBM yang tersisa beberapa jam lagi.

□□□

Rafa menggigit bibir bawahnya, matanya sibuk memperhatikan siswa-siswi yang berlalu lalang keluar sekolah. Matanya fokus memperhatikan setiap siswa laki-laki, sepulang sekolah sesuai janji Lucky mereka akan makan siang di luar.

"Maaf lama tadi habis ngumpulin buku ke ruang guru. Kita berangkat sekarang ya!" Kata Lucky mengajak Rafa ke tempat parkiran.

Rafa membuka pintu mobil sport berwarna hitam milik Lucky, lalu ia duduk di sebelah kursi kemudi. Beberapa menit kemudian, mobil Lucky telah meluncur di tengah perkotaan Bandung yang luas. Melewati ruko-ruko dan taman di sekeliling jalanan.

"Tumben jam segini jalanan sepi, biasanya di perempatan tadi agak macet. Mungkin karena hari biasa kali ya!" Komentar Rafa memerhatikan jalanan dari balik kaca mobil.

"Bisa jadi juga, kalo sorean dikit pasti semakin padat. Banyak turis luar kota juga kan, yang keluar dari tol makanya macet." Tanggap Lucky fokus pada jalanan di depan nya. "Kita mau makan di mall? Atau gimana?" Lucky melirik Rafa sekilas.

"Gue saranin kita makan di restoran yang ada di pinggir jalana aja deh. Solanya kalo makan di BIP jam segini pasti padet, jadi gak nyaman." Jelas Rafa. BIP (Bandung indah plazza)

"Jadi lo mau kita makan di tempat yang sepi?..." Lucky menatap manik Rafa, "romantis juga." Godanya tersenyum simpul.

"Eee...enggak! Bukan gitu mkasud gue..., tapi itu hmm anu.." Rafa terbata-bata.

"Yaudah gapapa kali raf santai aja, jalan sama gue gini. Keculai lo jalan sama orang lain lo gboleh makan di tempat sepi." Nasihat Lucky mengusap pucuk kepala Rafa dengan lembut.

Mendapat perlakuan seperti ini, Rafa merasakan dadanya berdesir senang. "Yakali kalo gue makan sama nyokap-bokap harus ngundang tetangga sekomplek biar rame." Protes Rafa sewot. Lucky terkekeh gemas melihat tingkah Rafa seperti ini, "jangan jalan sama cowok selain gue raf." Lucky memperjelas ucapan nya. Dada Rafa kembali berdesir senang, Lucky selalu membuat jantung nya berdetak kencang.

Mereka sampai di sebuah restoran khas Jepang yang menjual berbagai jenis sushi yaitu Ichiban Sushi. Selesai memeasan makanan, Rafa dan Lucky kembali mengobrol seperti biasanya.

□□□

Malam haripun tiba, Nadya bersiap-siap menggati bajunya dengan kaos putih lengan panjang di padu rok hitam selutut.

Drrt drrrt drrrt

Ponsel Nadya mendadak bergetar menadakan ada panggilan masuk.

"Nadya lo udah siap-siap kan? Aldi sama temen-temen nya udah di sana. Rahell sama Anggi juga. Gue dikit lagi nyampe nih...lo jangan ngaret ya nad!" Seru Putri setengah berteriak, Nadya menjauhkan ponsel nya dari telinga. Baru ingin menjawab, telefone nya sudah di tutup.

"Aishh untung gue sabar." Decaknya mengelus dada.

Empat meja berbentuk lingkaran di kelilingi lima cowok manis, dan ke tiga cewek cantik di sebuah kafe yang tempatnya menyatu dengan tempat studio bioskop. Keempat meja itu di penuhi gelak tawa dari mereka, hanya kurang satu orang lagi yang belum datang melengkapi suasana.

"Nadya belum dateng?" Tanya Aldi di sela-sela obrolan.

"Tadi sih terkahir gue nelfone dia udah nyuruh otw ke sini kok. Paling dikit lagi nyampe." Sahut Putri.

"Emang siapa yang belum dateng al?" Tanya Lucky ikut penasaran. Biasanya kalo Aldi mengajak Lucky dengan teman tongkrongan ceweknya hanya Putri, Anggi, dan Rahell. Jadi setahu Lucky semua teman yang Aldi undang sudah lengkap.

"Nadya temen sekelas gue dulu di kelas sepuluh. Nanti kalo orang nya udah dateng gue kenalin." Seloroh Aldi, Lucky menjawab dengan ber-oh.

"Lo gak tahu Nadya ky? Dia eskul mtk, temen sekelas Putri." Kata Bagas ikut menimbrung.

"Enggak, namanya kaya pernah gue denger tapi lupa orang nya." Lucky menjawab santai.

"Hai~ maaf gue telat, abang gojek nya gatau jalan." Kata Nadya yang baru datang, lalu menjatuhkan bokongnya di kursi kosong di sebelah Rahell dan berhadapan dengan Lucky.

"Abang grab nya gatau jalan? Terus lu tadi nyasar gak?" Tanya Rahell.

"Yaa engga lah gue tunjukin jalan nya ke dia."

Sontak Lucky melirik gadis berkulit putih di hadapan nya dengan seksama,

Ohh yang ini orang nya.

Merasa diperhatikan Lucky, Nadya merasa risih dan salah tingkah. Masalahnya sudah kepergok, Lucky masih tetap menatapnya terang-terangan.

"Kita pernah ketemu di kantin ya?" Tanya Lucky membuka suara.

"Ohh jadi kalian udah saling kenal." Timbrung Aldi.

"Eh? I..iya." Jawab Nadia gugup.

"Nama gue Lucky. Lucky Ashidqi." Lucky mengulurkan tangan kanan nya.

"Gu...gue Nadya." Mereka saling berjabat tangan dan melempar senyum.

"Nah gitu dong bro saling kenalan. Siapatahu saling nyantol." Ceplos Marcell bersuara, di hadiahi pelototan dari Lucky.

Nadya segera melepaskan jabatang tangan mereka, tapi Lucky menggengamnya sangat erat.

Gue gak bakal melepas apa yang udah gue miliki.

TBC~


A/N

Akhirnya ke apdet juga daritadi udah gereget pengen apdet😆 sok tinggalkan jejaknya atuh, kasih bintang & komen nya👇
OHYAA selesai part ini apdet, di part berikutnya author mau merilist trailer GONE! Uhyeaa! Pantengin terus yaa....sedikit info part R&L tinggal satu part lagi jadi kita akan berpisah dengan Rafa, Lucky Nadya....

-Author tersayang
VOTE NYA WOII JANGAN LUPA
KOMEN NYA JUGAAA
#AUTHORMAKSA😃😂

All about UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang