27::Let me

61 6 2
                                    


#28

"Karena Cinta tidak Akan pernah salah kemana ia harus berlabuh."

Baby let me be your man
So I can love you
And if you let me be your man
Then I'll take care of you.

Langkah kaki dari seorang perempuan berumur tiga puluh ke atas terdengar semakin mendekati pria ber jas putih yang sedang menunggu kehadiran perempuan itu di meja coffe shop.

      "Selama bertahun-tahun kamu gak berubah rupanya mas." Ujar perempuan itu menempati bangku kosong di hadapan suami nya.

     "Kamu tahu kan Linda, aku sudah bilang padamu walaupun kamu pergi aku tidak akan mengubah segalanya." Jawab Rangga seraya meneguk kopinya.

     "Jadi kamu akan mengatakan nya pada Della? Dan kita akan sepakat memberitahu anak-anak untuk tinggal satu rumah lagi?" Tanya Linda mulai serius.

    "Aku sudah menyuruh nya kesini. Kita pertemukan mereka berdua saja disini. Mereka pasti akan mengerti satu sama lain." Sahut Rangga.

"Aku juga sudah menyuruh Aldi kesini. Baiklah kalau begitu, mungkin inilah saat nya keluarga kecil kita untuk kembali." Linda menarik nafas nya pelan. "Aku minta kamu menjadi lebih baik mas, kita perbaiki rumah tangga kita yang dulu menjadi utuh."

"Iya mari kita mulai semuanya dari awal bersama anak-anak kita." Rangga mengangguk setuju.

18.00 pm

Hal yang paling Putri benci dari dulu adalah menunggu. Putri benci bila harus menunggu di sebuah antrean tiket, supermarket, atau menunggu bus di halte. Dia selalu mencari jalan yang praktis. Tapi sebenci apapun untuk menunggu, entah kenapa hatinya tidak pernah lelah untuk menunggu. Menunggu rasa cinta nya terbalas. Seperti sekarang, sudah dua puluh menit yang lalu Aldi menyuruhnya menunggu di salah satu restoran.

    Sudah beberapa kali pelayan menawarkan nya tambahan minuman, tapi ia menolaknya dan tetap duduk manis menunggu.  Putri melirik jam di tangan nya. Sudah pukul tujuh malam rupanya  Ia memperhatikan orang-orang di sekeliling nya.  Pasangan-pasangan duduk di masing-masing meja mereka saling mengobrol, dan menikmati hidangan makanan mereka. Aldi ternyata sengaja mengajak nya makan di restoran khusus untuk dinner yang kebanyakan datang dengan pasangan masing-masing.

Sementara ia di sini seperti anak hilang, sendirian. Ada sesuatu yang menggangu pikiran nya sedari tadi, jujur Putri sangat senang Aldi bisa bersama nya hari ini. Ini kali pertamanya mereka menghabiskan banyak waktu. Tapi  ia tahu ini semua tidak bertahan lama, akan ada seharusnya ia ditinggalkan lagi.  Menjadi bayang-bayang di balik hubungan Aldi dan Della sperti sedia kala. Putri benci fakta ini, fakta menjadi orang ketiga. Fakta menjadi gadis menyedihkan mengharapkan balasan perasaan dari orang yang telah memiliki kekasih.

"Miss me?"  suara lembut Aldi membuyarkan semua lamunan nya. Aldi mendekap Putri dari belakang, di tangan kanan nya ada sebuket bunga matahari segar dan secarik kertas yang bertuliskan "for my mrs right"

"Maaf lama ada urusan sebentar." Ujarnya lagi. "Bunga ini cantik." Ucap Putri sembari memperhatikan tiap tangkai bunga. "Just like you." Aldi mengeratkan pelukan mereka di hirupnya aroma stroberi dari tubuh Putri. Ia suka setiap kali mencium wangi ini.

"Okay mrs right lets dance with me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Okay mrs right lets dance with me." Aldi menggendong tubuh Putri ala bride style lalu menurunkan nya di tengah-tengah lantai dansa. "Lo mau ajak gue dansa?" Tanya Putri seraya melingkarkan kedua tangan nya di pundak Aldi.

Aldi mengangguk "tapi gue gabisa dansa al." Bisik Putri pelan, pipinya memerah. "Ada gue disini. Tenang aja." Aldi melingkarkan tangan nya di pinggang Putri, lalu di genggam nya tangan mungil itu. Mereka pun mulai berdansa, mengikuti irama musik klasik yang mengalun indah.

"I will be the first to dance with you and the only one." Bisik Aldi seraya melepas tangan mereka, dan membiarkan tubuh Putri berputar bebas. Lalu ia menangkap nya lagi. "But im not the only one." Kata Putri menundukkan kepalanya.

"Terimakasih setidaknya gue pernah kencan dan bisa merasakan berdansa." Putri menyandarkan kepalanya di bahu Aldi. Menikmati aroma tubuhnya sambil memandang indah nya kerlap-kerlip lampu kota dari jendela besar.

   Pemain piano mengganti permainan nya menjadi lagu yang lembut dan menenangkan hati. "Maaf put, gue banyak ngecewain lo. Maafin gue sayang." Ucap Aldi mengelus rambut Putri dan memberikan kecupan ringan di dahinya.

Tanpa Aldi tahu Putri meneteskan air matanya. Ini sangat nyata aku harap ini bukan mimpi. Batin nya sedih.

Drrt drrrt

Aldi merogoh ponsel nya di saku tuxedo yang ia kenakan, ibunya Linda menelfone. Ia menjauh beberapa langkah. Tak berapa lama raut wajahnya mulai tegang. "Put ibu gue ngajak dinner, lo ikut gue ya?" Pinta Aldi tak lama setelah ia menerima panggilan itu. "Oh yaudah." Sahut Putri mengiyaka.

    Mereka sedang dalam perjalanan menuju resto seafood yang ada di pusat kota. Suasana hening selama perlajanan, hanya suara rintik hujan yang terdengar dan suara sayup-sayup penyiar radio. Aldi fokus dengan jalanan di depan, pikiran nya menerawang kemana-mana.

Ada beberapa hal yang membuat Aldi cemas sekaligus senang begitu mengingat perkataan Linda. "Sesuai janji bunda, hari ini kamu akan bertemu dengan ayah kandungmu nak." Semasa hidupnya Aldi tidak pernah bertemu dengan sosok ayah, kata ibunya beliau telah meninggalkan mereka berdua karena alasan pekerjaan.

    Di saat yang tepat ibunya berjanji akan mempertemukan dia dengan sang ayah. Tapi Aldi merasakan hal ganjil disini.

A//N

Selamat menunaikan ibadah puasa! Jangan lupa vote nya ya setidaknya walaupun ga fast update bisa buat author semangat hehe

All about UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang